Dosa Besar “Omongan Sia-Sia”

Dosa Besar
Ilustrasi Jaga Lisan dari Media Sosial (Sumber: Syahida.com)

Banyak orang tidak mengetahui atau menyadari bahwa omong kosong adalah hal yang tidak ada manfaatnya, sia-sia atau berbicara yang tidak jelas, yang hanya membuat orang tertawa adalah bagian daripada dosa.

Seorang muslim tidak akan menggunakan lidahnya untuk hal yang sia-sia.“Siapa yang mengaku beriman kepada Allah ﷻ dan hari akhir, maka dia hanya ucapkan yang baik atau diam” hadits 40:15.

Maknanya apa? tidak ada pilihan lain, selain diam. bukan sekedar yang haram bahkan yang sia-sia pun tidak boleh dan tidak ada dalam islam.

Baca juga: Mencari Ampunan Allah di Tengah-Tengah Pandemi

Bacaan Lainnya

Yang baik artinya bisa memberikan manfaat, bagi dirinya sendiri seperti bisa dapat pahala, mendapat rahmat Allah ﷻ atau manfaat untuk dunianya seperti ketika berbisnis dalam pekerjaan .

Sebagai muslim tidak ada kata kata “ah lagi gak ada kerjaan nih, ayo ngobrol-ngobrol”. Berbincang yang tidak bermanfaat akan mendatangkan mudharat karna setiap perkataan yang diucapkan semua akan di hisab oleh Allah ﷻ.

Tidak ada yang tidak ditanyakan oleh Allah ﷻ, seperti waktu kita yang berlalu bahkan dalam hadits “tidak akan beranjak kaki seorang hamba dihari kiamat sampai ditanya 4 hal“.

Diantaranya adalah berhubungan tentang waktu. Yang pertama mengenai masa muda dan yang kedua mengenai umur untuk apa dia habiskan. Setiap ucapan, mata yang dipakai, telinga, kaki yang melangkah, semua akan ditanya oleh Allah ﷻ.

Allah ﷻ berikan ini semua untuk tujuan kita diciptakan. “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah saja” Surat Az-Zariyat ayat 56.

Tidak ada hal yang lain, sia-sia tidak ada, apalagi segala bentuk dosa. Jika kita sudah menjaga diri kita dari hal yg makruh atau mubah, pasti kita akan jauh dari yang haram.

Sebagaimana dalam ibadah, jika kita sering sibuk dengan yang sunnah, amalan yang wajib akan lebih mudah dikerjakan.

Mubah boleh, tapi jangan berlebihan. Apabila mubah dilakukan terus-menerus tanpa ada pahala di dalamnya maka akan mendapat kerugian karena waktu tersebut dapat digunakan untuk beribadah yang akan menambah catatan amal baik untuk bekal di akhirat.

Jangan jadi orang yang banyak omongannya sebab omongan itu selama masih di mulut kita dan belum keluar, masih menjadi milik kita dan lebih leluasa untuk mengontrolnya.

Akan tetapi bila sudah diucapkan, itu akan menjadi milik orang lain dan akan menjadi seperti bola liar. Apabila ucapan yang baik keluar, akan menjadi sumber pahala. Sebaliknya apabila yang diucapkan hal keburukan, akan menjadi sumber dosa.

Berdasarkan hadist riwayat Bukhari, ada sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad ﷺ, apa yang bisa menyelamatkan saya dari keburukan, Nabi Muhammad ﷺ pegang lidahnya sambil mengatakan “kontrol ini darimu”.

Baca juga: Benarkah Cinta Kepada Allah, Menuntut Pengorbanan?

Mengontrol lidah bisa menyelamatkan dari segala keburukan. Bicaralah secukupnya, jangan bertanya yang tidak penting.

Dalam hadist lain, Nabi Muhammad ﷺ berkata “Barangsiapa yang menjamin untukku sesuatu yang berada di antara jenggotnya (mulut) dan di antara kedua kakinya (kemaluan), maka aku akan menjamin baginya surga.” (H.R Bukhari).

Ada malaikat-malaikat yang selalu mengawasi manusia dan mencatat semua perbuatan-perbuatan manusia. Sebagai mukmin yang beriman, adanya malaikat harusnya kita takut akan berbuat keburukan ataupun yang sia-sia, karena setiap perbuatan senantiasa akan dicatat yang sesuai apa yang kita kerjakan.

Bayangkan di akhirat nanti dibuku catatan amal kita ada kegiatan-kegiatan kita yang tidak ada manfaatnya dan sia-sia, menyesal pasti tapi tidak ada gunanya.

Sekarang kita masih diberi kesempatan untuk berbuat yang mendatangkan pahala, beribadah, berbuat baik dan lain-lain. Allah ﷻ sangat membenci orang yang selalu bilang “katanya, katanya …” (tenggelam dalam kabar manusia) dan orang yang banyak bertanya, karena sia-sia.

Allah ﷻ sangat suka dari kalian 3 perkara yaitu fokus menyembah Allah ﷻ saja, yang kedua selalu berpegang teguh pada tali Allah dan yang ketiga jangan pernah berpecah belah.

Baca juga: Kuasa Allah Tiada Tanding, Ampunan Allah Tiada Banding

Allah ﷻ tidak menyukai dari kalian 3 perkara yaitu menceritakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak bertanya, dan membuang-buang harta.

Sangat jelas disini banyak bicara dan menyebarkan berita yang tidak jelas adalah hal yang tidak disukai Allah ﷻ maupun Rasulullah ﷺ. Lalu kenapa kita kerjakan? bukankah kita berharap masuk surga Allah ﷻ bersama-sama Rasulullah ﷺ?

Banyak orang hancur karna lidah mereka, banyak orang yang naik derajatnya juga karna lidah mereka, maka marilah kita memilih untuk menjadi baik dengan menjaga lidah kita.

Allah ﷻ akan mempertanyakan semua yang kita ucapkan, maka persiapkan agar kita bisa mempertanggungjawabkan lidah kita di akhirat kelak.

Banyak manusia yang dilempar ke neraka karna hasil lisan-lisan mereka. Di awal hari semua naggota tubuh anak adam akan memperingatkan ke lisan masing-masing untuk tidak berbicara yang tidak-tidak, kebaikan semua anggota tubuh tergantung lidah berbicara.

Dengan satu kalimat bisa mengundang ridho Allah ﷻ, dan akhirnya bisa masuk surga dengan ridho Allah ﷻ. Sebaliknya, dengan satu kalimat juga bisa menjatuhkan orang tersebut masuk neraka tanpa mereka sadar sebesar itu dosanya hanya karena satu kalimat.

Terkadang tanpa sadar kata-kata yang kita ucapkan terasa biasa akan tetapi bagi orang lain bisa sangat menyakitkan, maka murka Allah ﷻ baginya dan akan dilemparkan ke neraka se jauh timur dan barat. Berhati-hatilah saat berbicara, jauhilah ucapan sia-sia atau bahkan yang dapat menimbulkan dosa.

Penulis: Hariratu Sasma
Mahasiswa Teknologi Informatika, Universitas Kahuripan Kediri

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses