Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan inovasi dari Kemendikbudristek dan diluncurkan sebuah kebijakan guna mentransformasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia dengan tujuan untuk melahirkan lulusan yang lebih relevan.
Ada banyak sekali kegiatan yang tersedia dalam program ini, diantaranya yaitu Magang & Studi Independen Bersertifkat, Kampus Mengajar, Riset atau Penelitian, dan masih banyak lagi kegiatan yang tersedia.
Pada kesempatan ini Saya memperoleh keberuntungan karena dapat turut serta terlibat sebagai peserta dalam Program Studi Independen Batch 4 bersama dengan teman-teman dari berbagai daerah, yang dimana mereka memiliki latar belakang ilmu dan berasal dari perguruan tinggi yang beragam, baik Negeri maupun Swasta.
Saya mengikuti kelas yang disediakan oleh PT. MAXIMA Business Solution yang dimana perusahaan ini merupakan impact agency yang membantu pemimpin, organisasi dan masyarakat dalam menciptakan program berdampak untuk mencapai SDGs.
Dalam kelas ini sendiri membahas terkait materi-materi dasar tentang pelaporan dampak bagi perusahaan. Yang diaman dalam pelaksanaannya menggunakan metode synchronous dan asynchronous.
Ketika pembelajaran Synchronous kami para peserta akan mendapatkan materi dan penjelasan oleh para mentor dan pemateri yang memiliki kompetensi dalam bidang nya.
Sedangkan pada pembelajaran asynchronous, kami diberi tugas lalu dikerjakan baik secara kelompok maupun Individu seperti mengerjakan studi kasus bersama dan mengerjakan pre & post test Modul.
Dalam kelas yang berlangsung selama kurang lebih empat bulan ini, kami mempelajari sembilan modul pembelajaran yang terdiri dari Participatory monitoring and evaluation, Pengantar analisis dampak sosial (sosial impact), Stakeholder mapping, Social mapping, community action planning, social marketing, communication for social change, Penyusunan laporan dampak (impact report), dan Penyusunan laporan keberlanjutan (Sustainability report).
Ketika dalam pembelajaran, kelas dipandu oleh seorang moderator dan seorang pemateri. Kelas biasanya berlangsung selama lima hari, mulai dari hari senin sampai hari jum’at. Kelas diawali dengan pemaparan materi oleh pemateri, lalu setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Hal menarik bagi Saya dalam mengikuti program ini ialah kelas dapat berlangsung secara interaktif dari dua arah antara pemateri dengan peserta, tak jarang beberapa peserta membagikan pengalamannya untuk dibahas dan dianalisa bersama.
Karena hal itu, Saya jadi mengetahui bagaimana Saya harus mengambil sikap dan tindakan ketika menghadapi hal yang serupa. Terlebih lagi kegiatan pembelajaran tak hanya berlangsung di dalam kelas saja.Â
Diluar kelas ada juga sesi fasilitasi bersama fasilitator dan mentor, dalam sesi ini kami diberi kesempatan untuk menyampaikan segala keluh kesah, hambatan, dan kesulitan dalam menjalani program setelah itu fasilitator dan juga mentor berusaha mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada.
Pada sesi fasilitasi juga terdapat sharing session terkait dunia kerja sehingga menambah bekal Saya sebelum terjun ke dunia kerja profesional.
Menjelang akhir program, kami diberikan tugas secara berkelompok untuk membuat impact report dari mitra Maxima. Kami dibagi menjadi tiga kelompok dan tiap kelompok bertugas untuk membuat impact report satu mitra. Adapun mitra-mitra tersebut ialah Pemimpin.id, Rumah Visioner, dan Indorelawan.
Dalam proses pembuatan, kami belajar untuk menggali informasi yang dimiliki mitra dan menyusun sebuah laporan dampak yang disesuaikan dengan pedoman yang telah diberikan sebelumnya.
Pada tanggal 7 Juli 2023, kami berkesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja kami yang disaksikan oleh pihak mitra, mentor, fasilitator, pemateri, salah satu dosen pembimbing dan pihak Maxima.
Meskipun kegiatan Studi Independen kali ini dilaksanakan secara Daring, saya dapat memperoleh banyak sekali manfaat.
Mulai dari bertemu dengan orang-orang baik, bisa belajar bersama dengan banyak teman dari berbagai daerah, mendapat konversi SKS, mengenal banyak tokoh inspiratif yang peduli dengan lingkungan dan orang lain, menambah pengetahuan terkait impact reporting dan teori-teori yang dapat digunakan dalam kehidupan, serta mendapatkan sertifkat dari kementerian.
Kegiatan semacam ini saya rasa memang perlu untuk terus diadakan, mengingat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh, serta dapat membekali mahasiswa dalam menjalani kehidupan selanjutnya salah satunya ialah membekali mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja yang profesional.
Penulis: Sahrul Rifky Abidin
Mahasiswa Psikologi, Universitas Muria Kudus
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi