Fenomena Tahunan, Mahasiswa Salah Jurusan

Salah Jurusan
Mahasiswa Salah Jurusan

Menentukan jurusan kuliah adalah tahap awal dalam menentukan masa depan. Walaupun realitanya saat ini banyak para pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya. Memilih jurusan seharusnya menyesuaikan dengan ketertarikan diri agar saat menjalani kita bisa menikmati lika-liku proses pembelajaran. Namun dalam pelaksanaannya banyak orang yang merasa salah mengambil jurusan. Kejadian seperti ini bagaikan fenomena tahunan di setiap tahun ajaran baru dimulai.

Salah ambil jurusan merupakan akibat dari persiapan yang kurang saat akan memilih jurusan untuk melanjutkan ke jenjang kuliah. Ketika benar-benar keliru dalam memilih jurusan, ada yang sanggup menjalaninya sampai lulus, ada pula yang tidak betah dan memilih pindah bahkan berhenti kuliah.

Sebuah Dilema Besar

Salah jurusan memang sebuah dilema besar bagi mahasiswa yang sedang menjalani studi. Terkadang peristiwa ini membuat para mahasiswa berpikir kalau tak ada masa depan baginya di jurusan tersebut. Pemikiran seperti ini tidaklah sepenuhnya benar. Cobalah ambil tindakan dan sedikit membuka pikiran. Sambil menenangkan diri, kita perlu berdamai dengan keresahan untuk bisa melihat jalan hidup ke depan dengan lebih jelas.

Bacaan Lainnya

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi kenapa seseorang atau calon mahasiswa salah memilih jurusan. Seperti tidak adanya jurusan yang sesuai di daerah asal, pilihan orang tua, tidak lulus seleksi di jurusan yang diinginkan, hanya tahu jurusan itu-itu saja, dan sekedar cari jurusan yang dianggap keren. Selain itu calon mahasiswa memilih jurusan yang mainstream  seperti, kedokteran, ekonomi, hukum, akutansi, dan lainnya. Meskipun jurusan-jurusan tersebut tidak sesuai denga minat dan keinginannya. Tetapi di sisi lain, mahasiswa yang memilih jurusan sesuai keinginannya dan memilih jurusan yang non-mainstream, cenderung kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang telah ia tamatkan.

Soal salah jurusan di kalangan mahasiswa agar ke depannya peserta didik yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi padat melakukan persiapan atau memilih jurusan dengan tepat sesauai dengan potensi ataupun passion yang dimilikinya. Lebih bagus lagi apabila telah merancang dan mempersiapkan dari awal menduduki bangku Sekolah Menengah Atas.

Tokoh-Tokoh yang Salah Jurusan

Perlu diingat, salah jurusan bukan akhir dari segalanya. Bahkan bisa saja jurusan yang kita anggap salah itu belum tentu benar-benar salah. Ini merupakan sebuah realitas hidup, itu lah yang perlu dicatat dalam hati. Banyak contoh dari tokoh-tokoh besar di Indonesia bahkan di dunia yang tetap sukses di kehidupannya walau mereka sempat salah ambil jurusan. Sebagai salah satu contoh yang ada di Indonesia adalah Patrick Adhiatmadja. Meskipun namanya terdengar asing di kalangan umum, namun di dunia otomotif dan bisnis Indonesia, namanya begitu dikenal.

Patrick adalah Presiden Direktur salah satu perusahaan pelumnas otomotif terkenal di Indonesia, PT Federal Karyatama (Federal Oil). Pada saat kuliah, Patrick mengambil di jurusan Teknik Arsitektur di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat yang tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan kesuksesannya saat ini. 

Pelajaran dari Bill Gates

Sebagai contoh di Dunia ada Bill Gates, hanya karena bingung mengambil jurusan apa, akhirnya Bill Gates masuk di Harvard University dengan mengambil Ilmu Hukum. Pendiri Microsoft ini sama sekali tidak mengambil jurusan komputer saat kuliah. Ia justru memilih Ilmu Hukum sebagai jurusan yang diambilnya. Bill Gates menjadi salah satu bukti sukses bahwa ketekunan adalah modal utama meski apa yang digeluti sama sekali tak ada hubungannya dengan jurusan kuliah yang diambil.

Selalu ada hikmah dari segala situasi yang terjadi. Tuhan tak memberikan apa yang kita inginkan, tapi memberikan apa yang kita butuhkan. Lahirkanlah kesadaran bahwa salah jurusan adalah sebuah keberuntungan. Tak sedikit orang yang bisa memandang positif sebuah peristiwa sehingga mereka terus dibutakan dengan keegoisan. Mahasiswa yang salah jurusan masih bisa mengembangkan diri di berbagai hal. Rasa tidak puas akan menjadi pendorong untuk mencari hal-hal lain yang di luar masalah jurusan.

Novia Safitri
Mahasiswa Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Editor: Rahmat Al-Kafi

Baca Juga:
Fenomena Salah Jurusan di Kalangan Mahasiswa
Cara Mudah Bergaul di Universitas bagi Mahasiswa Baru
Bagaimana Seharusnya Mahasiswa?

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.