Bahasa Indonesia Pilar Tak Terpisahkan dalam Merancang Masa Depan Kota dan Wilayah

Bahasa Indonesia Pilar Tak Terpisahkan dalam Merancang Masa Depan Kota dan Wilayah
Sumber: pixabay.com

Dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang, dua hal itu saling berkaitan.

Sama halnya dengan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), di mana peta, data spasial, analisis statistik, dan pemodelan menjadi fokus utama.

Namun, di dalam itu semua terdapat sebuah fondasi yang sering kali luput dari perhatian, yaitu perannya Bahasa Indonesia.

Mungkin sebagian akan bertanya, apa hubungan antara Bahasa Indonesia dengan Perencanaan Wilayah dan Kota?

Bacaan Lainnya

Jawabannya terletak pada hakikat PWK itu sendiri, yang bukan hanya sekadar menggambar di atas kertas atau memproses angka.

PWK adalah tentang mengungkapkan visi masa depan, mengkomunikasikan ide, bernegosiasi dengan berbagai pihak, sehingga mewujudkan rencana yang dipahami dan diterima oleh masyarakat.

Baca Juga: Fenomena Serapan Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia: Apakah Mengancam Keaslian atau Justru Memperkaya?

Bahasa Indonesia menjadi jembatan utama dalam setiap tahapan proses perencanaan.

Seorang planner dituntut untuk mampu menyusun laporan analisis yang jelas dan ringkas, menyampaikan presentasi yang persuasif kepada pemerintah daerah dan masyarakat, serta menulis proposal proyek yang meyakinkan.

Tanpa penguasaan Bahasa Indonesia yang baik, ide yang luar biasa sekalipun akan sulit untuk tersampaikan dengan efektif.

Bayangkan seorang perencana yang memiliki gagasan inovatif tentang penataan ruang publik, namun kesulitan merangkai kata-kata yang tepat untuk menggambarkan visinya.

Atau seorang analis yang menemukan data penting mengenai kesenjangan pembangunan, tetapi tidak mampu menyajikannya dalam bentuk laporan yang mudah dipahami oleh para pengambil kebijakan.

Dalam kedua kasus ini, potensi kontribusi perencana menjadi terhambat, bukan karena kekurangan pengetahuan teknis, melainkan karena keterbatasan dalam berbahasa.

Baca Juga: Pemahaman Wawasan Nusantara sebagai Sarana dalam Meningkatkan Semangat Nasionalisme

PWK melibatkan interaksi yang intens dengan berbagai lapisan masyarakat, ini sangat bergantung pada kemampuan berbahasa Indonesia untuk berkomunikasi secara efektif dengan warga.

Mendengarkan aspirasi, menjelaskan konsep-konsep perencanaan yang mungkin asing bagi sebagian orang, untuk itu kita harus memerlukan penguasaan Bahasa Indonesia yang santun dan mudah dimengerti.

Selain itu, dokumen-dokumen perencanaan seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah produk berbahasa Indonesia.

Kejelasan dan ketepatan dalam penggunaan bahasa menjadi penting untuk menghindari pemahaman yang keliru di kemudian hari.

Sebuah frasa atau pilihan kata yang tidak jelas dapat berdampak besar pada implementasi rencana dan bahkan berpotensi menimbulkan konflik.

Oleh kerana itu, jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) memberikan perhatian yang lebih besar dalam pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa.

Baca Juga: Bahasa Slang: Pro dan Kontra Pendidikan Bahasa Indonesia

Bukan hanya sekedar mata kuliah wajib, tetapi menjadikan keterampilan berbahasa dalam setiap tugas dan proyek.

Mahasiswa perlu dilatih untuk menulis laporan yang sistematis, membuat presentasi yang menarik dan mudah dipahami, serta berdiskusi dan bernegosiasi.

Sebagai penutup, mari kita sadari bahwa Bahasa Indonesia bukanlah sekedar alat komunikasi sehari-hari, melainkan juga hal yang penting dalam mewujudkan pembangunan wilayah dan kota yang berkelanjutan.

Penguasaan Bahasa Indonesia yang baik akan membuat para perencana untuk tidak terpaku dalam aspek teknis, tetapi juga menjadi komunikator yang mampu merangkul semua pihak dalam merancang dengan baik.

Dengan bahasa yang jelas, visi tertuang dengan tegas, dan kolaborasi terjalin dengan erat, cita-cita pembangunan yang kita impikan akan semakin dekat dengan kenyataan.

 

Penulis: Keysha Ayu Vahrensi
Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), Universitas Bangka Belitung

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses