Manajemen Kinerja pada Perusahaan Bisnis dari Manajemen Kinerja Tradisional ke Manajemen Kinerja Baru

opini
ilustrasi: Pixabay.com

Saat ini perusahaan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan. Perubahan-perubahan terjadi begitu cepat dan kadang-kadang tidak dapat diduga. Perubahan-perubahan ini antara lain dalam bidang ekonomi, teknologi, pasar, dan persaingan.

Pada manajemen kinerja terdapat tahapan dan proses manajemen kinerja yaitu perencanaan kinerja, pengelolaan kinerja, penilaian kInerja, dan penghargaan kinerja.

Apa sih manajemen kinerja itu?

Kata manajemen kinerja merupakan penggabungan dari kata manajemen dan kinerja. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Kata kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya dalam bahasa Inggris adalah performance yang sering kita sebut performa.

Baca Juga: Beban Kerja Tinggi, Driver Gojek Frustasi?

Bacaan Lainnya

Permasalahan apa aja sih yang ada di manajemen kinerja tradisional?

Ada delapan permasalahan yang bisa kamu ketahui, di antaranya adalah:

  1. MKT terlalu berfokus ke deskripsi pekerjaan yang statis. Deskripsi pekerjaan yang bersifat statis tersebut digunakan untuk standar penilaian kinerja karyawan;
  2. MKT berfokus ke individu. Pemfokusan terhadap kinerja individu menyebabkan pekerjaan terkotak dalam sistem hierarki;
  3. MKT berharap kinerja dinyatakan dalam target yang baku atau MBO (Management by Objective). Jika kinerja yang dicapai karyawan dan tim manajemen tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan atau dibakukan, maka kinerja karyawan dianggap tidak baik;
  4. MKT berorientasi pada volume pekerjaan dan penghematan biaya. Kinerja karyawan dinyatakan baik jika karyawan bekerja menghasilkan volume pekerjaan yang banyak dan menghemat banyak biaya;
  5. Feedback manajemen kinerja dari satu sumber yaitu dari atasan. Feedback penilaian hanya dipercayakan ke manajer atau supervisor akan menciptakan “bos sebagai manajer kinerja”. Untuk mendapat nili baik dalam melakukan pekerjaan, karyawan akan berusaha “asal bos senang”;
  6. MKT terlalu berfokus pada praktik administratif yang terpisah. Kompensasi, penilaian kinerja, evaluasi, dan deskripsi pekerjaan sering membawa persoalan berbeda-beda dan tidak mempunyai keterkaitan tujuan secara jelas antara yang satu dengan yang lain;
  7. MKT terlalu berfokus ke masa lalu. Pemfokusan ke masa lalu mengganggu manajer untuk melihat kinerja bisnis saat ini dan yang akan datang;
  8. MKT mengoreksi terhadap suatu yang salah. MKT berorientasi tidak mencegah masalah, melainkan berorientasi terhadap pengoreksian sesuatu yang salah.

Manajemen kinerja baru itu apa sih?

Manajemen kinerja baru dapat digali dengan menggunakan beberapa pendekatan, misalnya: total quality management, reengineering, fast-response organization, dan pengembangan organisasional (organizational development).

Prinsip TQM

Total quality management (TQM) adalah sebuah konsep manajemen yang memfokuskan pada usaha kolektif semua manajer dan karyawan, untuk memenuhi kepuasan customer dengan perbaikan berkelanjutan di berbagai bidang.

Prinsip-prinsip TQM yang penting adalah: perbaikan sistematik, berfokus ke customer, komitmen jangka panjang, pencegahan masalah, dan kualitas sebagai pekerjaan setiap orang.

  1. Perbaikan sistematik. TQM adalah pendekatan kualitas yang sistematik dengan perbaikan bersifat tahap demi tahap;
  2. Berfokus ke customer. Total quality management berfokus ke customer, bukan pada volume pekerjaan atau biaya;
  3. Komitmen jangka panjang. Dalam TQM, perlombaan kualitas dilakukan secara maraton, tidak hanya sementara, dan berjangka pendek;
  4. Pencegahan masalah. TQM adalah strategi yang berorientasi untuk mencegah, tidak defensive dan tidak hanya memperhatikan pengoreksian output yang rusak;
  5. Kualitas sebagai pekerjaan setiap orang. Dalam TQM, kualitas adalah pekerjaan setiap orang, bukan milik staf ahli. Setiap orang berkontribusi terhadap kualitas dan perlindungan terhadap customer dari kualitas produk/ jasa yang tidak baik.

Baca Juga: Cara Kerja Afiliator sehingga Berdampak Negatif pada Masyarakat

Yuk lebih mengenal karakteristik manajemen kinerja baru

Manajemen kinerja baru yang berdasarkan TQM akan mengantar kinerja karyawan, tim, dan organisasi ke yang terbaik. Berikut ini karakteristik-karakteristik manajemen kinerja baru (MKB) yang berdasarkan TQM:

  1. Berdasarkan pada kebutuhan dan harapan customer. Harapan manajemen kinerja adalah yang mempunyai keterkaitan dengan rencana bisnis organisasi. Cara kerja karyawan yang semula berfokus terhadap deskripsi pekerjaan yang statis, berubah menjadi diskripsi pekerjaan yang dinamis. Deskripsi pekerjaan yang dinamis adalah berfokus memuaskan kebutuhan dan harapan customer eksternal dan internal, yang senantiasa berubah.
  2. Berfokus pada tim dan individu. Agar perbaikan terhadap pemberdayaan karyawan dapat berhasil, MKB mempekerjakan individu-individu tidak dalam sistem hierarki yang terkotak-kotak, melainkan harus berkeja sebagai anggota tim, anggota fungsi, dan sebagai bagian dari proses yang semua mengarah ke tujuan bersama organisasi.
  3. Dinyatakan dalam target perbaikan. Harapan kinerja yang dinyatakan dalam target perbaikan bukan dinyatakan sebagai target yang baku atau target dalam MBO (Management by Objective). Target perbaikan dikomunikasikan untuk pencapaian kriteria: a) Dapat diukur dan diobservasi; b) Mengontrol dan mempengaruhi individu dan tim; dan c) Berpengaruh terhadap proses yang cukup signifikan untuk lebih mampu memenuhi harapan customer.
  4. Berorientasi terhadap pencapaian kinerja berkualitas dan kepuasan customer. Harapan kinerja berorientasi pda pencapaian kinerja berkualitas dan kepuasan customer. Setiap orang harus berkontribusi terhadap kualitas dan perlindungan terhadap customer dari kualitas produk/ jasa yang tidak baik. Total quality culture membutuhkan individu dan tim untuk memperhatikan bagaimana mereka melakukan perbaikan berkelanjutan.
  5. Feedback kinerja datang dari banyak sumber. Feedback kinerja adalah seharusnya dari customer yang dilayani oleh karyawan atau tim. Customer terdiri dari customer eksternal (pelanggan, masyarakat, dan stakeholder eskternal yang lain) dan customer internal (karyawan, pimpinan, dan stockholder). Karyawan dan supervisor memainkan suatu peran penting dalam manajemen kinerja, jika mereka melakukan feedback kinerja terhadap dirinya sendiri dan memberikan feedback kinerja terhadap orang atau tim yang lain.
  6. Interdependent collective unit. MKB berfokus pada multiple system yang terintegrasi, yang terdiri dari individu, tim, proses, dan unit bisnis. Elemen-elemen dalam manajemen kinerja adalah terintegrasi, tidak dapat dipisah-pisah antara yang satu dengan yang lain.
  7. Berorientasi ke masa yang akan datang. Dengan berorientasi ke masa yang akan datang, MKB mendorong karyawan sebagai partisipan aktif. Setiap karyawan atau tim bersama manajer dan supervisor mengidentifikasi dan menilai: harapan customer, target perbaikan berkelanjutan (continuous improvement target), dan keahlian yang dibutuhkan dalam perbaikan berkelanjutan.
  8. Pencegahan masalah. MKB berorientasi mencegah, tidak defensif, dan tidak hanya memperhatikan pengoreksian output yang rusak. Dengan berorientasi mencegah masalah, MKB mampu memperkecil masalah-masalah yang akan muncul.

Baca Juga: Perbedaan Kesejahteraan Sosial, Pekerjaan Sosial dan Pekerja Sosial

Pengembangan supervisi

Supervisor harus dikembangkan untuk memainkan peran dalam menerapkan manajemen kinerja baru. Keberhasilan implementasi TQM sangat mengandalkan efektivitas supervisor dalam mengelola sumber daya manusia. Supervisor memainkan peran dalam proses penilaian, perencanaan, dan penerapan TQM dalam manajemen kinerja baru.

Berikut ini cara-cara pokok manajer dan supervisor memainkan peran dalam perbaikan (improvement) manajemen kinerja yang berdasarkan TQM.

  • Mendiagnosis kesiapan organisasi.
    Program kualitas tidak dapat diperintahkan dengan wewenang manajerial. Supervisor harus mengenal bahwa sebuah organisasi tidak hanya berupa garis wewenang tetapi sebagai kombinasi yang komplek dari struktur, proses, sumber daya, dan staf.
  • Mengadakan analisis rantai nilai.
    Semua fungsi berkontribusi terhadap kualitas dari sudut pandang customer. Analisis rantai nilai sangat penting untuk memahami bagaimana setiap pekerjaan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan dan harapan customer.
  • Melakukan perencanaan jangka panjang.
    Usaha menghasilkan output berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan harapan customer, dibutuhkan perubahan mendasar dalam budaya organisasi dan cara kerja bisnis.
  • Mengembangkan program pengkomunikasian dan pelatihan manajemen kinerja baru.
    Supervisor dapat membantu manajer puncak dalam pengkomunikasian dan pelatihan manajemen kinerja kepada karyawan.
  • Supervisor menjadi pembimbing dan penasihat.
    Supervisor menjadi pembimbing dan penasihat untuk membantu mengidentifikasi harapan customer, departemen, dan organisasi.
  • Semua karyawan sebagai customer internal.
    Supervisor harus menganggap semua karyawan sebagai customer internal dalam sistem manajemen kinerja baru.
  • Pengujian secara regular.
    Supervisor perlu menguji secara regular seberapa jauh TQM dijadikan landasan dalam manajemen kinerja baru.
  • Hubungan kemitraan.
    Manajer dan supervisor mendorong hubungan kemitraan antara atasan dan bawahan. Hubungan kemitraan ini membutuhkan mutual trust, respek terhadap orang, dan mendorong perbaikan berkelanjutan.
  • Supervisor aktif memberikan informasi.
    Supervisor harus aktif memberikan informasi yang berkaitan dengan kinerja organisasi kepada karyawan, sebagai customer internal.
  • Supervisor berperan sebagai leader. Manajemen kinerja baru tidak hanya membutuhkan manajemen, tetapi juga leadership. Di samping sebagai manajer atau supervisor, tim manajemen suatu organisasi harus berperan sebagai leader. Ada perbedaan pengertian antara manajer dan leader.

Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan ilmu kita semua.

Penulis: Nurmawanti
Mahasiswa Jurusan S1 Manajemen STIE PembangunanTanjung Pinang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses