Peran Apoteker: Lebih dari Sekadar Meracik Obat

Peran Apoteker: Lebih dari Sekadar Meracik Obat
Sumber: google.com

Apoteker memiliki peran penting dalam sistem kesehatan, mulai dari edukasi hingga pengawasan terapi pasien.

Sayangnya, peran ini masih sering disalahpahami oleh masyarakat luas.

Selama ini, profesi apoteker kerap kali diasosiasikan semata-mata dengan aktivitas meracik dan menyerahkan obat kepada pasien.

Padahal, dalam praktiknya, apoteker memiliki peran yang jauh lebih kompleks dan strategis dalam sistem pelayanan kesehatan.

Apoteker adalah tenaga kesehatan profesional yang memiliki keahlian dalam bidang ilmu farmasi, khususnya terkait obat-obatan dan penggunaannya yang aman, efektif, serta rasional.

Peran mereka tidak hanya terbatas pada lingkup apotek atau rumah sakit, tetapi juga mencakup aspek promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

Sumber Informasi Obat yang Terpercaya

Di tengah era digital dan arus informasi yang tak terbendung, masyarakat sering kali memperoleh informasi kesehatan dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Hal ini berisiko menimbulkan kesalahan dalam penggunaan obat, seperti interaksi obat yang berbahaya, penggunaan antibiotik yang tidak tepat, hingga dosis yang tidak sesuai.

Dalam konteks ini, apoteker berperan sebagai konsultan yang dapat memberikan edukasi terkait obat-obatan secara ilmiah dan akurat.

Studi oleh Al-Quteimat & Amer (2021) menyatakan bahwa edukasi dari apoteker berkontribusi signifikan dalam mengurangi kesalahan penggunaan obat dan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi.

Pengawasan Terapi Pasien

Di rumah sakit maupun klinik, apoteker memiliki tanggung jawab untuk melakukan telaah terhadap resep dokter guna memastikan terapi yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien.

Mereka juga melakukan pemantauan terhadap potensi efek samping, alergi, hingga interaksi antar obat yang mungkin terjadi.

Apoteker klinis bahkan terlibat langsung dalam penyusunan rencana terapi obat pasien bersama tim medis.

Peran ini menjadikan apoteker sebagai penghubung penting antara dokter dan pasien dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang holistik dan berpusat pada pasien (patient-centered care).

Garda Terdepan dalam Situasi Krisis Kesehatan

Peran strategis apoteker semakin terlihat jelas saat terjadi pandemi COVID-19. Di tengah keterbatasan akses layanan kesehatan, apoteker tetap hadir memberikan pelayanan, baik di apotek komunitas, rumah sakit, maupun melalui layanan daring.

Studi oleh Cadogan & Hughes (2021) menunjukkan bahwa keterlibatan apoteker dalam distribusi obat, vaksinasi, serta penyuluhan kesehatan kepada masyarakat memiliki dampak signifikan dalam membantu penanganan pandemi secara cepat dan efektif.

Promotor Kesehatan Masyarakat

Tidak hanya berperan di sektor kuratif, apoteker juga turut berkontribusi dalam program promotif dan preventif.

Di banyak negara, termasuk Indonesia, apoteker kini aktif memberikan layanan seperti pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, serta konseling gaya hidup sehat, termasuk program berhenti merokok.

Layanan ini sangat membantu masyarakat dalam melakukan deteksi dini terhadap penyakit kronis serta meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pola hidup sehat.

Edukator Rasionalitas Penggunaan Obat

Isu self-medication atau pengobatan mandiri yang tidak terkontrol masih menjadi tantangan di Indonesia.

Banyak masyarakat yang mengonsumsi obat tanpa panduan tenaga kesehatan, yang bisa menyebabkan komplikasi serius.

Apoteker berperan dalam menyampaikan informasi yang benar terkait penggunaan obat, waktu konsumsi, hingga lama penggunaan yang dianjurkan.

Sosialisasi ini sangat penting untuk menekan angka resistensi antibiotik, keracunan obat, hingga kejadian efek samping yang tidak diinginkan.

Profesi apoteker merupakan pilar penting dalam sistem kesehatan nasional.

Mereka tidak hanya “meracik obat”, tetapi juga berperan sebagai penjaga rasionalitas penggunaan obat, pelindung pasien dari risiko efek samping, hingga mitra strategis dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Sudah saatnya peran apoteker dipahami secara menyeluruh oleh masyarakat luas, serta didukung dengan kebijakan yang memungkinkan mereka untuk menjalankan peran maksimal di berbagai lini pelayanan kesehatan.

 

Penulis: Keysia Rizqina
Mahasiswa Prodi Farmasi, Universitas Islam Indonesia

 

Sumber

Al-Quteimat, O. M., & Amer, A. M. (2021). Role of pharmacists during the COVID-19 pandemic: A scoping review. International Journal of Pharmacy Practice, 29(5), 494–505. https://doi.org/10.1093/ijpp/riab014

Cadogan, C. A., & Hughes, C. M. (2021). On the frontline against COVID-19: Community pharmacists’ contribution during a public health crisis. Research in Social and Administrative Pharmacy, 17(1), 2032–2035.https://doi.org/10.1016/j.sapharm.2020.03.015

World Health Organization (2022). The Role of the Pharmacist in the Health Care System. Geneva: WHO.https://www.who.int/publications/i/item/role-of-the-pharmacist

 

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses