PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) adalah agenda wajib bagi Mahasiswa Baru UIN Sunan Kalijaga. Namun, tepat pada hari terakhir, Sabtu (20/08/2022), acara tersebut berujung dibubarkan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga sendiri, Al Makin.
Pembubaran ini disinyalir karena adanya rencana aksi besar-besaran mahasiswa baru untuk menuntut penurunan UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang tinggi. Sejak pukul 07:00 pagi, beberapa fakultas telah melakukan serangkaian aksi unjuk rasa di area kampus mengenai tingginya UKT di UIN Sunan Kalijaga.
Sedangkan fakultas lainnya diamankan oleh beberapa dosen untuk tidak bergabung dengan fakultas lain yang tengah berunjuk rasa.
Baca Juga: Bosan Audensi, BEM Unram Gelar Konsolidasi Akbar Soroti Polemik UKT dan SPI
Al Makin dan beberapa jajaran rektorat lainnya memberikan wejangan di beberapa fakultas untuk meredam aksi tersebut serta menginstruksi mahasiswa baru untuk kembali ke kediaman masing-masing. Kendati demikian, aksi unjuk rasa tak kunjung selesai alih-alih para mahasiswa menuntut penjelasan mengapa acara PBAK tersebut harus dihentikan.
Al Makin dalam perdebatannya dengan Presiden Mahasiswa Syaidurrahman Alhuzaify, menyatakan bahwa pemberhentian acara PBAK ini berdasarkan hasil salat istikharah yang Ia lakukan.
“Ini adalah pertimbangan baik, ini adalah hasil dari salat istikharah,” ujarnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-1, Saatnya Uang Kuliah Gratis
Hingga pukul 13:00 lingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga masih dipadati oleh mahasiswa yang menuntut alasan pembubaran PBAK serta tingginya angka UKT di PTKIN paling tua itu.
“Pihak jajaran rektorat tidak memberikan alasan yang jelas kenapa angka UKT tinggi dan alasan diberhentikannya acara hari ini,” ujar salah satu mahasiswa baru.
Reporter: Abil Lubis (Ig: @a.a.lubiss)
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi