Pengarahan terhadap Manajemen

Pengarahan terhadap Manajemen

Pengertian Pengarahan itu apa sih?

Suatu pengarahan dapat diberikan berbagai batasan. Batasan tersebut dapat bersifat umum maupun spesifik, bergantung pada frekuensi kerja dan motif usaha yang dikembangkan.

Pengarahan berarti menentukan bagi bawahan tentang apa yang harus mereka kerjakan atau tidak boleh mereka kerjakan. Pengarahan mencakup berbagai proses operasi standar, pedoman dan buku panduan, bahkan manajemen berdasarkan sasaran.

Tujuan Pengarahan

Pengarahan dioperasikan memiliki tujuan tertentu, dalam setiap sistem tertentu pengarahan tidak mungkin sama tujuannya dengan sistem lain. Jika ternyata sama, jangka waktu, prosedur, maupun metodenya tidak mungkin sama.

Baca Juga: Manajemen Bisnis Era Digital dalam e-Commerce

Bacaan Lainnya

Secara umum tujuan pengarahan yang ingin dicapai pada setiap sistem perusahaan maupun organisasi adalah sebagai berikut:

  • Menjamin kontinuitas/berkelanjutan perencanaan
  • Membudayakan prosedur standarkan
  • Menghindari kemungkaran yang tak berarti
  • Membina disiplin kerja
  • Membina motivasi terarah

Kepemimpinan dalam Pengarahan

Untuk mengarahkan/mengerakkan karyawan agar mau bekerja sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang telah ditetapkan, maka membutuhkan kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah sikap dan perilaku untuk mempengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif.

Jika dihubungkan dengan fungsi pengarahan, maka kepemimpinan dapat menjadi suatu peranan penting dalam proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.

Ada tiga implikasi penting dari kepemimpinan tersebut, yaitu:

  • Kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut
  • Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di antara para pemimpin dan anggota kelompok
  • Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh

Gaya Kepemimpinan

Suatu keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi, perusahaan, maupun tim bergantung pada kepemimpinan. Oleh karena itu gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja organisasi dan sumber daya manusianya.

Terdapat tiga gaya kepemimpinan, yaitu:

  • Otokratis
  • Demokratis
  • Laissez faire (bebas)

Pandangan lain tentang perilaku kepemimpinan memusatkan pada gaya pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan.

Baca Juga: Pengaruh Audit Manajemen SDM terhadap Kinerja Karyawan

Para peneliti telah mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan, yaitu :

  • Gaya dengan orientasi tugas (task-oriented)
  • Gaya dengan orientasi karyawan (employee-oriented)

Ada tiga aspek yang harus menjadi fokus pengembangan diri seorang pemimpin, aspek-aspek tersebut antara lain:

  • Character (karakter),
  • Skills (kemampuan), dan
  • Knowledge (pengetahuan).

Jika kepemimpinan tidak berubah, maka hasil tidak akan berubah. Berubah dalam pola pikir, cara bekerja, dan cara memimpin. Oleh Karena itu perlu dilakukan transformasi dalam diri seorang pemimpin agar dapat meningkatkan kinerja organisasi dan sumber daya manusianya.

Tugas Manajer sebagai Pemimpin

Manajer pada dasarnya adalah subjek dari kegiatan manajemen. Artinya, manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Lebih lengkap lagi manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi.

Dalam setiap organisasi bisnis, para manajer ini bertugas untuk memastikan bahwa keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat diwujudkan melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik yang bersifat fungsional maupun bersifat operasional.

Baca Juga: Manajemen Waktu antara Organisasi dan Akademik

Tugas-tugas penting yang dilaksanakan manajer, yaitu:

  • Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
  • Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas
  • Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
  • Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual
  • Manajer adalah seorang mediator
  • Manajer adalah seorang politisi
  • Manajer adalah seorang diplomat
  • Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit

Nur Fadillah Septiani
Mahasiswa Universitas Pamulang
Prodi S1 Akuntansi

Dosen Pembimbing: RIFKHAN S.Pt., MM

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses