Cara Mengidentifikasi Gejala Patologi Organisasi: Tanda-Tanda Awal dan Strategi Pemulihan

Cara Mengidentifiksi Gejala Patologi Organisasi: Tanda-Tanda Awal dan Strategi Pemulihan

Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian patologi organisasi?
  2. Apa saja jenis-jenis pelaku patologi organisasi?
  3. Gejala apa yang termasuk kedalam patologi organisasi?
  4. Berikan beberapa tanda-tanda awal patologi organisasi?
  5. Bagaimana cara pemulihan patologi?

Pengertian Patologi Organisasi

Patologi merupakan bahasa kedokteran yang secara etimologi memiliki arti ilmu tentang penyakit.  Risman K Umar (2002) mendefinisikan bahwa patologi organisasi adalah penyakit atau bentuk perilaku organisasi yang menyimpang dari nilai-nilai etis, aturan-aturan dan ketentuan perundangan-undangan serta norma yang berlaku dalam organisasi.

Organisasi merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama. Untuk mengatur tujuan tersebut maka perlu dilakukan mekanisme pembagian tugas, pembagian wewenang, agar setiap organ atau alat di dalam organisasi itu bertindak dan berperilaku yang sejalan dengan misi, dan tujuan organisasi.

Sedangkan patologi organisasi merupakan analogi yang merujuk pada kondisi atau gangguan dalam struktur dan fungsi suatu organisasi, mirip dengan cara patologi mengacu pada studi penyakit dalam tubuh manusia. Patologi organisasi juga membahas berbagai masalah didalam organisasi yang menghambat tujuan.

Pengertian patologi menurut beberapa ahli:

  • Gibson, Ivancevich, donnely (1996): Patologi organisasi adalah kajian tentang gangguan atau hambatan dalam perilaku organisasi yang mengakibatkan ketidakefisienan atau kegagalan organisasi dalam mencapai tujuannya.
  • Handoko (1999): Patologi organisasi adalah kondisi Dimana struktur, fungsi, atau proses organisasi mengalami disfungsi akibat faktor internal maupun eksternal, yang pada akhirnya mengganggu efektivitas organisasi.
  • Siagian (2002): Patologi organisasi merupakan kondisi  yang mencerminkan adanya ketidakseimbangan dalam sistem organisasi,baik dari sisi manusia, struktur, maupun proses kerja, sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas dan efisiensi.
  • Robbins & judge (2015): Patologi organisasi melibatkan identifikasi dan analisis gejala yang mengidentifikasi kegagalan sistemik dalam organisasi, termasuk budaya kerja yang tidak sehat, konflik internal, dan komunikasi yang buruk.

Jenis Pelaku Patologi Organisasi

Penyakit Nepotisme

Penyakit nepotisme pada mulanya lebih banyak terjadi di organisasi. Mengapa terjadi nepotisme dalam organisasi, karena tidak tercapainya keputusan yang diharapkan dalam organisasi.

Penyakit Korupsi

Penyakit korupsi yang paling ditakuti oleh semua pihak , mulai dari anggota yang terendah sampai kepada anggota tertinggi. Korupsi adalah suatu perbuatan atau tindakan seseorang atau lebih yang mendapatkan sesuatu keuntungan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan yang dapat merugikan orang lain atau negara.

Penyakit Stress

Stres merupakan suatu respon terhadap suatu situasi yang dirasakan menantang atau mengancam kesehatan. Stress juga merupakan penderitaan jasmani, mental, atau emosional yang diakibatkan suatu peristiwa sebagai suatu ancaman.

Penyakit Egoisme

Penyakit egoisme terhadap pelaksanaan di organisasi adalah sifat manusia dalam bentuk kerja sama yang ingin menang sendiri Ketika sedang mendiskusikan suatu pemikiran.

Penyakit Keserakahan

Penyakit keserakahan di dalam organisasi adalah metode teknik dan taktik yang dilakukan dalam bentuk kerjasama berpikir dan bertindak untuk menguasai sebagian atau bahkan keseluruhan kenikmatan yang berupa material dengan mengorbankan orang lain.

Baca Juga: Pranata dalam Organisasi Sosial dan Kelembagaan

Gejala Patologi Organisasi

  •         Penggemukan biaya
  •         Ketidak jujuran
  •         Adanya kebiasaan menunda keputusan dan pekerjaan
  •         Korupsi
  •         Sabotase
  •         Tidak adanya saling percaya

Tanda-tanda Awal Patologi Organisasi

Komunikasi yang Tidak Efektif

  • Pesan yang tidak tersampaikan dengan jelas.
  • Terjadinya miskomunikasi antara manajemen dan karyawan.

Penurunan Modal Usaha

  • Tingkat absensi yang tinggi dan turnover yang meningkat.
  • Karyawannya merasa tidak dihargai.

Kepemimpinan  yang Lemah

Penurunan Kinerja

  • Penurunan dan kegagalan produktivitas yang mencapai target.
  • Kesalahan operasional atau keluhan pelanggan meningkat.

Budaya Organisasi yang Tidak Sehat

  • Konflik internal yang tidak konstruktif.
  • Kurangnya kerjasama dalam tim.

Krisis Identitas dan Visi

  • Tidak adanya visi dan misi yang jelas.
  • Organisasi gagal dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Baca Juga: Manajemen Krisis Komunikasi dalam Organisasi di Era Globalisasi

Strategi Pemulihan Patologi Organisasi

Memperbaiki Komunikasi Internal

Contohnya:

  • Membangun saluran dalam berkomunikasi yang jelas dan transparan.
  • Menerapkan feedback.

Meningkatkan Kepemimpinan

Contohnya:

  • Memberikan pelatihan untuk manajer dan pemimpin tim.
  • Mendorong pemimpin untuk menjadi role model.

Membangun Budaya Kerja yang Positif

Contohnya:

  • Memperkenalkan nilai-nilai organisasi yang mendukung kolaborasi.
  • Memberikan penghargaan untuk kinerja yang baik.

Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan

Contohnya:

  • Memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.
  • Mengadakan survei kepuasan kerja.

Menyesuaian Visi dan Strategi yang Jelas

Contohnya:

  • Meninjau ulang visi, misi dan strategi untuk memastikan relevansi.
  • Memonitor implementasi strategi secara berkala.

Menerapkan Manajemen Perubahan yang Efektif

Contohnya:

  • Melibatkan anggota organisasi dalam proses perubah.
  • Memastikan adanya dukungan atas perubahan yang dilakukan.

 

Penulis: Habsah Larasati
Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara, Universitas Pamulang Serang

 

Daftar Pustaka

DR.Erlina Rufaidah, S.E.,M.Si, https://id.scribd.com/presentation/552956449/PPT-ke-9

Asih subagyo https://hidayatullah.or.id/patalogi-organisasi-mendiagnosa-penyakit-organisasi/

Drucker,p.f.(1999). Management Challenges for the 21 st Century. HarperBusiness.

Goleman,D. (1998). Working with emotional intelligence. Bantam Books.

Herzberg,F.(1966). Work and the nature of man. World publishing.

Kaplan,R.S.,& Norton, D.P. (1996). The balanced scorecard: translating strategy into action. Harvard business review press.

Kotter,J.P. (1996). Leading change. Harvard business review press.

Lencioni,P. (2002). The five dysfunctions of a team: A leadership fable. Jossey-bass.

Robbins, S.P., & judge, T.A. (2017). Organizational behavior. Pearson education.

Schein,E.H.(2010). Organizational culture and leadership. Jossey-bass.

Yukl, G. (2013). Leadership in organizations. Pearson Education.

Palmer ,I., Dunford,R.,& Akin, G. (2009). Managing organizational change: A multiple perspectives approach. Mcgraw-hill.

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses