Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia Perlu Ditingkatkan

Katanya kesehatan nomor satu, tetapi sudah memadaikah fasilitas yang mendukung itu? Kesehatan adalah hak seluruh masyarakat Indonesia dan negara juga harus menjamin kesehatan itu. Walaupun Indonesia cukup maju dalam bidang perekonomiannya tetapi tingkat kesehatan di Indonesia masih rendah. Menurut survey yang dilakukan oleh worldpopulationreview.com pada pada Febuari 2020, Indonesia ditempatkan pada peringkat 92 dalam bidang pelayanan kesehatan. Peringkat itu menunjukan bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia masih rendah tidak sebanding dengan jumlah populasi warganya yang mencapai 273 juta lebih.

Saat ini fasilitas untuk mendukung pelayanan kesehatan di Indonesia belum seluruhnya tersebar. Sehingga timbul adanya ketidakmerataan pelayanan kesehatan di Indonesia yang mengakibatkan sebagian masyarakat di daerah tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, seperti fasilitas kesehatan rumah sakit. Jumlah rumah sakit yang dibangun di perkotaan lebih banyak dibandingkan yang ada di daerah. Sehingga terjadi ketidakseimbangan antara fasilitas di kota dan di daerah.

Dengan kurang memadainya fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia, ini menunjukan bahwa Indonesia belum terlalu peduli dengan sektor kesehatannya. Jika Indonesia terus menerus tidak peduli dengan sektor kesehatan, ini akan menimbulkan banyak masalah kesehatan yang timbul pada masyarakat. Hingga kini terdapat bebarapa masalah kesehatan besar yang terjadi di Indonesia seperti gizi buruk, tuberkolosis (TBC), kematian ibu, kematian bayi, penyakit menular, penyakit tidak menular, dan gangguan jiwa. Masalah kesehatan tersebut akan bertambah besar jika Indonesia masih mengabaikan sektor kesehatan.

Akan tetapi pada tahun 2019, pemerintah menaikan anggaran untuk Kesehatan dalam RAPBN 2020 sebesar Rp. 132,2 triliun angka ini naik dari anggaran untuk Kesehatan pada 2019 yang berjumlah Rp. 123,1 triliun. Walaupun anggaran untuk kesehatan itu dinaikkan, anggaran tersebut jumlahnya masih beda jauh dengan anggaran untuk pendidikan yang jumlahnya Rp. 508,1 triliun, infrastruktur yang jumlahnya Rp. 423,3 triliun, transfer ke daerah dan dana daerah yang jumlahnya Rp. 856,9 triliun. Hal ini sangat disayangkan karena kesehatan di Indonesia juga butuh peningkatan dalam segi anggaran.

Pemerintah perlu lebih memprioritaskan kesehatan di Indonesia dengan cara menaikan jumlah anggaran kesehatan agar membuat fasilitas pelayanan di Indonesia menjadi lebih baik. Selain dari segi anggran kenapa pelayanan Kesehatan belum memadai dan maksimal? Nyatanya terdapat faktor lain yang membuat kenapa pelayanan kesehatan belum memadai.

Dalam sudut pandang bisnis, membangun rumah sakit swasta di daerah terpencil sangatlah tidak menguntungkan bagi investor hal ini membuat investor enggan untuk menginvestasikan uangnya guna membangun rumah sakit di daerah terpencil. Dengan tidak adanya rumah sakit dan pelayanan kesehatan yang tidak memadai membuat masyarakat sangat kesulitan untuk berobat. Untuk masyarakat di perbatasan, mereka memilih berobat ke luar negeri dibandingkan berobat ke dalam negeri, itu dikarenakan faktor pelayanan Kesehatan yang tidak memadai dan tidak adanya rumah sakit di daerah perbatasan.

Dikarenakan Indonesia adalah negara kepulauan, ini menjadikan pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi tidak merata dan pendistribusian alat dan obat-obatan menjadi lambat. Distribusi obat obatan dan alat Kesehatan terhambat dikarenakan jalur distribusi yang digunakan tidak hanya jalur darat tetapi juga menggunakan jalur laut untuk mendistribusikannya, beruntung jika pulau tersebut memiliki landasan penerbangan sehingga dapat mempercepat distribusi dan apabila tidak memiliki, maka distribusi tersebut akan memakan waktu lama.

“Influenser lebih memilih berobat ke Penang (Malaysia), karena murah. Dokter bilang mengapa mahal karena di Indonesia itu masih ada pajak alat kesehatan, dan masih tinggi di banding Malaysia,” Ungkap Sri Mulyani di Kementerian Keuangan (2019).

Biaya pengobatan yang mahal juga membuat beberapa masyarakat enggan berobat di rumah sakit, mereka lebih memilih berobat dengan pengobatan alternative ataupun masyarakat yang tinggal di perbatasan lebih memilih berobat ke luar negeri, seperti Malaysia contohnya. Mereka memilih berobat di sana dikarenakan biaya pengobatan di Malaysia lebih murah dibandingkan di Indonesia. Pengobatan di Malaysia lebih murah di karenakan pajak alat kesehatan di sana yang lebih rendah daripada Indonesia. Ini menjadi tugas pemerintah untuk membuat harga pengobatan di Indonesia menjadi relatif lebih murah dengan cara menurunkan pajak alat kesehatan. Tindakan ini diharapkan agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan pengobatan yang dengan biaya yang terjangkau.

Pemerintah juga harus menyosialisasi kepada masyarakat tentang kesehatan seperti pentingnya hidup sehat, tips-tips kesehatan, pertolongan pertama pada kecelakaan, mengenali gejala dari sebuah penyakit, dan lain lain. Hal ini di harapkan agar masyarakat mendapatkan pengetahuan dasar tentang penyakit dan masalah kesehatan. Dengan pemerintah melakukan sosialisasi kepada masyarakat ini juga bisa menaikan tingkat kesehatan di Indonesia.

Infastruktur menjadi salah satu faktor penting dalam memajukan kesehatan di Indonesia. Dengan dibuatkannya jalan, tol, landasan penerbangan, dan menambah kendaraan laut ini menjadikan pendistrubusian alat dan obat-obatan kesehatan menjadi mudah sehingga daerah daerah terpencil di indonesia mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Ini menjadikan infrastruktur sebagai tiang utama untuk memajukan kesehatan di Indonesia, oleh karena itu untuk mencapai fasilitas kesehatan yang baik di Indonesia pemerintah harus membuat infrastruktur yang baik juga.

Di tahun ini pemerintah sudah mulai sadar untuk memprioritaskan kesehatan di Indonesia dengan menaikan jumlah anggaran untuk bidang kesehatan, tetapi jumlah itu belum sebanding dengan bidang anggaran lain, oleh karena itu pemerintah harus menaikan jumlah anggaran tersebut. Selain daripada anggaran Pemerintah juga harus memperhatikan faktor-faktor yang terlibat di dalamnya, seperti kondisi geografi, infrastruktur, keuangan dan lain lain agar membuat fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi maksimal. Sehingga untuk mewujudkan kesehatan di Indonesia menjadi memadai dapat tercapai.

Agung Ginanjar
Mahasiswa Sampoerna University

Kirim Artikel

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI