Resume Buku: Filsafat Ilmu (Dari Hati Membangun Akal Budi)

Resume Buku: Filsafat Ilmu (Dari Hati Membangun Akal Budi)
Sampul Buku Filsafat Ilmu (Dari Hati Membangun Akal Budi) Karya Prof. Dr. Abdul Rasyid Saliman, S.H., M.M.

Identitas Buku

Judul Filsafat Ilmu (Dari Hati Membangun Akal Budi)
Penulis Assoc. Prof. Dr. Abdul Rasyid Salimin, S.H., M.M. dan Kadek Januarsa Adi Sudharma, S.H., M.H., C.P.C.L.E., C.Med., C.C.D.
Penerbit Prenada
Tahun terbit 2023
Halaman 167

Bab I: Hakikat Filsafat Ilmu

Bab ini membahas tentang faktor-faktor pendorong timbulnya filsafat ilmu yang terdiri dari: (a) Manusia merupakan makhluk berakal budi; (b) Manusia memiliki rasa kagum pada alam semesta dan isinya; dan (c) Manusia senantiasa menghadapi masalah.

Selain itu, juga membahas tentang pengertian filsafat dari segi bahasa dan juga istilah.

Dari segi bahasa yang diambil dari bahasa Yunani, yaitu gabungan dari kata philo yang berarti cinta, suka, dan shopia yang berarti bijaksana.

Sedangkan menurut istilah, filsafat adalah berpikir secara sistematis, radikal, dan universal untuk mengetahui tentang hakikat sesuatu yang ada.

Bacaan Lainnya

Selain itu, bab ini juga membahas mengenai objek filsafat yang terdiri dari objek material filsafat dan objek formal filsafat.

Baca Juga: Apa sih Filsafat Itu?

Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada, yang meliputi: ada dalam kenyataan, ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan.

Sedangkan objek formal filsafat adalah hakikat dari segala sesuatu yang ada.

Penulis menjelaskan tentang pengertian filsafat ilmu, yang secara harfiah kata ilmu berasal dari Bahasa Arab, ‘ilmi, yang berarti pengetahuan.

Kata ini sering disamakan dengan kata science yang berarti pengetahuan.

Bab II: Dimensi Ontologis Ilmu

Bab ini menjelaskan tafsiran tentang kenyataan diantaranya supernaturalisme dan naturalisme.

Menurut supernaturalisme, terdapat wujud-wujud yang bersifat gaib dan wujud ini bersifat lebih tinggi dibandingkan dengan wujud alam yang nyata.

Ada juga yang berpandangan tolak belakang dengan supernaturalisme. Pandangan ini dikenal dengan naturalisme.

Penulis juga menjelaskan tentang objek ilmu dan setiap objek ilmu dibedakan menjadi dua: objek material dan objek formal.

Objek material adalah fenomena di dunia ini yang ditelaah ilmu.

Sedangkan, objek formal adalah pusat perhatian ilmuwan dalam penelaahan objek material.

Atau dengan kata lain, objek formal merupakan kajian terhadap objek material atas dasar tinjauan.

Baca Juga: Filsafat Dan Pemikiran Kaum Milenial

Bab ini juga membahas tentang sistem pengetahuan ilmiah yang mencakup lima unsur, yaitu jenis-jenis sasaran, bentuk-bentuk pernyataan, ragam-ragam proposisi, ciri-ciri pokok, dan pembagian sistematis.

Selain itu juga, penulis membahas mengenai bentuk-bentuk pernyataan yang terdiri dari deskripsi, preskripsi, eksposisi pola, dan rekonstruksi historis.

Bab III: Dimensi Epistemologis Ilmu

Bab ini menjelaskan tentang berbagai cara untuk memperoleh pengetahuan secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu secara non-ilmiah, yang mencakup akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan kebetulan dan coba-coba.

Selain itu, bab ini juga membahas tentang pengertian metode ilmiah.

Istilah metode berasal dari Bahasa Latin, methods, yang secara umum artinya cara atau jalan untuk memperoleh pengetahuan.

Sedangkan, metode adalah cara atau jalan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah.

Dari bagian metode ilmiah, ada juga unsur metode ilmiah dan jenis-jenis metode ilmiah.

Unsur metode ilmiah, yaitu pola prosedural, tata langkah, teknik, dan instrumen.

Sedangkan, jenis-jenis metode ilmiah dapat dibedakan menjadi dua, metode deduktif dan metode induktif.

Metode deduktif merupakan metode ilmiah yang diterapkan dalam penelitian kuantitatif.

Adapun metode induktif merupakan metode yang diterapkan dalam penelitian kualitatif.

Baca Juga: Resume Buku Filsafat Moral: Empat Mode Hidup Bermoral dari Tokoh dan Tradisi yang Berbeda

Bab IV: Dimensi Aksiologis Ilmu

Bab ini menjelaskan tentang pengertian aksiologis yaitu cabang filsafat yang berhubungan dengan macam-macam dan kriteria nilai serta keputusan dalam menilai, terutama dalam nilai moral.

Ada juga yang mengartikan aksiologis dengan paradigma yang berpengaruh dalam penelitian ilmiah.

Penulis juga menulis tentang kaitan ilmu dengan moral yang telah menjadi pembahasan sejak dahulu oleh para pemikir antara lain Merton, Russel, Habermas, Wilardjo, Slamet Imam Santoso, dan Jujun Suriasumantri.

Hubungan antara keduanya oleh Jujun dikaji dengan hati-hati.

Pandangannya mengenai hal tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai kaitan keduanya, maka harus dengan mencari sumber-sumber yang terperinci, menafsirkan hakikat keduanya sebaiknya memperhitungkan faktor sejarah.

Bab V: Dari Hati Membangun Akal Budi

Pada bab ini menjelaskan tentang faktor penghambat utama tumbuhnya nasionalisme, diantaranya adalah masalah keadilan sosial yang belum tercapai.

Apabila masalah tersebut dilihat sekilas, maka itu sudah cukup memberi contoh tentang bagaimana cara mengurus kemerdekaan yang salah kepada generasi muda.

Baca Juga: Resume Buku Mata Air Filsafat: Logika, Fisika, dan Metafisika

Faktor penghambat lainnya, yaitu adanya keinginan mendirikan negara agama, adanya pemimpin yang tidak dapat memimpin, dan isu-isu demokratisasi.

Pada saat ini, bagi seorang dosen disamping memiliki gelar akademik, dosen juga wajib memiliki syarat jenjang jabatan akademik dan sertifikasi kompetensi dalam mengajar.

Namun, ada juga penyebab terjadinya degradasi moralitas sebuah kampus saat ini dikarenakan rendahnya standar kompetensi dan profesionalisme mengajar dosen, merajalelanya praktik-praktik plagiat yang terjadi di kampus, dan disorientasi lembaga pendidikan menjadi lembaga bisnis.

Selain itu, dibahas pula strategi yang perlu dikembangkan dalam mewujudkan organisasi pekerjaan yang dapat bersinergi dengan pihak majikan, yaitu dengan adanya transparansi majikan dalam memberikan informasi yang utuh mengenai kinerja perusahaan, demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi di perusahaan, dan menguatkan pekerja yang sesuai dengan budaya perusahaan itu sendiri.

Penutup

Buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin menambah pengetahuan tentang Filsafat Ilmu (Dari Hati Membangun Akal Budi), karena di dalamnya sangat banyak penjelasan yang mudah dipahami oleh pembaca dan masih relevan pada masa sekarang.

 

Penulis: Hazna Zulfa Nur Azizah
Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses