Bersama Sekretaris Wilayah Sangha Indonesia dan Majelis Buddhayana Indonesia, Mahasiswa KKN STIAB Jinarakkhita Gelar Program Unggulan Cendikia Dharma: Pelatihan Guru Sekolah Minggu Buddha se-Provinsi Banten dan DKI Jakarta di Kota Cilegon

Mahasiswa KKN Kelompok XIV STIAB Jinarakkhita Lampung
Kegiatan Mahasiswa KKN Kelompok XIV STIAB Jinarakkhita Lampung (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Banten, 19 Januari 2025 – Kegiatan bertajuk Cendekia Dharma: Pelatihan Guru Sekolah Minggu Buddha sukses digelar di ruang Baktisala, Wihara Bodhicitta, pada hari Minggu, 19 Januari 2025, pukul 08.00–17.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, narasumber yang kompeten, dan peserta dari berbagai daerah di Banten dan DKI Jakarta.

Acara cendekia Dhamma dihadiri oleh, Sekretaris Wilayah Sangha Agung Indonesia (Sagin) Provinsi Banten dan DKI Jakarta, YM. Bhikkhu Bhadra Natha Thera; Ketua Sekretariat bersama (Sekber) PMVBI Provinsi Banten; Ketua Majelis Buddhayana Indonesia Kota Cilegon sekaligus Ketua Wihara Bodhicitta; serta para narasumber, yaitu U.P. Sivashanti Feronica Laksana, MBA; Bapak Sarjono, M.Pd.B; dan Ibu Mutia Dewi Ali, SE.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru dan pembina Sekolah Minggu Buddha (SMB), sehingga mereka dapat menyampaikan materi dengan metode yang kreatif, inovatif, interaktif, dan menyenangkan.

Selain itu, pelatihan ini diharapkan mampu mengubah pola pikir dan meningkatkan keterampilan para guru agar menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan bermanfaat bagi anak-anak Sekolah Minggu Buddha. Peserta pelatihan cendekia Dhamma berjumlah 45 orang dari berbagai Wihara dan Cetiya yang ada di Provinsi Banten dan DKI Jakarta.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Analisis Bahan Ajar yang digunakan Guru PPKN SDN Sukabares Waringin Kurung

Peserta pelatihan tidak hanya mendengarkan teori, tetapi juga melakukan praktik langsung, seperti ice breaking dan penggunaan alat peraga. Setiap Wihara atau Sekolah Minggu Buddha mendapatkan satu paket alat peraga, materi pelatihan, kumpulan teknik ice breaking, dan sertifikat.

Kegiatan ini berangkat dari permasalahan yang sering ditemukan di lapangan, yaitu kebingungan guru dalam menyampaikan materi, menyesuaikan kurikulum, keterbatasan bahan ajar, dan kurangnya pemahaman dalam penggunaan metode, strategi sehingga guru mengalami kesulitan dalam pengelolaan kelas.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN Kelompok XIV Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita Lampung merancang program ini sebagai solusi atas berbagai kesulitan yang dihadapi.

Dalam sambutannya, YM. Bhikkhu Bhadra Natha Thera selaku Skretariat Wilayah Sangha agung Indonesia (SAGIN) sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Lapangan, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini, yang dinilai mampu meningkatkan mutu pendidikan generasi Buddhis khususnya guru Sekolah Minggu Buddha.

Ketua Sekber PMVBI Provinsi Banten juga mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah konkret untuk mengatasi tantangan yang dihadapi para guru SMB, sebagaimana yang ia temui saat melakukan kunjungan langsung ke Wihara-wihara di Provinsi Banten dan DKI Jakarta.

Ketua Majelis Buddhayana Kota Cilegon sekaligus Ketua Wihara Bodhicitta juga memberikan dukungannya. Ia menekankan pentingnya peran guru Sekolah Minggu tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing yang melatih welas asih dan mengembangkan metta (Cinta Kasih).

Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber dengan materi yang dirancang sesuai kebutuhan guru sekolah minggu buddha, yaitu:

  1. U.P. Sivashanti Feronica Laksana, MBA: Materi tentang menyusun bahan ajar SMB, dilengkapi dengan panduan dan lagu-lagu Buddhis.
  2. Bapak Sarjono, M.Pd.B: Materi tentang ice breaking disertai praktik langsung untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
  3. Ibu Mutia Dewi Ali, SE: Materi tentang penyampaian pelajaran menggunakan alat peraga agar lebih interaktif dan menarik.

Melalui kombinasi materi ini, peserta diharapkan mampu menerapkannya secara efektif di Wihara masing-masing. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh peserta.

Refleksi pasca-kegiatan menunjukkan bahwa peserta merasa pelatihan ini sangat relevan dan bermanfaat. Beberapa peserta mengusulkan agar durasi pelatihan diperpanjang pada masa mendatang, mengingat banyaknya materi yang perlu diperdalam.

Dengan keberhasilan pelatihan ini, diharapkan program serupa dapat terus dikembangkan untuk mendukung kemajuan pendidikan Buddhis di Indonesia.

 

Penulis: Yandana
Mahasiswa Pendidikan Keagamaan Buddha, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha Jinarakkhita Lampung

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses