Efektivitas Bawang Putih (Allium sativum L.) dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi

Manfaat Bawang Putih
Bawang Putih.

Penyakit yang sekarang menjadi salah satu penyakit terbanyak di dunia yaitu hipertensi. Hipertensi menjadi penyakit kelima terbesar di Indonesia.

Penderita hipertensi kebanyakan tidak menyadari bahwa mereka mengidap hipertensi karena menganggap bahwa hipertensi hanya penyakit biasa dan tidak perlu perawatan medis sehingga tidak sedikit dari pasien hipertensi mengalami kematian. Itulah penyebab kenapa hipertensi disebut juga sebagai The Silent Killer.

Keadaan tubuh ketika terjadi peningkatan tekanan darah dari tekanan darah normal menjadi tinggi disebut dengan hipertensi. Tekanan darah yang tergolong normal yaitu 120/80 mmHg.

Saat tekanan darah sistolik melebihi 140 mmHg dan tekanan darah diastolik melebihi 90 mmHg, maka penderita dapat dikatakan hipertensi karena sudah melampaui batas normal tekanan darah, ini dipastikan kembali setelah kita melakukan beberapa kali pemeriksaan dengan kondisi tubuh yang santai dan rileks.

Bacaan Lainnya

Penyebab hipertensi dapat kita golongkan menjadi hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Faktor pemicu dari hipertensi primer di antaranya faktor genetik, obesitas, gaya hidup yang tidak sehat, dan lain-lainnya.

Berbeda dengan hipertensi sekunder yang kebanyakan factor penyebabnya karena kondisi medis tertentu, misalnya ada riwayat penyakit ginjal, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti dekongestan, dan lainnya.

Gejala yang terjadi pada penderita hipertensi umumnya beragam seperti kelelahan, sakit kepala terutama di bagian belakang kepala, mual dan muntah, sesak napas, pandangan kabur, dan juga gelisah. Namun tidak semua penderita hipertensi mengalami gejala yang sama, beberapa ada yang tidak memiliki gejala (asimptomatik)

Penanganan hipertensi bisa dengan cara farmakologis dan non farmakologis. Rajin berolahraga, membatasi asupan garam, tidak merokok, melakukan penurunan berat badan (diet), dan mengubah gaya hidup juga dapat dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya hipertensi secara non-farmakologis. Sedangkan untuk farmakologis itu biasanya menggunakan obat-obatan, seperti enalapril, benazepril, captropil, dan sebagainya.

Namun masih banyak dari masyarakat yang menginginkan pengobatan yang alami (bahan alam) daripada menggunakan obat-obatan. Bahan yang murah dan mudah didapat serta efek samping yang minim membuat bahan alam menjadi salah satu alternatif pengobatan yang diminati masyarakat.

Begitu pun dengan pengobatan hipertensi ternyata juga bisa dilakukan dengan bahan alam seperti bawang putih. Salah satu bahan alam yang unik dan dapat mengingkatkan kesehatan tubuh manusia yaitu bawang putih. Pencegahan, pengobatan, dan perawatan hipertensi didapatkan dari senyawa-senyawa kimia yang terkandung di dalam bawang putih tersebut yang dapat memberikan efek farmakologis.

Senyawa-senyawa yang terkandung di antaranya alil-metil-sulfida, yang memiliki efek sebagai anti-bakteri dan anti hipertensi, vini-diatin sebagai anti oksidan, kardioprotektif, alistatin sebagai fungisida, allixin sebagai antitumor dan anti radikal bebas, anti kanker, anti potenif, dan anti hiperkolesterol bisa didapatkan dari senyawa kimia scordinin.

Dan pada bawang putih yang berfungsi sebagai pengobatan hipertensi yaitu allisin dan alil-metil-sulfida. Senyawa ini dapat menurunkan tekanan darah dengan memperbaiki elastisitas dari pembuluh darah dan juga merelaksasikan otot polos agar pembuluh darah tidak kaku.

Baca Juga: Efek Seduhan Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi

Pengaruh bawang putih pada penderita hipertensi sudah dapat dibuktikan oleh penelitian medis yang dapat mengurangi spasme arteri kecil serta mencegah pembentukan dan perkembangan bekuan darah. Mohanis (2015) menyatakan bahwa tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian air seduhan dari bawang putih menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada penderita hipertensi setelah diberikan air seduhan ini yaitu 15,57 mmHg dan untuk tekanan darah diastolik mengalami penurunan 8,96 mmHg.

Dari informasi jurnal yang didapatkan tersebut, dapat dibuktikan bahwa air seduhan memang dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan p valuenya sebesar 0,00 jika frekuensi pemberian 1 kali dalam 1 hari selama lebih kurang seminggu.

Relaksasi otot dan penurunan konsentrasi ion intraseluler itu disebabkan karena senyawa aktif yang terdapat di dalam bawang putih tersebut, yang mana senyawa aktif tersebut bekerja dengan cara menghambat ion masuk ke dalam sel nya, sehingga terjadinya penurunan tekanan darah karena pelebaran pada pembuluh darah.

Namun penggunaan bawang putih sebagai obat hipertensi hanya dijadikan sebagai opsi untuk pencegahan karena efektivitasnya yang tidak terlalu baik dari terapi farmakologi, karena bagaimana pun terapi farmakologi merupakan pengobatan yang paling efektif dalam dunia medis.

Cara kita untuk selalu mencegah terjadinya hipertensi yaitu dengan mengubah gaya hidup dan bisa melakukan pola hidup sehat setiap harinya.

Penulis:

Sonia Evani Fhadyllah
Mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses