Dampak Psikologis pada Perkembangan Anak yang Motherless

Psikologis Anak
Psikologis Anak (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Peran orang tua pada perkembangan anak memang memang sangat penting baik dari perkembangan dalam aspek fisik, kognitif maupun sosio-emosi. Terutama kehadiran dan peran seorang ibu yang dinilai masyarakat sangat penting bagi pertumbuhan anak. Namun nyatanya tidak jarang terdapat anak yang tumbuh tanpa seorang ibu atau disebut juga motherless.

Tidak adanya peran ibu bisa disebabkan beberapa hal seperti ditinggalkan ibu yang meninggal dunia, keluarga yang broken home, atau ibu yang acuh pada keluarga dan berbagai alasan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan jika 7 sampai 10 anak merupakan peserta didik sekolah X menunjukkan jika mengalami motherless.

Berdasarkan Committed in improving the healty of indonesia childern. Oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperkirakan jika 10%-15% anak dibawah 5 tahun mengalami hambatan karena kurangnya sosok orang tua.

Dibesarkan tanya sosok ibu atau ayah dapat meninggalkan luka pengasuhan. Luka pengasuhan adalah luka pada psikologis yang didapat dari individu selama masa pengasuhan. Hal tersebut dapat dibuktikan pada sebuah penelitian yang menemukan jika terdapat pengaruh yang signifikan pada terapi psikoedukasi spiritual pada luka pengasuhan.

Bacaan Lainnya

Peran ibu sendiri dalam perkembangan anak karena ibu memiliki peran sebagai guru, pemupuk nilai integritas pada anak, penyedia makanan sehat dan bergizi bagi anak, dan juga sebagai pemberi kasih sayang dalam tumbuh kembang sang anak.

Peran ibu juga dapat menciptakan rasa nyaman dan aman dengan membangun komunikasi yang baik dengan pasangan dan anak. Ketika isi rumah merasakan nyaman, maka hal ini juga dapat membuat rasa stres dan cemas keluarga menurun.

Sedangkan, jika merasakan keamanan maka individu dapat merasa dirinya berharga dan layak untuk dicintai. Peran ibu sebagai guru pertama bagi anaknya, tentang bagaimana mengajarkan anak agar berperilaku baik dan disiplin, bagaimana anak membedakan baik buruknya tindakan, dan juga menemani anak dalam perkembangan motorik, sensorik, dan emosional.

Meskipun begitu peran ayah juga dibutuhkan dalam keluarga dan juga saat tumbuh kembang anak berlangsung, ayah perlu mengambil peran yang sama dan beriringan untuk membantu peran ibu. Tapi, bagaimana jika dalam masa pertumbuhan anak, sosok ibu tidak ada.

Anak yang tumbuh dan dibesarkan tanpa peran seorang ibu menurut American Psychological Assosiaciation (APA) dapat menyebabkan anak tumbuh dengan perasaan tidak aman dan kehilangan rasa nyamannya, sehingga perasaan tidak aman dan nyaman tersebut dapat berdampak juga pada perkembangan psikologis anak.

Baca juga: Dampak Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga Terhadap Psikologis Anak

Kurangnya figur ibu dalam dapat menimbulkan dampak yang besar bagi anak salah satunya dampak perkembangan pada anak, seperti emosi anak yang tidak seimbang, anak menjadi mudah marah, menimbulkan rasa rendah diri dan tidak aman.

Selain berdampak pada perkembangan, motherless juga berpengaruh pada dampak Sosial anak. Anak menjadi memiliki perilaku buruk pada lingkungan, kurangnya rasa percaya diri yang rendah, anak merasa kesepian hingga anak bisa memendam emosi yang dirasakan dan anak merasa ditinggalkan.

Adapula efek lainnya seperti anak yang jadi merasa kesulitan untuk membangun relasi dengan lingkungan, kurangnya motivasi pada anak, anak dapat memiliki kesulitan untuk mengembangkan keterampilan, tetapi tidak jarang juga anak menjadi lebih mandiri dibandingkan anak se-usianya.

Selain memiliki dampak yang telah disebutkan diatas. Anak yang hidup tanpa adanya sosok ibu dapat berkembangan pula dengan dampak yang dapat diatasi dengan beberapa cara, yang pertama dapat menjadi sosok ibu untuk sang anak, menemukan sosok pengganti ibu yang tepat bisa dilakukan oleh bibi, nenek, atau dengan ikatan yang dibentuk di atas kepercayaan dan cinta.

Hal tersebut dapat diiring dengan bersikap positif menunjukkan cinta dan memberikan waktu yang cukup. Kedua, memberikan penjelasan pada anak tentang mengapa dan bagaimana perasan seorang ibu didalam keluarga dan keluarga dapat menjadi teladan yang baik bagi sang anak.

Cara mengatasi dampak emosional pada anak dapat dilakukan dengan memberikan dukungan dari sang ayah/wali, dukungan emosional dari keluarga besar. Pengenalan sosio-emosi, keterampilan hidup dapat juga membantu anak dalam mengembangkan keterampilannya.

Dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan jika pean seorang ibu dalam tumbuh kembang anak dapat berpengaruh bagi sisi sosial, sosio-emosi, dan juga perkembangan anak dalam lingkungannya. Meskipun, motherless memiliki beberapa dampak buruk bagi anak.

Hal ini juga dapat diatasi dengan memberikan sosok pengganti ibu, pengganti tersebut bisa didapat dari hubungan keluarga, seperti nenek, bibi, dan lain-lain tau juga dengan membangun hubungan baru. Karen aanak juga cenderung lebih rentan, lingkungan juga dapat memberikan dukungan efektif bagi anak.

 

Penulis: Aulia Meiga
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses