Gunung Kidul, 28 Juli 2024 – Inovasi dalam bidang peternakan sangat penting untuk menjamin ketersediaan pakan ternak sepanjang tahun. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi IPB University telah melaksanakan kegiatan inovatif pembuatan silase pakan ternak menggunakan rumput gajah di Dusun Semugih, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul.
Perubahan musim dapat mempengaruhi ketersediaan hijauan, pada musim hujan jumlahnya akan melimpah sedangkan pada musim kemarau jumlahnya akan menurun atau bahkan sulit didapatkan. Rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang memiliki produksi biomass yang tinggi di musim hujan, dapat diolah menjadi silase sehingga tersedia sepanjang tahun.
Pengawetan rumput gajah melalui teknik ensilase adalah solusi tepat untuk masalah ini. Silase adalah metode pengawetan hijauan melalui fermentasi anaerob yang mempertahankan nilai gizi pakan dan mengurangi ketergantungan pada kondisi cuaca.
Tujuan kegiatan ini adalah mengolah rumput gajah menjadi silase yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak di musim kemarau. Manfaatnya adalah menjamin ketersediaan pakan hijauan berkualitas bagi peternak, meningkatkan produksi ternak, dan mengurangi biaya pakan.
Rumput gajah dipilih karena memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat, produksi biomass tinggi, dan kualitas nutrisi yang baik untuk pakan ternak. Selain itu, rumput ini tumbuh subur di daerah tropis dan mudah dibudidayakan.
Dusun Semugih adalah salah satu wilayah di Desa Semugih yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai peternak. Kelompok ternak di dusun ini menjadi peserta kegiatan pembuatan silase. Mereka sangat antusias mengikuti sosialisasi dan demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University.
Proses pembuatan silase dimulai dengan pemotongan rumput gajah menjadi potongan kecil (3-5 cm) dan penjemuran selama 2-4 hari hingga kadar air mencapai 65%.
Rumput gajah kemudian ditimbang sebanyak 1 kg dan dicampur dengan EM4 1% dan gula merah 3%. Campuran ini dimasukkan ke dalam silo dan difermentasikan secara anaerob selama 21 hari. Setelah itu, silase diuji secara fisik melalui uji organoleptik dan pengukuran pH untuk memastikan kualitasnya.
Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam mengolah pakan ternak sehingga pakan tersedia sepanjang tahun. Secara ekonomi, peternak dapat mengurangi biaya pembelian pakan dan meningkatkan produktivitas ternak, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan.
Dengan produksi silase yang berkualitas, peternak dapat memastikan ketersediaan pakan yang murah dan bergizi, yang sangat menguntungkan terutama di musim kemarau. Hal ini juga dapat mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang harganya fluktuatif.
Tantangan utama dalam pembuatan silase adalah memastikan kondisi anaerob selama fermentasi dan menghindari kontaminasi jamur. Solusi yang diusulkan adalah pelatihan intensif bagi peternak tentang teknik pembuatan dan penyimpanan silase yang benar, serta pemantauan berkala oleh mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pengolahan pakan ternak sangat penting untuk keberlanjutan peternakan di daerah tropis. Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University berharap kegiatan ini dapat menjadi model bagi desa lain dalam mengatasi masalah ketersediaan pakan ternak. Dengan demikian, kesejahteraan peternak dapat meningkat dan sektor peternakan dapat berkembang lebih baik.
Penulis:
- Fairuz Nur Azizah
- Gilang Maulana
- Rindu Erywindi Br Sembiring
- Suci Ageng Pratiwi Rahayu
- Azzahra Adelia Putri
- Zeldan Fauzi Degel
- Rizki Rahma Hayati
- Irfan Fajrialdy Rachman
Mahasiswa Pertanian, Kehutanan, Peternakan, FMIPA, IPB University
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
