Pentingnya Ber-Investasi dan Kesalahan Investor Pemula

Investasi dan Kesalahan Investor

Terdapat dua kelompok orang, pertama, orang yang tidak tahu tentang investasi saham; kedua, orang yang beranggapan penting untuk berinvestasi terutama di pasar modal, saham. Terlebih bagi kaum muda yang mampu untuk berinvestasi sedini mungkin. Orang yang sadar akan ber-investasi di masa muda beranggapan bahwa masa depan dan masa tua dapat terjamin jika ber-investasi secara benar dan tepat. Terdapat dua jenis saham, yaitu saham biasa (Common Stock) dan saham preferen (preferred stock), tetapi sebelum membahas 2 jenis saham tersebut kita akan membahasa definisi saham dan beberapa kesalahan umum yang dilakukan oleh investor pemula.

Apa Sih Saham Itu?

Saham adalah surat yang menandakan kepemilikan anda di suatu perusahaan, nah jadi semisal ada perusahaan makanan X dan kita mempunyai saham sebesar 50% maka 50% milik dari perusahaan adalah milik kita, bila perusahaan mengalami keuntungan maka 50% keuntungan sudah pasti milik kita dan itu di namakan DEVIDEN. Mengapa sih saham diperjualbelikan? Saham bagi perusahaan berguna untuk menngembangkan perusahaan, jadi kita misalkan membeli saham perusahaan mie instant ibaratnya kita memberikan uang ke perusahaan itu. Nah uang itu akan dibuat untuk mengembangkan perusahaan, mungkin bisa untuk mengembangkan rasa-rasa baru atau mendatangkan brand ambassador.

Kalau untungnya buat kita si pembeli saham apa si? Secara sederhana, bila semakin besar perusahaannya dan semakin bagus kualitas perusahaannya maka harga sahamnya akan semakin mahal, semisal kita membeli suatu saham dengan harga sebesar 40% bilamana perusahaan semakin bagus dan semakin besar maka harga saham bisa naik sebesar 60%. Dari situlah investor mendapatkan untung dengan menjual saham, namun kita bisa merugi dalam bermain saham ini di karenakan perusahaan kita mengalami kerugian dan itu berdampak kepada kita karena kita adalah pemilik dari perusahaan itu. Nah kenapa itu bisa terjadi? Mari kita bahas kesalahan bagi Investor pemula.

Bacaan Lainnya
DONASI

Terlalu cepat menambah modal dengan jumlah yang besar

Ketika Anda pertama kali mulai berinvestasi di saham, apakah Anda pernah mengalami bahwa Anda mendapat untung besar? Dengan modal intelektual yang sedikit, Anda bisa mendapatkan keuntungan besar. Setelah membeli saham berkali-kali, Anda bisa mendapat untung besar dengan modal yang sangat sedikit. Biasanya, ketika situasi serupa muncul, kita berpikir “Baiklah, mari kita coba menginvestasikan banyak uang agar keuntungannya lebih tinggi.” Tiba-tiba kita memiliki pikiran optimis dan positif tentang harga saham, dan mereka akan terus naik di masa depan dan mulai Setor sebagian besar dana pribadi dalam bentuk saham. Inilah salah satu kesalahan yang sering terjadi.

Investor pemula terlalu optimis. Karena mendapatkan keberuntungan sejenak, seorang Investor pemula akan merasa bahwa dia terlalu dini mengetahui cara berinvestasi yang benar. Kalaupun bisa karena trend sedang naik atau bahasa pasar modal kebetulan masuk pasar saham dan untung. setelah beberapa saat ketika harga saham berfluktuasi, para pemula ini akan tertekan dan panik karena menyimpan banyak dana saham. Faktanya, jika Anda seorang pemula, mohon jangan mencari profit terlalu cepat. Yang harus dilakukan adalah bersabar dan belajar dulu tentang aneka pasar saham dari berbagai sumber, sambil perlahan tapi pasti menambah modal secara bertahap.

Salah Menganalisis Perusahaan

Investasi dan Kesalahan Investor

Banyak pemula yang menilai sebuah perusahaan di permukaan “Wah perusahaan ini sudah ada sejak presiden kedua, dan bisnisnya menjamur kemana-mana pasti bagus ni”. Kalaupun mau evaluasi perusahaan, bisa baca laporan keuangannya, tidak hanya Rasakan atau perkirakan. Jika Anda mencoba membaca laporan keuangan, Anda mungkin akan terkejut bahwa banyak perusahaan terkenal terlihat bagus tetapi telah menderita kerugian finansial selama bertahun-tahun. Dalam beberapa kasus, perusahaan melakukan promosi secara agresif, tetapi rasio utangnya tidak sehat, dll.

Hanya ikut-ikutan Analisis orang lain

Mungkin karena kita malas dan kurang paham situasi analisa perusahaan, jadi kita mengandalkan analisa atau keputusan dari ahlinya. Jika dia membeli, kita membeli, jika dia menjual, kita menjual. Kedengarannya sederhana, mudah, dan menguntungkan. Faktanya, dapat dikatakan bahwa mengandalkan analisis orang lain tidak efektif dalam jangka panjang. Karena pada dasarnya setiap investor memiliki rencana investasi yang berbeda, jangka waktu investasi peminjam, dan modal yang berbeda.

Misalnya, mungkin ada investor pemula yang membeli saham tertentu karena Lo Kheng Hong membeli saham ini. Mereka mengikutinya karena Lo Kheng Hong dikenal sebagai investor saham paling sukses, yang dikenal sebagai Warren Buffett-nya Indonesia. Apa itu bekerja? Kebanyakan tidak. Kami juga ingin tahu, apakah keputusan Lo Kheng khong? Belum tentu. Karena Lo Kheng Hong punya jangka waktu yang berbeda dan juga modal yang besar.  Jadi ketika sahamnya turun Lo Kheng Hong bisa melakukan Average Down , sedangkan modal kita sudah habis.

Bagaimana? Tertarik dengan berinvestasi? Mari kita berinvestasi untuk masa depan kita, namun juga harus memperhatikan apa saja yang harus kita siapkan dan kita hindari bagi Investor pemula.

M. Naufal Akbar Abyan
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Editor: Bambang Tri Atmojo

Baca Juga:
Hal yang Wajib Diketahui dalam Analisis Fundamental Saham!
Penting! Pahami Cara Mengembangkan Jiwa Berbisnis dengan Mudah
Pentingnya Investasi Untuk Generasi Milenial

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI