Sains data telah menjadi elemen kunci dalam pengelolaan sumber daya kota yang lebih efisien dan berkelanjutan. Di era digital, data yang dikumpulkan dari berbagai sumber dapat digunakan untuk mengoptimalkan pengelolaan air dan energi, dua elemen krusial dalam operasional kota.
Teknologi cerdas yang mengintegrasikan data dari sensor air dan jaringan distribusi energi dapat mendeteksi masalah seperti kebocoran air atau arus pendek listrik, sehingga dapat diatasi sebelum menjadi masalah lebih serius.
Penelitian oleh World Economic Forum (2022) menemukan bahwa kota yang mengadopsi teknologi sains data dalam pengelolaan air dapat mengurangi konsumsi hingga 25% melalui deteksi kebocoran yang lebih cepat dan optimalisasi distribusi.
Di sektor energi, analisis data dapat digunakan untuk merancang sistem penggunaan dan penyimpanan energi yang efisien, mendukung penggunaan energi terbarukan, dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Ini tidak hanya menurunkan biaya operasional, tetapi juga berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon.
Untuk mewujudkan infrastruktur yang benar-benar cerdas dan berkelanjutan, kota-kota perlu mengatasi tantangan teknologi dan membangun lembaga penelitian khusus. Pelatihan sumber daya manusia dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya infrastruktur cerdas harus menjadi prioritas, sehingga transformasi digital ini dapat diterima dan dimanfaatkan sepenuhnya.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil juga sangat penting dalam mengimplementasikan teknologi cerdas. Kerja sama ini dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan, sumber daya, dan teknologi, sehingga mempercepat proses adopsi dan integrasi teknologi sains data.
Contohnya, kota-kota dapat membentuk konsorsium dengan perusahaan teknologi swasta untuk mengembangkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing kota. Dengan demikian, potensi penuh dari teknologi sains data dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kota yang lebih efisien, berkelanjutan, dan layak huni bagi warganya.
Penulis: Mirza Muhyidin
Mahasiswa Jurusan Teknologi Sains Data, Universitas Airlangga
Referensi
World Economic Forum. (2022). Water management in smart cities: A guide for city leaders. Geneva: World Economic Forum.
IBM Research. (2019). Smart water management: Using data and analytics to improve water distribution. Armonk, NY: IBM Corporation.
International Renewable Energy Agency (IRENA). (2020). Innovation landscape for a renewable-powered future: Solutions and strategies for global transformation. Abu Dhabi: IRENA.
European Union Agency for Cybersecurity (ENISA). (2023). Cybersecurity for smart cities: Challenges and opportunities. Athens: ENISA.
Journal of Urban Technology. (2022). Building institutional capacity for smart city initiatives: A framework for success. Journal of Urban Technology, 29(1).
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News