Dalam khazanah perkembangan Islam di tanah Jawa, terdapat banyak manuskrip yang mencerminkan perpaduan antara nilai-nilai Islam dengan budaya lokal.
Salah satu contohnya adalah manuskrip yang menjadi objek kajian dalam mata kuliah Susastra Arab Terapan (Filologi) yang disusun oleh Dinda Aura Herviana Putri dengan NIM 0401522009. Manuskrip ini merupakan bukti nyata bagaimana ajaran Islam dapat disampaikan melalui medium bahasa dan budaya lokal tanpa menghilangkan esensi dari ajaran itu sendiri.
Dari segi fisik, manuskrip ini memiliki karakteristik yang khas. Ditulis dengan menggunakan aksara Jawi dan Arab di atas media kertas berlapis, naskah ini memiliki dimensi yang cukup kompak yaitu 20 cm x 14 cm, dengan area tulisan atau blok teks berukuran 15,5 cm x 11 cm.
Meskipun terdiri dari 16 halaman, kondisi naskah masih terpelihara dengan baik, menunjukkan adanya upaya preservasi yang memadai terhadap warisan intelektual ini.
Baca Juga: Manuskrip Al-‘Azīrī: Kajian Filologis Naskah Tata Bahasa Arab
Transkripsi halaman awal Manuskrip:
Ingsun nyuwun pangayoman marang Allah saka godhaning setan kang dilaknat.
He Kang Maha Ngaweruhi, He Kang Maha Anyaraken, He Kang Langgeng, He Kang Tetep, He Gusti Allah.
He Kang Maha Nyipta, He Kang Nguwasani, He Kang Maha Akeh, He Kang Maha Loma, He Kang Maha Mberi Rizki, He Kang Tetep Langgeng.
Miwiti kanthi asmane Allah kang Maha Welas lan Maha Asih.
Pujian iku kagungane Allah, Pangérané alam sakalir.
Kang Maha Welas lan Maha Asih.
Duwe dina pambalasan.
Namung marang Paduka inggih kulo ngibadah, lan namung Paduka ingkang kulo nyuwun pitulungan.
Tuntun kulo menyang dalan kang lempeng.
Dalané wong-wong kang Paduka paringi sih.
Dudu dalané wong kang kena murka, lan dudu dalané wong kang kesasar.
Terjemahan:
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Pembaharu, Wahai Yang Kekal, Wahai Yang Tetap, Wahai Allah. Wahai Yang Maha Pencipta, Wahai Yang Maha Menguasai, Wahai Yang Maha Banyak (karunia-Nya), Wahai Yang Maha Pemurah, Wahai Yang Maha Pemberi Rezeki, Wahai Yang Tetap Kekal. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang memiliki hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
Baca Juga: Manuskrip Dalā’ilul Khairat dari Pidie, Jejak Literasi Islam di Serambi Mekkah
Transkripsi halaman akhir manuskrip:
Kula ngunjukaken puji lan panyuwun marang Paduka.
Lan mugi wilujeng rahmat saha salam kasembahaken dhumateng Kanjeng Nabi Muhammad,
Tegese dhumateng keluargane lan para sahabate sedaya.
Ya Allah, mugi Paduka ndadosaken kula minangka abdining Panjenengan ingkang shalih.
Lan bukaken ilham kawruh dhumateng kula, kados dene ilhame para ulama ma’rifat.
Lan sedayanipun mugi Paduka nggentosaken gesang kula kanthi kalimat Islam.
Mugi Paduka nuntun kula mlebet wonten ing swarga bebarengan para tiyang ingkang suci.
Kanthi sih rahmat Paduka, Gusti Allah, ingkang Maha Welas asih.
Ya Allah, mugi Paduka maringi kula kawruh ingkang migunani,
Rejeki ingkang luas,
Amal ingkang shalih,
Keyakinan ingkang bener,
Lan waras saking sedayanipun lelara.
Kanthi rahmat Paduka, Gusti ingkang Maha Welas.
Lan rahmat saha salam mugi kasembahaken dhumateng Kanjeng Nabi Muhammad,
Tegese dhumateng keluargane saha para sahabate sedaya
Terjemahan:
Saya menghaturkan puji dan permohonan kepada Engkau. Dan semoga keselamatan, rahmat dan salam tercurahkan kepada Kanjeng Nabi Muhammad, Yaitu kepada keluarganya dan para sahabatnya semua. Ya Allah, semoga Engkau menjadikan saya sebagai hamba-Mu yang saleh. Dan bukakanlah ilham pengetahuan kepada saya, seperti ilhamnya para ulama ma’rifat. Dan segalanya semoga Engkau mengakhiri hidup saya dengan kalimat Islam. Semoga Engkau menuntun saya masuk ke dalam surga bersama orang-orang yang suci. Dengan kasih rahmat-Mu, Ya Allah, Yang Maha Pengasih. Ya Allah, semoga Engkau memberi saya ilmu yang bermanfaat, Rezeki yang luas, Amal yang saleh, Keyakinan yang benar, Dan sehat dari segala penyakit. Dengan rahmat-Mu, Tuhan Yang Maha Pengasih. Dan rahmat serta salam semoga tercurahkan kepada Kanjeng Nabi Muhammad, Yaitu kepada keluarganya dan para sahabatnya semua.
Baca Juga: Manuskrip Doa dan Mantra dalam Manuskrip Arab Koleksi Makrifat Iman di Cirebon, Jawa Barat
Ketika kita menyelami isi manuskrip ini, kita akan menemukan struktur yang sangat sistematis dan penuh makna. Naskah dibuka dengan ta’awudz, sebuah tradisi dalam Islam untuk memohon perlindungan dari godaan setan yang terkutuk.
Dilanjutkan dengan rangkaian puji-pujian kepada Allah SWT yang disampaikan dalam bahasa Jawa yang santun dan penuh penghormatan.
Penyebutan sifat-sifat Allah seperti Yang Maha Mengetahui (Kang Maha Ngaweruhi), Yang Maha Memberi Pembaruan (Kang Maha Anyaraken), Yang Maha Kekal (Kang Langgeng), Yang Maha Tetap (Kang Tetep), Yang Maha Pencipta (Kang Maha Nyipta), Yang Maha Menguasai (Kang Nguwasani), dan sifat-sifat agung lainnya menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap teologi Islam yang diterjemahkan ke dalam konteks budaya Jawa.
Bagian tengah manuskrip memuat terjemahan Surat Al-Fatihah dalam bahasa Jawa, yang merupakan surat pembuka Al-Qur’an dan memiliki kedudukan istimewa dalam Islam.
Penerjemahan ini dilakukan dengan sangat cermat, mempertahankan makna asli namun tetap menggunakan bahasa Jawa yang mudah dipahami oleh masyarakat lokal.
Mulai dari basmalah (Miwiti kanthi asmane Allah kang Maha Welas lan Maha Asih), hingga permohonan untuk ditunjukkan ke jalan yang lurus (Tuntun kulo menyang dalan kang lempeng), setiap ayat diterjemahkan dengan memperhatikan aspek linguistik dan kultural masyarakat Jawa.
Pada bagian akhir manuskrip, terdapat rangkaian doa yang sangat komprehensif dan mencerminkan aspirasi spiritual seorang Muslim.
Doa-doa ini mencakup permohonan untuk dijadikan hamba yang saleh, dibukakan ilmu pengetahuan sebagaimana para ulama ma’rifat, dan permohonan untuk diakhiri kehidupan dalam keadaan Islam.
Lebih lanjut, terdapat doa-doa yang sangat praktis dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti permohonan ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, amal saleh, keyakinan yang benar, dan kesehatan yang sempurna.
Naskah ini ditutup dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya, yang menunjukkan penghormatan terhadap figur sentral dalam Islam.
Manuskrip ini merupakan contoh sempurna dari proses islamisasi Jawa yang berjalan secara damai dan kulturar. Penggunaan aksara Jawi dan Arab, pemilihan bahasa Jawa yang santun (krama), serta penerjemahan konsep-konsep Islam ke dalam konteks lokal menunjukkan kebijaksanaan para penyebar Islam di Jawa dalam mengakomodasi budaya setempat.
Naskah ini tidak hanya memiliki nilai historis dan kultural yang tinggi, tetapi juga merupakan bukti nyata bagaimana Islam dapat beradaptasi dan berkembang dalam konteks budaya lokal tanpa kehilangan esensi ajarannya.
Sebagai bagian dari khazanah kesusastraan Islam Jawa, manuskrip ini layak untuk terus dipelajari dan dilestarikan sebagai warisan intelektual yang berharga bagi generasi mendatang.
Penulis: Dinda Aura Herviana Putri dan Dr. Iin Suryaningsih, S.S., M.A.
Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Kebudayaan Arab Universitas Al Azhar Indonesia
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News