Pentingkah Outfit Keren bagi Mahasiswa?

mahasiswa
Ilustrasi: istockphoto

Banyak sekali perbedaan antara siswa dan mahasiswa, salah satunya perihal berpakaian atau anak muda sekarang menyebutnya dengan outfit.

Sebagai mahasiswa, kita tidak lagi memakai pakaian berseragam seperti masa sekolah dulu kecuali mahasiswa taruna atau mahasiswa kesehatan yang mempunyai seragamnya tersendiri. Namun mereka pun sesekali pasti memakai pakaian bebas.

Pada fakultas tertentu banyak sekali melekat stereotipe fakultas dengan mahasiswa yang ber-outfit keren, modis, dan kekinian. Hal ini bisa saja disebabkan karena beberapa hal, yaitu tugas mereka yang tidak sebanyak fakultas lain, circle fakultas yang banyak dimasuki orang menengah ke atas, jurusan di dalamnya yang mengutamakan penampilan yang bagus, perkuliahan yang lebih banyak di dalam ruangan daripada terjun ke lapangan, dan lain sebagainya.

Bacaan Lainnya
DONASI

Namun, penting gak sih outfit keren ini saat kita masih mahasiswa? Apalagi untuk fakultas yang akhir pekerjaan nantinya dituntut untuk berpenampilan keren dan modis?

Tidak semua mahasiswa berasal dari keluarga kelas menengah ke atas, ini lah pentingnya kita dalam melihat kondisi dan memilih circle lingkungan pertemanan.

Berpakaian atau outfit keren tidak harus pakaian dengan harga mahal, pakailah pakaian yang membuatmu nyaman asal terlihat rapi dan sopan. Pakailah dengan gayamu sendiri tanpa melihat gaya orang lain. Untuk apa berpakaian seperti orang lain jika itu membuatmu malu dan risih?

Jika di fakultasmu sekarang banyak sekali mahasiswa yang berpakaian modis, atau jurusanmu dengan akhir pekerjaan berpakaian modis, maka lihatlah kondisi sekitarmu dan belajarlah menyesuaikan diri untuk investasi kedepan saat memasuki dunia kerja.

Tapi tetap harus sadar budget. Gunakan skill manajemen keuangan sebaik-baiknya. Jangan sekali-sekali mencoba ingin ber-outfit keren tapi menyengsarakan saldo rekeningmu. Ingat lagi, outfit tidak harus mahal asal membuatmu nyaman dan sesuai dengan gaya warnamu dan yang pasti sesuai peraturan perkuliahan.

Ada beberapa fakultas yang mewajibkan mahasiswanya untuk memakai kemeja dan wajib bersepatu, di kampus Islam bahkan beberapa dosen mewajibkan mahasiswinya untuk berpakaian syar’i dengan jilbab menjulur dada, maka berpakaianlah sesuai peraturan kampusmu. Kamu datang ke kampus untuk kuliah bukan untuk pamer outfit, ini kampus bukan ajang tunjuk gaya berpakaian dan fashion.

Maka lihatlah kondisi sekitarmu, jangan sampai mempermalukan dirimu sendiri namun jangan juga mengikuti gaya orang lain yang ‘bukan kamu banget’.

Outfit keren itu boleh-boleh saja, tidak ada yang salah dengan itu. Karena salah satu bentuk afirmasi positif pada diri sendiri adalah dengan memakaikan pakaian yang bagus dan rapi, yang pasti kita sukai, jika kita percaya diri maka secara tidak langsung akan timbul aura yang penuh kharismatik terpancar dari diri kita sendiri.

Aura ini akan membuat lawan bicara kita senang dan segan, kita akan tampak seperti orang cerdas ketika kita cerdas memperlakukan diri sendiri dengan baik. Maka jagalah cara berpakaianmu.

Namun bagaimana dengan beberapa mahasiswa yang menjadikan perkuliahan sebagai ajang pamer outfit dan barang mewah?

Ada mereka yang benar-benar ‘berada’ namun tetap bergaya biasa saja dan ada yang sebaliknya, bergaya karena mereka memang kaya. Namun yang miris adalah mereka yang ‘kurang berada’ namun ingin bergaya seperti mereka yang ‘berada’.

Aku pernah mendengar beberapa kisah yang miris tentang gaya hedonis para mahasiswa, apa kamu mengetahui istilah ayam kampus?

Yah mereka ini adalah mahasiswa yang ‘menjual diri’ untuk memenuhi beberapa keperluan, namun yang ku sayangkan ialah keperluan mereka hanya berupa kebutuhan tersier sebatas ingin mengikuti trend terkini seperti punya HP iPhone, motor bebek matic, makeup dan skincare mahal, outfit mewah, dan masih banyak lagi kebutuhan yang ku pikir itu hanyalah keinginan sebatas memenuhi gaya hidup.

Jika kamu adalah pelakunya, cobalah berhenti dari gaya hidup tidak sehat seperti itu dan ganti circle pertemananmu, karena teman adalah pengaruh besar bagaimana kamu memandang kehidupan. Berhenti sebelum kamu terkena penyakit tidak sehat.

Apalagi hanya untuk sebatas memenuhi keinginan bergaya hedon. Bergayalah sesuai dompetmu dan jangan memaksakan diri apalagi sampai lari kepada hal buruk. Jika kamu benar-benar butuh uang, carilah pekerjaan lain yang tidak merugikan dirimu sendiri. Lihatlah jangka panjang.

Jika kamu bukan tipikal yang seperti itu, maka ku mohon untuk jangan mencoba-coba. Berpakaianlah seadanya, perlakukan dirimu baik dan secukupnya. Gaya hedonis itu tidak baik, bahkan orang yang benar-benar kaya tidak mau berkehidupan hedon karena mereka tidak mau jatuh miskin. Bedakanlah pakaian ber-outfit bagusdengangaya hidup hedon.

Selain memakai pakaian keren, jangan lupa untuk berinvestasi pada otak dan kemampuan, karena zaman sekarang tidak cukup hanya sebatas cantik/ tampan dan penampilan bagus namun juga diperlukan pengetahuan dan skill yang kamu punya.

Nikmati hidup dengan gayamu sendiri, jangan mengikuti dunia orang lain apalagi sampai merugikan dirimu sendiri. Bersikaplah tegas jika ada yang meremehkan gaya berpakaianmu dan warna pakaianmu. Ingat, selagi itu rapi, bersih, wangi, dan sopan, kamu harus percaya diri bahwa pakaian yang kamu pakai itu termasuk outfit yang keren.

Penulis: Ika Ayuni Lestari   

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI