SMA N 5 Tebo Ciptakan Batik Unik Bermotif Sawit Klatak: Mengungkap Rahasia di Balik Motif Batik Sawit Klatak

SMA N 5 Tebo Ciptakan Batik Unik Bermotif Sawit Klatak: Mengungkap Rahasia di Balik Motif Batik Sawit Klatak

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ribuan pulau dan ratusan suku bangsa. Indonesia terkenal akan kekayaan alam dan keberagaman budayanya. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO dan menjadi identitas negara Indonesia.

Dalam upaya melestarikan kain batik sebagai warisan budaya, tenaga pendidik dan siswa-siswi SMA N 5 di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi berhasil menciptakan karya batik baru yang unik dan inspiratif. Batik tersebut diberi nama Batik Cap Klatak Sawit.

Klatak Sawit adalah ikon Kabupaten Tebo yang menjadi salah satu kekayaan alam yang memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat sekitar Tebo karena menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian besar penduduk Kabupaten Tebo.

Selain itu, SMA N 5 Tebo merupakan sebagai bagian dari institusi pendidikan yang ada di lingkup Kabupaten Tebo yang turut serta membudidayakan tanaman karet dan sawit. Filosofi dari motif batik ini yaitu lima klatak sawit sebagai simbol SMA N 5 Tebo, sedangkan tanaman sawitnya adalah tanaman budidaya yang dikembangkan oleh SMA N 5 Tebo untuk menunjang kesejahteraan keluarga SMA N 5 Tebo.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Glokalisasi Program Sekolah Dasar “Batik Math Pasuruan”

Batik ini dibuat dengan menggunakan teknik cap, sehingga proses pembuatannya berbeda dengan batik teknik tulis. Dalam pembuatan batik cap, harus menyiapkan kain mori atau katun, meja busa basah, sampel desain, lilin, panci, dan kompor, pewarna, water glass, kuas dan kawangan.

Setelah semua bahan dan alat siap, bisa memulai proses pembuatannya dengan mencelupkan stempel desain ke dalam rebusan lilin yang sudah direbus dengan suhu 60 hingga 70 derajat Celcius. Lalu cap dan tekan pada kain mori atau katun yang sudah diletakkan di atas meja busa agar hasilnya lebih rapi. Setelah melakukan proses pewarnaan, kita bisa melakukan penguncian warna dengan menggunakan water glass.

Setelah warnanya terkunci, batik ini dapat direbus, lalu dicuci kembali dan dilakukan pengeringan atau penjemuran. Setelah itu, tahap finishing dapat dilakukan penyetrikaan dan pengemasan agar lebih menarik. Sehingga Batik Cap Klatak Sawit dapat ditampilkan bahkan dipasarkan di daerah Kabupaten Tebo hingga luar daerah Jambi.

Baca Juga: Eduwisata Ekonomi Kreatif Kampung Batik Cibuluh Bogor

Dengan keunikan motif batiknya yang sangat cocok untuk dijadikan sebagai oleh-oleh dari Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, dijual dengan harga Rp.170.000. Tentunya harganya sudah sangat terjangkau untuk mendapatkan batik yang sangat unik tersebut.

Tapi tenang saja, tidak hanya Batik Cap Klatak Sawit saja, SMA N 5 Kabupaten Tebo juga memiliki koleksi bermacam-macam motif batik lainnya yang tidak kalah jauh indah dengan Batik Cap Klatak Sawit.Ada juga Batik Ketapang, Batik Harendong, Batik VCO dan Batik Serasah.

Kegiatan membatik  yang sudah menjadi program unggulan SMA N 5 Tebo sejak tahun 2017, ternyata bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa kewirausahaan siswa-siswi SMA N 5 Tebo. Sehingga lebih tangguh saat terjun di masyarakat.

Dengan terus menjaga dan melestarikan kain batik sebagai warisan budaya agar tidak hilang di bumi sepucuk Jambi sembilan lurah.

 

Penulis: Devinka Thia Cahyanti
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Semarang

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses