Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih

air bersih

Pengembangan sistem penyediaan air bersih merupakan kebutuhan air bersih semakin meningkat seiring dengan bertambah jumlah penduduknya di masa yang akan datang.

Sistem penyediaan air bersih, selain dari segi kuantitas dan kontinuitas, juga kualitas air bersih merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan di dalamnya.

Meskipun air biasanya tidak terkontaminasi oleh bakteri, air umumnya tetap memerlukan perlakuan desinfeksi dengan klorin guna untuk menjamin air tersebut bebas dari kontaminasi bakteri.

Selain itu, dalam sistem distribusi air, sangat memungkinkan terjadinya perubahan kualitas air yang sangat baik. Salah satunya adalah mengadakan sebuah program-program peningkatan air bersih yang bersifat seragam. Tepatnya terletak di Dusun Sumberpucung tersebut. Namun sampai saat ini, pemanfaatan air bersihnya masih sangat terbatas.

Bacaan Lainnya

Sistem jaringan perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi fluida antar peralatan (equipment) dari suatu tempat ke tempat yang lainnya sehingga proses produksi dapat berlangsung cepat.

Jaringan perpipaan eksisting masih sangat terbatas. Sehingga terdapat 2 (dua) dusun yang belum terlayani perpipaan air bersihnya dengan baik yaitu Dusun Sumbersih dan Dusun Sumberpucung. K

edua dusun inilah yang akan menjadi sasaran pengembangan sistem jaringan perpipaan air bersihnya.

Di Desa Sumbersih terdapat potensi air bersih yang cukup besar yaitu mata air Umbul Marijan. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa semakin lama umur air pada perpipaan distribusi menyebabkan semakin rendahnya kadar klorin semakin jauh jaraknya dari reservoir, maka kadar klorin akan semakin rendah pula. Kebijakan ini bertentangan dengan sifat uniknya yang dimiliki oleh setiap PDAM.

Sifat unik tersebut, yaitu perbedaan kondisi lingkungan fisik/alam dan perbedaan kondisi lingkungan sosialnya.

Tujuan dari pengembangan air bersih dalam studi ini adalah mengkaji tentang pengembangan suatu sistem penyediaan air bersih di Desa Sumbersih, pada aspekhidrolika, kualitas air, dan ekonominya.

Analisa hidrolika dan kualitas air bersih diperlukan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air serta sistem penyediaan air bersih secara detail.

Sedangkan analisa ekonomi diperlukan dalam memberikan alternatif untuk penetapan harga airnya. Membuat sistem yang lebih dapat diandalkan, dan meningkatkan pelayanan terhadap penduduk yang dilayani.

Rencana PDAM dalam mengembangkan sistem penyediaan air bersih, meliputi sumber-sumber air bersih, instalasi pengolahan air, reservoir, ukuran dan pemasangan pipa baik sistem transmisi maupun distribusi dan lain-lain.

Pengembangan tersebut diperhitungkan terhadap perkiraan berapa jumlah air yang dibutuhkan, dimana sumber air yang dapat dimanfaatkan serta didistribusikan dan semua sistem secara sinergis dapat melayani keperluan masyarakat.

Kebutuhan air bersih semakin meningkat seiring dengan adanya bertambah jumlah penduduk di masa yang akan mendatang. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan pengembangan sistem penyediaan air bersih supaya kita dapat memperkirakan kebutuhan dari tenaga dan biaya untuk mengelola sistem penyediaan air bersih sesuai tahun perencanaannya.

Dengan demikian untuk mengantisipasi permasalahan krisis air bersih tersebut, maka diperlukannya suatu peningkatan pelayanan sistem penyediaan air bersih berupa pemanfaatan sumber air potensial dan penambahan debit kebutuhan air bersih untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi air bersih.

Sedangkan sumber air bersih yang mempunyai kapasitasnya kurang cukup memenuhi kapasitas yang ada, jadi sumber air bersih yang ada belum mampu untuk memenuhi kebutuhan penyediaan air bersih.

Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan standar dan parameter kebutuhan airnya serta proyeksi pada tahun-tahun yang akan datang.

Proyeksi penduduk ini dihitung berdasarkan dari jumlah penduduk yang akan dilayani dari keseluruhan jumlah penduduk yang berada di dalam ruang lingkup daerah perencanaannya.

Lokasi penelitian berada pada 2 lokasi titik sumber air bersih. Pada penelitian ini dilakukan penelusuran melalui dari arah aliran hulu sumber mata air, sampai ke hilir area irigasi, untuk mengecek kondisi sumber air bersihnya.

Pada area hulunya, terdapat 1 titik sumber mata air yang dialirkan menuju rumah warga sekitar melalui pipa tersebut. Mayoritas sungai di hulu merupakan sungai musiman, saat dilakukan survey tidak ditemukan adanya aliran air. Pada area hilir merupakan kawasan pemukiman, resort dan persawahan. Pengambilan air bawah permukaan didominasi oleh resort, hampir di seluruhnya memanfaatkan sumur bor.

Secara umumnya penyedian air bersih berasal dari sumber air permukaan atau air dalam tanah. Untuk sekitar wilayah kelurahan pipa reja, sumber penyediaan air bersih yang dikelola oleh PDAM berasal dari sumber air sungai.

Karena tujuan utama dari perencanaan jaringannya adalah agar kebutuhan masyarakat akan tersedia air bersih dapat terlayani dengan baik.

Untuk hal-hal yang dapat mengurangi jumlah air yang didistribusikannya antara lain itu disebabkan oleh banyak sambungan pipa dan panjangnya jalur pipa dapat mungkin di hindarkan. Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih dapat ditinjau dari banyak air bersih yang tersedia.

Air bersih tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang akan dilayani.

Dalam penyediaan air bersih tidak hanya berhubungan kuantitas dan kualitas air bersih saja, tetapi dari segi kontinuitas juga harus mendukung.

Kontinuitas adalah dimana air bersih harus bisa tersedia secara terus-menerus meskipun dimusim kemarau sedang berlangsung. Karena tujuan dari perencanaan jaringan distribusi air bersih adalah agar kebutuhan masyarakat akan terpenuhi secara terus-menerus walaupun sedang musim kemarau.

Salah satunya untuk menjaga agar kontinuitas air bersih tetap tersedia adalah dengan membuat tempat penampungan air untuk menyimpan air sebagai persediaan air di musim kemarau.

Kontinuitas dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per hari atau untuk setiap saat di perlukan, kebutuhan air bersih harus tersedia. Dalam kondisi ideal tersebut hampir tidak dapat terpenuhi pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga untuk menentukan kontinuitas pemakaian air bersih dapat dilakukan dengan cara pendekatan aktivitas konsumen terhadap pemakaian air bersih.

Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang langsung berhubungan dengan konsumen yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air bersih yang telah memenuhi syarat ke seluruh daerah pelayanan.

Sistem ini meliputi unsur sistem perpipaan dan perlengkapannya, Hidran kebakaran, tekanan tersedia, sistem pemompaan dan reservoir distribusinya.

Sistem distribusi air bersih umumnya merupakan suatu jaringan pemipaan yang tersusun dari sistem pipa, pompa, reservoir dan perlengkapan lainnya.

Sistem penyediaan air bersih yang kompleks yang sering sekali bermasalah dalam distribusi debit dan tekanan yang berkaitan dengan kriteria hidrolis yang seharusnya di penuhi dalam sistem pengaliran air bersih.

Pada proses pendistribusiannya dilakukan pengukuran terhadap penggunaan air bersih pada tiap-tiap rumah di seluruh area perumahan tersebut.

Sistem pendistribusian air bersih pelanggan yang belum maksimal dan untuk pengembangan yang lebih lanjut, maka di perlukan evaluasi terhadap jaringan sistem penyediaan air bersih yang ada di dalamnya.

Ratna Sari

Penulis: Ratna Sari
Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan AKATIRTA Magelang

Pos terkait