Kemiskinan merupakan masalah terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia. Kemiskinan erat kaitannya dengan masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dari situlah muncul masalah-masalah yang berkaitan dengan kebodohan pendidikan dan juga kesehatan, bahkan kasus-kasus kriminalisasi banyak sekali berasal dari lingkungan menengah ke bawah.
Kaitan hal-hal tersebut sebenarnya sudah saling beriringan bahkan perputaranya seperti dalam lingkaran setan. Cara yang bisa dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan memutus salah satu rantai, misalnya kita pilih dari lingkungan tersebut antara pendidikan, kemiskinan, dan juga kesehatan.
Memberikan fasilitas pendidikan kewaraganegaraan bagi lingkungan ke bawah sangatlah penting karena bisa membuat karakter kuat yang mencerminkan tanah air, terkadang sistem pendidikan kalangan bawah dan atas terlihat berbeda dari cara mereka mendidik siswa-siswinya.
Coba kalau kita lihat karakter siswa dari pendidikan menengah ke bawah masih terdengar banyaknya kasus bullying, jika dibandingkan dengan siswa dari sekolah menengah ke atas. Mereka lebih bisa menghargai perbedaan satu sama lain dan lebih tertib untuk menaati aturan baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Begitupun dari segi lingkungan yang masyarakatnya berasal dari lingkungan menengah ke bawah masih banyak kriminalitas yang terjadi karena sulitnya mencari pekerjaan dan pendidikan yang masih di anggap kurang penting bagi kalangan bawah.
Nyatanya mereka masih berfikir, “mau sekolah atau tidak sama saja kalau sukses pasti bakal sukses, kan sukses datangnya dari Tuhan”.
Pikiran seperti itulah yang mematikan nyali bangsa Indonesia, mereka jadi malas untuk sekolah padahal pendidikan itu sangat penting dan berpengaruh bagi kehidupan bermasyarakat juga merubah pola berfikir. Oleh karena itu, kita sebagai generasi emas harus mempunyai jiwa yang berkarakter dan cinta tanah air agar kita bisa memberikan dampak baik bagi bangsa Indonesia.
Penulis: Danang Bayu Tri Sambodo
Mahasiswa Teknik Sipil, Universitas Negeri Yogyakarta
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News