Hai teman-teman! Pasti banyak di antara kalian yang merupakan penggemar drama Korea (drakor) kan? Apalagi saat pandemi ini kesibukan atau kegiatan yang kalian lakukan berkurang dibanding dengan masa sebelum pandemi. Karena itu, pasti banyak di antara kalian yang berusaha mencari kesibukan untuk mengisi waktu kosong, dan salah satu contohnya ialah dengan menonton drama Korea. Bahkan setelah mengamati beberapa info di sosial media banyak orang yang awalnya tidak suka atau tidak pernah nonton drakor pun saat ini turut menjadi salah satu penontonnya.
Pada masa pandemi ini jumlah peminat drama Korea mengalami pertumbuhan, karena itu, banyak drama-drama Korea baru yang sangat populer bermunculan. Bahkan sebelum drama itu ditayangkan pun orang-orang sudah menunggu drakor tersebut ditayangkan.
Meskipun demikian, banyak orang tua yang mengeluh dan tidak menyukai jika anaknya terlalu terpaku dengan drakor. Mereka juga menganggap drakor ini membuat anaknya terlalu bersantai. Padahal sebenarnya kehadiran drakor ini tidak hanya memuat hal-hal buruk yang akan memberi dampak negatif saja. Semua drakor memiliki kesan yang baik jika kita pintar mengambil dan mempelajari tentang hal positif yang disampaikan di drakor tersebut. Bahkan cerita yang ada di drakor bisa dijadikan sumber inspirasi, salah satunya adalah drama Korea “Start-Up” yang akan saya bahas di sini.
Drama Korea yang berjudul “Start-Up” ini berhasil menyita perhatian generasi milenial belakangan ini. Hal ini dikarenakan drakor “Start-Up” ini memiliki topik pembahasan dan alur cerita yang bagus sehingga dapat menarik perhatian masyarakat. Drama ini menceritakan tentang seseorang yang memulai usaha rintisan. Di dalamnya juga memuat banyak ilmu mengenai bagaimana permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi saat memutuskan untuk memulai usaha rintisan.
Apa itu Start-Up?
Start-Up memiliki arti yang sama dengan perusahaan rintisan, istilah ini digunakan untuk perusahaan-perusahaan yang belum lama dibuat dan beroperasi. Kebanyakan perusahan-perusahaan ini masih dalam tahap penelitian guna menentukan pasar yang tepat dan dalam tahap pengembangan.
Hal Positif dari Drama ‘Start-Up’ bagi Generasi Milenial :
- Memberikan motivasi untuk selalu berusaha walau gagal berkali-kali
- Menimbulkan rasa percaya diri dan tidak takut gagal
- Timbul rasa keingintahuan lebih mengenai perusahaan rintisan ‘Start-Up’
- Menimbulkan rasa keingintahuan lebih mengenai cara kerja saham
- Membuat generasi milenial mengerti bagaimana cara untuk menjadi CEO yang baik
- Dapat membuat generasi milenial ingin mencoba untuk beli saham
- Membuat generasi milenial mengerti istilah istilah baru dalam dunia bisnis
- Menambah wawasan mengenai pemrograman
Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa drakor yang berjudul “Start-Up” ini memiliki banyak sekali hal-hal positif yang terkandung di dalam ceritanya karena di dalamnya memuat pengetahuan tentang dunia perbisnisan, dan pemrograman yang dapat memberi ilmu tambahan serta menginspirasi generasi milenial. Apalagi saat ini generasi milenial sudah mulai tertarik untuk membeli saham.
Selain itu, drakor ini juga dapat membuat generasi milenial yang sudah mulai mencoba terjun di usaha rintisan ini menjadi tahu dan mengerti bahwa dalam menjalankan perusahaan rintisan ini, mereka akan dihadapi oleh banyak rintangan. Jadi, diharapkan generasi yang memulai usaha ini tidak pantang menyerah dan tetap memiliki keinginan atau semangat yang tinggi untuk mewujudkan impiannya.
Untuk para orang tua, jangan khawatir jika sang anak menonton drama Korea karena drama tersebut tidak selalu memuat hal-hal yang negatif, malah dari drama tersebut sang anak dapat memperoleh pembelajaran, sehingga wawasannya semakin luas. Untuk generasi milenial yang suka menonton drakor juga diharapkan untuk selalu mengambil hal positif yang terkandung dalam drakor yang ditonton, serta jangan sampai lupa waktu dan tetap melakukan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan, seperti beribadah, belajar, dan membantu orang tua.
Dwi Athaya Devina
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
Editor: Keke Putri Komalasari
Baca Juga:
Mengenal Beberapa Inkubator Startup atau SandBox-nya Indonesia
Konon Katanya Startup yang Sustain Harus Bakar Uang?
Webinar “Start-In” Ajak Anak Muda Belajar Membangun Start-up