Saur Matua: Kematian yang Paling Istimewa dan Diinginkan Masyarakat Batak Toba

Saur Matua: Kematian yang Paling Istimewa dan Diinginkan Masyarakat Batak Toba
Sumber: Izin Smart/Youtube

Sebagian besar masyarakat atau keluarga Batak, terutama Batak Toba, masih mempertahankan nilai-nilai dan tradisi mereka hingga hari ini.

Masyarakat Batak Toba menganggap kemakmuran dan memiliki anak sebagai tanda kekayaan.

Dalam bahasa Batak Toba, “Anakkonhi do hamoraon diahu” berarti “Harta yang paling berharga adalah anakku,” yang berarti bahwa tanpa memiliki anak, seseorang tidak akan merasa kaya meskipun memiliki banyak harta.

Dalam adat Batak Toba, terdapat berbagai jenis upacara kematian. Jenis kematian yang paling istimewa adalah kematian saur matua.

Bacaan Lainnya

Mengapa kematian saur matua dianggap sebagai kematian yang paling istimewa?

Dalam masyarakat Batak Toba, saur matua adalah upacara kematian tertinggi yang dilakukan ketika seseorang meninggal setelah semua anaknya menikah dan memiliki keturunan, baik laki-laki maupun perempuan.

Mate saur matua merupakan keadaan di mana seseorang meninggal sudah dalam keadaan sempurna dalam hubungan persaudaraan dan keturunannya.

Baca Juga: Mengapa Orang Batak Penuh Percaya Diri? Ini Kuncinya di Dalihan Na Tolu

Pelaksanaan Upacara Saur Matua

Upacara saur matua dilakukan pada siang hari pada hari yang telah ditentukan dan dilakukan di tempat yang cukup luas.

Biasanya seluruh pelayat dari masyarakat adat akan tiba sebelum jamuan makan siang.

Setelah itu, penyelenggara upacara akan menyediakan makanan berupa nasi dan lauk dari hewan kurban (sapi atau babi).

Setelah jamuan makan, selanjutnya adalah pembagian jambar. Jambar merupakan hak atau bagian yang ditentukan untuk seseorang.

Jambar memiliki empat jenis, yaitu juhud (daging), hepeng (uang), tor-tor (tari) dan hata.

Hata adalah kesempatan untuk memberi simpati atau penghiburan pada anak orang yang telah mate saur matua.

Baca Juga: Sudut Pandang Pemaknaan Puisi ‘Malam Lebaran’ Karya Sitor Situmorang

Setiap anggota dalihan natolu atau keluarga menerima bagian sesuai dengan ketentuan adat.

Upacara saur matua sangat penting karena dianggap sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk orang tua yang telah meninggal.

Karena itu, upacara kematian saur matua biasanya dihiasi dengan pesta suka cita daripada tangis atau kesedihan.

 

Penulis:
1. Achmad Nuurul Khakim (2023011121)
2. Sabrina Allycha Putri (2023011123)
3. Linda Idamastussilmi (2023011127)
4. Adelia Revinta Kinasih (202301129)
Mahasiswa Prodi Psikologi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

 

Daftar Pustaka

Hasugian, R. M. (2017). Upacara Kematian Saur Matua Batak Toba: Analisis Tradisi Lisan. LINGUA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 14(2), 225-242.

Hutasoit, E., & Sinulingga, J. (2022). Parjambaran dalam Upacara Saur Matua Etnik Batak Toba: Kajian Folklor. Jurnal Basataka (JBT), 5(1), 119-123.

Sitompul, G. (2024). Analysis of The “Sijagaron” Symbol in the Saur Matua Traditional Ceremony of the Batak Toba Tribe. Asian Journal of Applied Education (AJAE), 3(4), 415-426.

 

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses