Globalisasi merupakan peningkatan ketergantungan antara sebuah negara dengan negara yang lain pada skala yang sama, atau kemajuan dan perubahan terhadap teknologi, gaya hidup dan perilaku.
Seiring meningkatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat media sosial menjadi booming dan merupakan sasaran utama seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kemajuan teknologi membuat segala informasi mudah tersebar luas.
Di era sekarang banyak muncul content creator baru, sisi positif dan negatif juga sangat beragam seiring berkembanganya era modernisasi saat ini. SCBD “Citayam Fashion Week” merupakan ajang yang menampilkan fashion generation atau generasi baju untuk dipamerkan, diperlihatkan kepada kalangan masyarakat sebagai inspirasi penggunaan outfit atau baju keseharian.
Citayam Fashion Week ini viral dikarenakan para masyarakat antusias dan mengabadikan momen dan disebarkan melalui sosial media, sehingga dari kalangan masyarakat bahkan sampai pejabat pun ikut turut meramaikan Citayam Fashion Week.
Perspesktif dalam pandangan islam, seiring berkembangnya zaman Agama Islam juga mengikuti perkembangan zaman modern saat ini, banyak designer muslim yang merancang baju baju muslim dikenakan dalam berpaikan disesuaikan perkembangan zaman namun tidak melupakan konsep syar’i berpakaian.
Perbincangan utama banyak masyarakat muslim juga turut bersedih dengan adanya ajang fenomena Citayam Fashion Week, mengapa demikian? Menurut mereka banyak sekali orang mengumbar aurat dan termasuk laki-laki yang mengenakan pakaian perempuan.
Ajang ini bagus masyarakat bisa berekspresi namun sangat disayangkan keberadaan kaum pria sangat miris saat Citayam Fashion Week diadakan, banyak yang berlaga seperti perempuan, memakai pakaian feminism wanita, banyak perempuan mengumbar aurat, banyak kemunculan pasangan sesame jenis.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat para perempuan yang menyerupai laki-laki, dan para laki-laki yang menyerupai perempuan”. Pada dasarnya Allah sudah menciptakan manusia sesuai kodratnya, menciptakan bentuk yang sebaik-baiknya. Allah berfirman yang artinya : “Sesungguhnya, kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (Q.S At-Tin/95:4).
Maka dari itu hakikatnya manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang sebaik-baiknya, Allah juga menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai pasangan agar mereka saling mengenal satu sama lain.
Selain itu, viralnya fashion week ini juga menjadi salah satu gambaran bahwa anak muda saat ini cenderung menyukai hal-hal yang bersifat duniawi dan melalaikan akhirat. Kita lihat betapa ramainya acara ini diikuti, didukung, dan disebarluaskan oleh para pemuda. Mereka dengan asyiknya mengekspresikan berbagai macam mode fashion tanpa menghiraukan apakah hal tersebut diperkenankan atau tidak.
Hal ini bisa menjadi ajang masyarakat terutama tokoh-tokoh pendidik untuk lebih memperhatikan para pemuda terutama dalam hal pendidikan agama dan akhlak di mana mereka merupakan generasi penerus bangsa dan agama.
Kita membutuhkan para pemuda yang tak hanya kreatif tetapi juga memiliki pemikiran yang cerdas baik secara intelektual maupun spiritual serta berakhlak mulia. Kreativitas pemuda yang sedang berada di puncak dapat menghasilkan berbagai macam hal keren dan menarik.
Akan tetapi, dapat pula sebaliknya, kreativitas tersebut bisa menghasilkan hal-hal yang bertentangan dengan norma dan aturan syari’at apabila tidak dilandaskan oleh dasar pemahaman agama yang kuat.
Tidak semua hal yang sedang tren itu merupakan kebaikan, bukan? Akan jauh lebih baik apabila kita bisa menimbang segala perbuatan yang akan kita lakukan sebelum kita melakukannya.
Pelajaran lain yang dapat kita petik dari adanya fenomena ini adalah pentingnya selektif dalam memilih circle lingkungan. Kita semua hanyalah manusia biasa yang mudah terombang-ambing oleh pengaruh lingkungan.
Circle yang baik insyaAllah akan membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik pula. Mereka akan mengajak kita untuk mengerjakan kebajikan-kebajikan. Mereka juga tidak akan membiarkan kita untuk melakukan hal-hal yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya di mana hal tersebut dapat membinasakan kita.
Tim Penulis:
1. Habib Rifai
Mahasiswa Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia
2. Arifianto Syahalief Rachman
Mahasiswa Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia
3. Nur Zaytun Hasanah
Alumni Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia
4. Shafira Dhaisani Sutra
Mahasiswa Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia
Editor: Rahmat Al Kafi