Tantangan dan Solusi Parkir Liar di Kota Malang: Membangun Ketertiban dan Keberlanjutan

Parkir Liar di Kota Malang.
Parkir Liar di Kota Malang.

Pendahuluan

Kota Malang, sebagai salah satu kota terbesar di Jawa Timur, tidak hanya dikenal karena pesonanya sebagai salah satu destinasi wisata di Jawa Timur, tetapi juga karena pertumbuhan ekonominya yang pesat. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Kota Malang salah satunya dipengaruhi oleh banyaknya universitas favorit yang ada di kota ini, menimbulkan banyaknya pendatang dari seluruh Nusantara ke Kota Malang ini untuk mencari ilmu.

Namun, dengan perkembangan ini dan banyaknya pendatang, muncul pula sejumlah tantangan, dan salah satunya adalah masalah parkir liar yang semakin banyak di berbagai sudut Kota Malang khususnya di sekitar area kampus dan juga tempat wisata. Artikel ini akan membahas dampak, akar permasalahan, serta solusi yang dapat diambil untuk menangani parkir liar di Kota Malang.

Dampak Parkir Liar di Kota Malang

1. Kemacetan lalu lintas

Parkir liar di sepanjang jalan-jalan kota menyebabkan penyempitan ruas jalan, mengakibatkan kemacetan yang tidak hanya mengganggu kelancaran arus lalu lintas sehari hari, tetapi juga memicu stres dan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Apalagi Kota Malang juga semakin padat karna banyaknya mahasiswa yang berkuliah di Kota Malang.

Bacaan Lainnya
DONASI

Karena padatnya arus lalu lintas membuat banyak orang lebih memilih melewati gang gang tikus dengan tujuan menghindari macet, tetapi akhir hampir semua orang memilih melewati gang sempit tersebut, bahkan mobil pun juga ikut melewati gang sempit yang diperparah dengan adanya parkir liar yang membuat arus lalu lintas semakin macet.

2. Kerusakan lingkungan

Lokasi parkir liar yang sembarangan seringkali tidak memperhatikan aspek lingkungan. Trotoar yang rusak, taman kota yang terinjak injak, dan penumpukan sampah di area parkir liar menjadi dampak negatif yang membayangi keindahan Kota Malang yang indah dan sejuk ini.

Oknum-oknum parkir liar dengan cueknya membuka lahan parkir entah itu di trotoar, taman kota, dan lain-lain, hanya untuk keuntungan dirinya sendiri dan tidak memikirkan dampak dari perbuatan mereka yang bisa menyebabkan kerusakan lingkungan.

3. Ketidaknyamanan masyarakat

Warga yang tinggal di sekitar area parkir liar seringkali mengalami ketidaknyamanan akibat kebisingan, polusi udara, dan rasa tidak aman yang ditimbulkan oleh kehadiran parkir yang tidak tertib. Banyak warga yang membuat area parkir liar di sekitar daerah mereka karna melihat keuntungan yang lumayan besar tanpa memikirkan Masyarakat yang ada di sekitar lingkup tersebut.

Akar Permasalahan

1. Kurangnya fasilitas parkir

Pertumbuhan jumlah kendaraan di Kota Malang tidak diimbangi dangan peningkatan fasilitas parkir yang memadai. Kurangnya lahan parkir, terutama di pusat Kota Malang, mendorong masyarakat untuk mencari solusi sendiri dengan parkir di tempat-tempat yang tidak seharusnya.

Dan sampai saat ini pemerintah pusat Kota Malang masih cuek dan tidak mencari solusi dengan banyaknya praktik parkir liar yang sangat memperburuk citra Kota Malang.

2. Kesadaran masyarakat

Beberapa pengendara masih kurang sadar akan pentingnya parkir yang tertib. Ketidakpedulian terhadap aturan parkir dan juga tidak mau ribet menyebabkan munculnya banyak praktik parkir liar yang merugikan banyak pihak.

3. Ketidakmampuan pengelolaan

Sistem pengelolaan parkir yang belum optimal menjadi faktor lain yang memperparah permasalahan. Mulai dari kurangnya petugas parkir hingga minimnya penerapan teknologi untuk memantau dan mengelola parkir di Kota Malang ini menyebabkan praktik parkir semakin leluasa dan merasa aman menjalankan bisnis tersebut.

4. Ribetnya aturan dan juga biaya yang mahal

Banyak orang lebih memilih menggunakan jasa parkir liar dikarenakan ribetnya aturan parkir dan juga mahalnya biaya parkir, jika dibandingan dengan lahan parkir yang disediakan pemerintah, masyarakat lebih memilih menggunakan lahan parkir liar yang hanya membayar Rp2000 untuk motor daripada lahan parkir pemerintah yang biasanya harus menunjukkan STNK dan juga biaya yang dihitung per jam.

5. Ketidaknyamanan fasilitas parkir resmi

Fasilitas parkir resmi yang kurang terawat, tidak aman, atau tidak nyaman dapat membuat masyarakat enggan menggunakan fasilitas tersebut dan memilih mencari alternatif lain yaitu parkir liar.

Solusi untuk Menangani Parkir Liar

1. Peningkatan fasilitas parkir

Pemerintah Kota Malang perlu fokus pada pembangunan fasilitas parkir yang memadai, termasuk parkir yang bertingkat di pusat-pusat keramaian dan pelibatan pihak swasta untuk membangun lahan parkir. Setidaknya praktir parkir liar berkurang dengan adanya fasilitas parkir yang memadai.

2. Sanksi hukum yang tegas

Memberlakukan sanksi hukum yang tegas, seperti denda yang signifikan atau penarikan kendaraan, dapat menjadi solusi untuk mengurangi praktik parkir liar. Penegakan hukum yang konsisten dan tegas perlu diterapkan jika ingin parkir liar berkurang di Kota Malang.

3. Penyuluhan dan edukasi

Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya parkir yang tertib. Kampanye penyuluhan dan edukasi melalui media sosial, spanduk, dan kegiatan komunitas dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat mengurangi praktik parkir liar.

4. Pemanfaatan teknologi

Penerapan teknologi seperti sistem parkir pintar dan aplikasi mobile untuk memantau ketersediaan lahan parkir, dapat membantu mengurangi praktik parkir liar dan meningkatkan efisiensi pengelolaan parkir.

5. Kolaborasi antar pihak

Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam menangani permasalahan parkir liar. Investasi pihak swasta dapat membantu mengatasi kendala finansial pemerintah dalam penanganan masalah parkir liar di Kota Malang, kolaborasi yang kuat dapat menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan.

6. Pengaturan harga parkir yang masuk akal

Penetapan harga parkir yang masuk akal dapat menjadi pendorong masyarakat untuk lebih mempertimbangkan menggunakan fasilitas parkir resmi daripada parkir liar, tarif yang wajar membuat masyarakat merasakan keadilan dan juga menumbuhkan kedisiplinan dalam menggunakan fasilitas parkir dari pemerintah.

7. Monitoring dan evaluasi rutin

Pemerintah Kota Malang harus melakukan pengawasan dan evaluasi rutin terhadap sistem parkir yang diterapkan. Evaluasi ini dapat membantu pemerintah untuk mengetahui kelemahan dan merancang perbaikan sistem parkir yang efektif terhadap perubahan kebutuhan masyarakat.

Kesimpulan

Dengan mengimplementasikan solusi-solusi yang terencana dan terintregrasi, diharapkan Kota Malang dapat mengatasi permasalahan parkir liar.

Pemberdayaan masyarakat, peningkatan fasilitas parkir, penerapan sanksi yang tegas, dan pemanfaatan teknologi dapat membawa kota malang menuju sistem parkir yang lebih tertib dan berkelanjutan, menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi seluruh warganya.

Penulis:

Kharisma Indhira B. J.
Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI