Pendahuluan
Naskah kuno merupakan jendela penting untuk memahami warisan intelektual, keagamaan, dan budaya masyarakat pada zaman dahulu. Di Asia Tenggara, negara kita Indonesia menempati wilayah sebagai posisi strategis dengan kekayaan manuskrip yang sebanding dengan negara lainnya.
Salah satunya adalah naskah kuno yang akan kami kaji pada kesempatan ini pada karya Makrifat Iman yang terletak di daerah Cirebon, Jawa Barat di bagian awal dan akhir daripada manuskrip naskah kuno ini.
Bab Awal
Pada bab ini menyatakan obat perempuan yang jahat selera rasa badannya ambil bunga mengkudu dan kulit rambutan, rebus dengan air sari. Jadikan segepuk, maka minum hangatkan dan jikalau hendak berujung maka ambil kulit mengkudu batangnya dan kulit batang rambutan maka tumbuk bari air rebus sumur bahkan padapur jaya itu.
Obat perempuan yang tea melihat bulu yakni yang tiada keluar daki maka jadi menyakiti ambil tuas dan kapur tuang iris jambu nipis maka kesegukan pedapur jitu. Obat perempuan tiada haid ambil umbi tapes tumbuk ambil airnya sekira 2 dan besar sekubus dan lada saeutik jumpat bawang putih tuja elus pipis bari makai.
Obat perempuan tiada haid itu tiada birahi tiada boleh dijima’ oleh laki-laki atau meneguk mani kamu dan atau kebelakangan ambil lada sulah dan haliya dan serbuk taruh bahaya bahaya tak dimakan maka hancurkan dengan air penatu dengan air limo pipis minum.
Obat perempuan beranak yang keluar angkut maka tiada keluar darahnya ambil adais dan kayu dewa indarujati kulit kayu liwung kulit bawah.
Baca Juga:Â Mengenal Kalimat Shalawat dalam Manuskrip Pegon Arab: Warisan Doa di Nusantara
Bab Akhir
Beser ambil tanah angkut dan bawang putih seoles maka asah dengan air cuka sepekan pada hari harinya jangan kena pusat.
Obat tiada bawa air seni ambil kulit tiram yang sudah buruk di tanah dan nila hasah keduanya campurkan keduanya sepekan pada hari hari bahaya perempuan bahaya obat busung dan ambil daun limau purut berangdu cukup dan pulut hitam tangru cupuk maka serabut dan pelacuka dan bunga keluda dan lada selah empat campur maka makan dan bekukan darinya.
Baca Juga:Â Kisah Perang Khaybar dalam Manuskrip Kuno
Obat sakit perut ambil daun awar awar sekuntum hendak dimakan boleh empuk bubuh air panas maka mengkerut itu kulit inilah yang disunat.
Obat perempuan itu laki-laki busuk darahnya ambil daun kendur sekuntum dan lampu yang padi tujah hiras pipis parah ambil airnya hangatkan kahani angkat minum tiga hari obat mata ambil pucuk dada ketika pucuk boleh garam sedikit.
Penulis: Muaz Abdul Hakim
Mahasiswa Prodi Bahasa dan Kebudayaan Arab Universitas Al Azhar Indonesia
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News