Tempat Wisata Sejarah di Kota Surakarta

Wisata
Pabrik Gula De Tjolomadoe

Tahukah kamu di mana Kota Surakarta berada? Yups, Kota Surakarta terletak di Provinsi Jawa Tengah. Tahu tidak asal mula kota ini disebut Kota Solo atau Kota Surakarta? Dulu kota ini di sebut dengan Sala. Tetapi seiring berjalannya waktu, penyebutan Sala dianggap sulit oleh orang Belanda maka penyebutannya berubah menjadi Solo.

Dan nama Surakarta diberikan sebagai nama “wisuda” bagi Keraton Surakarta. Kata sura berarti “keberanian” dan karta berarti “makmur”. Dengan harapan Surakarta menjadi tempat di mana penghuninya orang yang selalu berani berjuang untuk kebaikan dan kemakmuran bangsa dan negara.

Pada masa sekarang, nama Surakarta digunakan dalam situasi formal-pemerintahan, sedangkan nama Sala atau Solo merujuk pada aspek kultural. Kota Surakarta juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi para wisatawan dari kota-kota besar. Selain itu, Kota Surakarta juga terkenal dengan banyaknya jajanan kulinernya.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Diganjar Pemimpin Muda, Masih Mampukah Surakarta Menjadi “Afiliator” Budaya

Nah berikut ini adalah beberapa tempat wisata sejarah di Kota Surakarta:

1. Keraton Surakarta

Keraton ini didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwana II tahun 1744. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk pemberian atau hadiah dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan.

Jika anda tertarik dengan sejarah Kota Surakarta, anda bisa mengunjunginya. Di sana terdapat beberapa ruangan yang isinya benda-benda sejarah zaman dahulu. Jika anda ingin mengetahui secara pasti, di sana disediakan pemandu untuk menjelaskan apa saja yang ada di dalamnya. Untuk harga tiket masuknya Rp15.000 dan buka dari jam 09.00-15.00 WIB.

2. Benteng Vastenburg

Merupakan benteng peninggalan Belanda yang terletak di Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Benteng ini dibangun pada tahun 1745 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff.

Mengelilingi tembok benteng, terdapat parit yang dalam dengan penghubung berupa jembatan gantung untuk menuju ke pintu gerbang. Namun, jembatan tersebut kini tidak ada lagi dan yang tersisa hanyalah parit yang dangkal.

Di tengah Benteng Vastenburg terdapat lapangan cukup luas, yang dulunya digunakan sebagai apel bendera atau persiapan pasukan.

Kini tempat ini dimanfaatkan untuk tempat pelaksanaan festival, wisata kuliner, dan lain-lain. Jika anda tertarik anda bisa mengunjunginya. Untuk harga masuknya gratis, biaya parkir motor Rp3000 dan mobil Rp5000 dibuka selama 24 jam tapi waktu terbaik untuk berkunjung mulai dari jam 08.00-15.00 WIB.

3. Pabrik Gula De Tjolomadoe

De Tjolomadoe adalah sebuah objek wisata edukasi yang menempati bangunan tua eks Pabrik Gula Colomadu. Berlokasi di Jalan Adi Sucipto Nomor 1 Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Pabrik Gula Colomadu yang berhenti berproduksi pada 1998 kini telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial populer yang hits bernama DeTjolomadoe. Meski telah direvitalisasi, bentuk bangunan pabrik gula itu masih dipertahankan lengkap dengan cerobong asapnya.

Jika pengunjung ingin masuk ke dalam museum De Tjolomadoe, akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp35.000 per orang. Jam buka museum De Tjolomadoe setiap hari Selasa-Minggu mulai pukul 10:00-17:00 WIB, dan tiap hari Senin museum ini tutup.

Baca Juga: Satu Tahun jadi Sekolah Penggerak, SDN Joglo 76 Surakarta: Tidak Ada Kekurangan

Namun untuk menyewa fasilitas Scooter Otoped dan Harley Otoped, pengunjung akan dikenakan biaya tambahan. Harga sewa Scooter Otoped adalah Rp25.000 per 30 menit dan Rp45.000 per 60 menit. Kemudian harga sewa Harley Otoped adalah Rp35.000/30menit dan Rp65.000/60menit.

4. Museum Batik Radya Pustaka

Merupakan museum tertua di Indonesia yang terletak di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta. Dibangun pada tanggal 28 Oktober 1890 oleh KRA. Sosrodiningrat IV, pepatih dalem pada masa pemerintahan Sunan Pakubuwana IX dan Sunan Pakubuwana X.

Museum Radya Pustaka menjadi tempat yang tepat untuk tahu lebih banyak mengenai budaya Indonesia khususnya tanah Jawa. Wisatawan bisa melihat senjata, hiasan rumah, hingga perabotan yang dipakai masyarakat terdahulu.

Tak hanya itu, tersimpan pula arsip berupa buku yang berbahasa Belanda dan Jawa. Semua koleksi buku ini bisa dibaca di ruang perpustakaan. Terdapat pula berbagai jenis wayang yang terpajang rapi, berbagai patung bersejarah zaman dahulu.

Jika anda tertarik mengunjungi, museum ini dibuka pada hari Selasa-Minggu (hari Senin tutup) pada jam 09.00-15.00 (12.00-12.30 WIB tutup sementara untuk istirahat). Tiket masuk ke museum ini pun sangatlah murah, yaitu bekisar antara Rp3.000-Rp5.000.

Berikut di atas adalah sedikit penjelasan beberapa tempat bersejarah di Kota Surakarta. Jika kalian ingin belajar tentang sejarah, kalian bisa mengunjungi tempat-tempat di atas. Kalian bisa mengunjungi bersama teman-teman atau bersama keluarga.

Penulis: Awallu Zahra Chairunisa
Mahasiswa D3 Perpustakaan Universitas Sebelas Maret

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI