Langkah Tepat Pemindahan Ibu Kota Negara

Forto Ibu kota negara

Isu pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi sebuah perbincangan yang bahkan disetiap rezim presiden Indonesia selalu dibahas.

Isu ini bermula pada era Presiden Soekarno yang mana usulannya mengenai sebuah pemindahan ibu kota ke Balikpapan, sedangkan pada era Soeharto mengusulkan daerah Jonggol untuk ibu kota yang baru. Hingga, saat ini pada masa Joko Widodo mengusulkan daerah Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara sebagai IKN yang baru.

Beberapa daerah yang diusulkan ini memiliki juga alasan untuk mendukung adanya pemindahan ibu kota. Pada era Soekarno, Jakarta dianggap masih banyak mempunyai peninggalan Hindia Belanda, yang mana diusulkannyalah daerah Palang Karya untuk ibu kota yang baru.

Sedangkan, pada masa Soeharto Jakarta dianggap tidak mampu lagi secara representatif menjadi sebuah ibu kora negara, maka dengan itu dibutuhkanlah sebuah pusat pemerintahan yang baru tanpa menghilangkan Jakarta itu sendiri.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Arah Baru Pembangunan Indonesia melalui Pemindahan Ibu Kota Negara

Pada masa Joko Widodo juga menggagas alasan bahwasannya Jakarta sudah dianggap tidak lagi bisa dikembangkan sebagai ibu kota baru baik lahan yang tersedia serta situasi yang sedang terjadi di Indonesia (Baqiroh, 2019).

Sebenarnya, Jakarta menjadi sebuah sejarah panjang dengan asal usul penetapannya sebagai ibu kota Indonesia sendiri. Jakarta menjadi sebuah negara dengan pusat administrasi pemerintahan, dimana berbagai lembaga negara melaksanakan tugasnya di sini.

Walaupun dengan sejarah panjang dari masa kependudukan Hindia Belanda, sekarang Jakarta sudah dinilai tidak mampu lagi menjadi sebuah ibu kota dengan perkembangan lebih meningkat lagi dengan kondisi lingkungan yang sekarang ini.

Ditambah alasan lagi bahwasannya, sudah menjadi fakta daerah di luar Jawa yang berada di Indonesia cenderung kurang berkembang. Kesenjangan antara Pulau Jawa dengan pulau lain dengan jelas bisa dilihat. Penciptaan pemerataan ekonomi dan pembangunan menjadi hal yang perlu dilaksanakan pemerintah Indonesia.

Baca uga: Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan Timur

Mayoritas penduduk yang berada di Pulau Jawa juga lebih banyak dan di luar Pulau Jawa lebih sedikit, hal ini bisa menjadi sebuah dukungan pada pemindahan IKN yang mana untuk memeratakan penduduk juga.

Agar, penduduk daerah lain tidak merantau ke Jakarta dan meninggalkan daerahnya sendiri.  Dilakukannya pemindahan IKN dengan tujuan penduduk di luar Pulau Jawa ikut serta dalam keaktifan pembangunan Indonesia serta mendukung perwujudan ibu kota yang baru.

Pemindahan IKN menurut pandangan dari Professor NTU Singapore Prof. Sulfikar Amir memaparkan pemindahan IKN biasanya didasarkan oleh berbagai alasan, salah satunya ekonomi. Nantinya, dengan pemindahan IKN bisa menjadi sebuah sumbangan besar guna memberantas ekonomi dimana Jawa saat ini menyumbang 56% dari seluruh PDB di Indoensia.

Jika ekonomi di luar Jawa ini dikembangkan, maka harus dilaksanakan. Sebab, pemindahan IKN ini sudah dilakukan dengan tujuan ekonomi merata dan tak terjadi ketimpangan lagi.

Sejumlah pakar lingkungan hidup yang tergabung pada Perkumpulan Profesional Lingkungan Seluruh Indonesia atau Profling menyatakan bahwasannya mereka menyetujui dengan pelaksanakaan IKN yang dilaksanakan oleh Joko Widodo dari Jakarta ke Kalimantan. Sebab, pemindahan IKN ini dinilai dapat menyelamatkan lingkungan Jakarta.

Profling sendiri sudah mengamati lingkungan Indonesia, alasan mereka setuju dengan pemindahan ini adalah mereka mengetahui bahwasannya Jakarta sudah tidak layak dipertahankan. Daya tampungnya sudah melebihi batas alam, polusi udara yang semakin meningkat, air bersih yang kurang serta akibat pemanasan global. 

Baca juga: Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara

Maka dengan hal ini, pelaksanaan pemindahan IKN yang didasari oleh berbagai alasan mulai dari lingkungan, keadaan ekonomi, pemerataan penduduk dan sebagainya membuat bertambah kuatnya pemindahan ini memang layak dilaksanakan.

Serta, isu yang sedari dulu memang sudah direncanakan juga menjadi bukti kuat. Lalu, akhirnya terlaksana dan diharapkan bisa menjadi awal Indonesia dengan mencapai visi misi dengan ibu kota baru yang sekarang ini berada di Kalimantan.

Mahasiswa: Retno Kasih
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses