Beberapa pekan kemarin serial drama korea yang berjudul “Startup” ramai sekali diperbincangkan. Serial dengan latar tempat di SanBox ini menyajikan berbagai macam pengetahuan dasar mengenai dunia startup, inovasi teknologi, dan gambaran mengenai perusahaan rintisan hingga diakuisisi oleh Alex asal 2STO yang bermarkas di Silicon Valley.
SandBox merupakan inkobator bagi “Startup” pada tahap awal mereka berkumpul, dan biasanya mereka memiliki kesulitan untuk mendapatkan partner bisnis yang sesuai. Inkubator memiliki akses kepada key player yang berpotensi untuk membuka kesempatan besar bagi startup baru.
Tak hanya itu, inkubator juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar yang dapat menjadi partner potensial. Mereka juga menyediakan mentor yang berpengalaman, sehingga para mentor dapat berbagi pengalaman mereka kepada startup pemula. Tak jarang inkubator juga mengadakan workshop dengan topik-topik yang paling dibutuhkan oleh para perusahaan rintisan ini.
Namun ternyata, tak hanya di Korea, Indonesia juga memiliki beberapa inkubator startup seperti SandBox, diantaranya yaitu:
1000 Startup Digital
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital merupakan sebuah gerakan untuk mewujudkan potensi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia di tahun 2020 dengan mencetak 1000 startup yang akan menjadi solusi atas berbagai permasalahan dengan memanfaatkan teknologi digital. Gerakan ini diinisiasi oleh Kementrian Kominfo dan didukung oleh masyarakat, komunitas KIBAR (ecosystem builder yang bertujuan membangun ekosistem teknologi di Indonesia melalui inisiatif-inisiatif pembangunan kapasitas, mentoring, dan inkubasi di berbagai kota), dan instasi lain.
Program 1000 startup digital ini menawarkan beberapa keuntungan yang dapat diperoleh bagi para startup baru yang mengikuti program ini, seperti:
- Memberikan akses ke mentor-mentor ternama di dunia startup, industri, akademisi, dan pemerintah
- Menyediakan coworking space
- Platform untuk mencari co-founder
- Mendapatkan feedback secara berkala dari para mentor
- Pendampingan selama 3-6 bulan
- Yang terpenting yaitu tidak dipungut biaya
Plug and Play Indonesia
Plug and Play merupakan perusahaan global akselerator bisnis dengan spesialisasi pada pengembangan startup berbasis teknologi. Dengan kantor pusatnya yang terletak di Silicon Valley, jaringan bisnis Plug and Play mencakup lebih dari 200 mitra korporasi, investor, universitas, dan mitra terkait lainnya.
Diluncurkannya Plug and Play Indonesia berawal dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley. Plug and Play telah berinvestasi di lebih dari 500 startup di seluruh dunia, beberapa contoh diantaranya adalah Paypal, Lending Club, dan Dropbox.
Di Indonesia, Plug and Play membangun sarana dan fasilitas yang dapat digunakan oleh startup untuk berinovasi di bidang teknologi. Plug and Play juga menghadirkan korporasi ternama untuk turut bergabung dalam program akselerasi, memberikan dana segar, serta mentoring kepada pegiat startup baru. Dihadirkannya korporasi ke dalam program akselerasi ini diharapkan bisa membuka jalan kepada penggiat startup baru untuk memperluas networking, mendapatkan edukasi yang krusial (terutama dalam hal melakukan funding), manajemen bisnis, hingga mengembangkan potensi produk yang ada.
Bekraf for Pre-Startup
Bekraf for Pre-Startup atau yang disingkat BEKUP merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif dalam rangka mendorong pertumbuhan ekosistem startup digital di Indonesia. Diharapkan melalui BEKUP pelaku startup digital di Indonesia dapat siap untuk dikembangkan serta diinkubasi. Sehingga nantinya akan mendapatkan business model yang sudah dibuktikan dengan proses market-fit dan siap untuk beroperasi,mendapatkan pemodalan, atau bahkan dipersiapkan untuk melantai di bursa saham.
Skystar Ventures
SkyStar Ventures yang diluncurkan akhir tahun 2013 merupakan program inkubator yang dikembangkan oleh Kompas Gramedia Group dan Universitas Multimedia Nusantra. Inkubator ini berfokus mengajarkan startup mengenai produk layanan yang berkaitan dengan digital media. Yaitu meliputi industri distribusi konten, media sosial, dan e-commerce.
SkyStar Ventures akan menginkubasi startup selama empat bulan dari tahap ideasi sampai membuat produk versi beta. Selain dibantu dalam hal pendanaan dan pengembangan bisnis, peserta inkubasi juga akan memperoleh network dan fasilitas co-working space di New Media Tower milik UMN di kota Tangerang.
Di atas merupakan beberapa incubator startup yang ada di Indonesia dan masih banyak lagi yang lainnya. Semoga bermanfaat dan bisa memotivasi pembaca untuk dapat menjadi bagian dari salah satu inkubator yang ada di Indonesia.
Diyanah Aqidatul Izzah
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
Editor: Keke Putri Komalasari
Baca Juga:
Konon Katanya Startup yang Sustain Harus Bakar Uang?
Webinar “Start-In” Ajak Anak Muda Belajar Membangun Start-up
Siapkah Indonesia Menyambut Revolusi Industri 4.0?