Sejarah Awal Mula Berdirinya Usaha Angkringan Nyemuk 26 Jam

Angkringan Nyemuk

Usaha yang dijalankan saat ini adalah di bidang kuliner yang berupa sebuah angkringan berkonsep sebuah cafe. Usaha ini sudah dijalankan oleh Nyemuk sekitar 8 tahun. Sebelumnya, angkringan ini hanyalah sebuah angkringan pada umumnya yang hanya ada gerobak angkringan saja.

Seiring berjalannya waktu dan pengunjung semakin ramai, sering kali pengunjung tidak kebagian tempat duduk ataupun tikar untuk lesehan. Dari situ Nyemuk mempunyai ide pertama yaitu memperluas halaman untuk konsumen agar tidak ada yang sampai kehabisan tempat duduk.

Mendekati tahun ke 4 berjalannya usaha ini, lahan yang disewanya di pinggir jalan raya Karangmojo-Wonosari tidak bisa di perpanjang kontraknya lagi dengan alasan yang masih abu -abu. Disitu Nyemuk kebingungan akan berpindah lokasi dimana yang lebih strategis untuk berjualan angkringan.

Setelah ia mencari referansi tempat untuk membuka usahanya itu, Ia memilih untuk menyewa sebuah ruko 2 lantai yang sudah lama tidak dipakai, dengan harga sewa di bawah pasaran.

Kemudian nyemuk mengembangkan konsep angkringannya menjadi sebuah angkringan cafe yang dimana dilengkapi dengan hiasan pernak Pernik cafe dan lampu-lampu indah yang membuat pengunjung nyaman dan terkesan dengan tempat ini.

Tidak bisa dipungkiri hasilnya sesuai dengan ekspetasi yang dimana sekarang pengunjung sangat ramai. Pada tahun 2019 ia memutuskan untuk membuka angkringan ini 24 jam sampai saat ini.

Awal berdiri usaha ini sejak tahun 2014, dan Joko/nyemuk sendiri yang menjadi pendirinya. Tujuan mendirikan usaha Ini tentunya untuk mencari penghasilan utama dari usaha ini. Karena sebelumnya saya hanya bekerja verboten. Usaha ini bergerak di bidang kuliner seperti produk makanan dan minuman

Kami penasaran dengan modal awal dari angkringan ini lalu kami berinisiatif untuk bertanya “Apakah perusahaan memperoleh bantuan kredit dari bank atau menggunakan modal sendiri? “ lalu joko/nyemuk menjelaskan,

“Awalnya saya sudah mengajukan bantuan kredit dari bank, namun belum ada respon. Karena sekian lama belum ada respon saya menggunakan sedikit uang tabungan saya untuk modal awal mendirikan angkringan ini. Untuk beli gerobak, sewa lahan, dan berbagai peralatan lainya dan untuk bahan baku utama. Setelah berjalan beberapa saat saya inisiatif untuk mengajukan lagi kredit di salahsatu bank swasta dan akhirnya cair.”

Modal awal untuk membangun usaha usaha ini sekitar 7 juta untuk keperluan gerobak, sewa lahan,dan bahan baku lainya. Karena masih membuka usaha ini sendirian dan belum mempunyai karyawan, Joko menghemat pengeluaran sebisa mungkin dengan tidak mengurangi rasa nyaman pengunjung.

Perkembangan usaha ini sangat terlihat, yang tadinya hanya gerobak saja sekarang  sudah bisa menyewa sebuah ruko untuk perkembangan usaha ini, yang tadinya saya bekerja sendri sekarang sudah mempunyai 5 orang karyawan. Dari segi pengunjung pun tampak lebih ramai dari yang lalu. Kemudian untuk menu makanan saya juga berinisiatif untuk menciptakan produk makanan yang lain

Lokasi Perusahaan

Lokasi awal membuka usaha ini di area pom bensin kaarangmojo tepatnya jl karangmojo-wonosari untuk lokasinya strategis namun dari pihak pemilik lahan tidak berkenan untuk perpangjang sewa lebih lama, lalu bergeser lokasi di jl karanmojo-wonosari km 0,5.

Letak lokasinya lebih stragtegis karena berada ditengah kota dan berdekatan dengan area pasar karangmojo. Joko memilih lokasi tersebut dikarenakan letaknya sangat strategis di tengah kota tidak jauh dari dari pemukiman warga dan di tepi jalan raya utama dan jalur piknik.

Luas tanah yang digunakan untuk mendirikan usaha ini ialah untuk lebarnya sendiri sekitar 10 meter dan memanjang kebelakang sekitar 20 meter dengan 2 lantai atau tingkat diatasnya adalah rooftop, bangunannya terdiri dari 2 lantai, untuk menu makanan disajikan di depan dengan gerobak angkringan.

Dapur bargain kiri dan sebelah kanan di berikan sedikit hiasan dengan akar akar pohon besar agar Nampak lebih estetik. Area bawah di berikan beberapa bangku dan juga tikar jiak ingin lesehan. Di lantai atas penuh dengan gemerlap lampu dan kursi meja dengan area yang terbuka.

Personalia

Jumlah karyawan yang bekerja pada saat ini berjumlah 5 karyawan dengan upah yang di berikan di pukul rata karena jobdesc yang mereka kerjakan sama, yatiu 40rb perhari dengan system libur seminggu sekali.

Penentuan hari dan jam kerja karyawan menggunakan system kerja 3 shift karena di buka 24 jam dengan jam kerja 8 jam pershift. Untuk pengembangan karyawan Joko sering memberi edukasi terhadap karyawan agar mengerti bagaimana sikap yang baik ramah terhadap pelanggan atau konsumen. Dan juga ada reward untuk karyawan yang bekerja secara maksimal supaya tetap konsisten dengaan kinerjanya.

Di sini menu yang disajikan ialah makanan utama yaitu nasi kucing yang komponennya terdiri dari oseng tempe. Sambel teri. Dan oseng usus. Untuk makanan lainya kita sesuikan dengan lauk pauk seperti olahan balado terong dan telur.

Kemudian ada lauk lainya seperti berkedel, jengkol, sayur sayuran dan sate usus, sate ati, kepala ayam ceker. Ada juga cemilan kering seperti peyek, kripik usus kerupuk, dan snack snack warung semacamnya. Untuk minuman kita sediakan minuman utama yaitu KOPI SEHAT TENTREM kopi khusus yang mungkin orang belum banyak tau dan juga sedia minuman sachet lainya.

Pemasaran

Untuk saat ini yang difokuskan untuk pemasaran hanya daerah sekitar karangmojo. Tp sering juga Panmunjom yang datang dari daerah lain seperti wonosari ponjong dll. Kalau untuk menetapkan harga jual per item kita sesuaikan dengan modal dan harga jual dari kompetor. Kegiatan iklan dan promosi kita selalu update melalui social median yaitu facebook, dan juga dari mulit ke mulut.

Penulis: Fransiskus Leo Dwiputra
Mahasiswa Prodi Ekonomi Manajemen Universitas Sarjanawinata Taman Siswa Yogyakarta

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses