Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Dinamika Hubungan China-Taiwan: Analisis Keamanan Kesehatan 

COVID-19
Ilustarsi COVID-19 (Sumber: Media Sosial)

Pendahuluan

Pandemi COVID-19 tidak hanya mengguncang sektor kesehatan dan ekonomi dunia, tetapi juga memengaruhi dinamika hubungan antarnegara, termasuk hubungan sensitif antara China dan Taiwan.

Ketegangan yang sudah lama berlangsung antara keduanya menjadi semakin kompleks ketika pandemi memperlihatkan pentingnya diplomasi kesehatan sebagai bagian dari keamanan nasional dan internasional.

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pandemi COVID-19 mempengaruhi dinamika hubungan China-Taiwan dengan pendekatan analisis keamanan kesehatan (health security).

 

Bacaan Lainnya

Pembahasan

1. Taiwan dan Respons Pandemi sebagai Strategi Diplomasi

Taiwan menjadi salah satu negara dengan respons cepat dan efektif terhadap penyebaran COVID-19. Tanpa menjadi anggota resmi WHO, Taiwan berhasil mengendalikan penyebaran virus melalui sistem pelacakan digital, karantina ketat, dan transparansi informasi.

Keberhasilan ini kemudian dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan eksistensinya di panggung internasional melalui “mask diplomacy” dan kerja sama kesehatan dengan negara-negara lain, termasuk AS dan negara-negara di Eropa serta Asia Tenggara.

Taiwan memanfaatkan momen ini untuk menampilkan dirinya sebagai aktor yang bertanggung jawab dan kompeten di tengah krisis global, sekaligus menantang narasi China yang selama ini berusaha mengisolasinya dari organisasi internasional.

2. China, WHO, dan Tekanan terhadap Taiwan

Sebaliknya, China memanfaatkan hubungan politik dan ekonominya untuk mencegah pengakuan atau kerja sama resmi antara Taiwan dan lembaga-lembaga internasional, termasuk WHO.

Ketika Taiwan mencoba bergabung dalam pertemuan World Health Assembly (WHA), China menentangnya dengan alasan prinsip “Satu China”. Hal ini menggarisbawahi bagaimana isu kesehatan menjadi salah satu pion untuk menetapkan Taiwan di sisi China.

3. Diplomasi Kesehatan dan Persaingan Pengaruh

Bagaimana kedua negara menggunakan alat kesehatan sebagai alat untuk memperluas pengaruh regional dan global mereka. Diplomasi Kesehatan antara kedua negara saling bersaing secara tindakan yang bisa di lihat dari beberapa contoh. Namun penjelasan tentang apa itu diplomasi Kesehatan takala penting

Secara sederhana, diplomasi kesehatan adalah penggunaan sumber daya dan keahlian di bidang kesehatan untuk mencapai tujuan-tujuan diplomatik dan politik. Dalam konteks pandemi COVID-19, diplomasi kesehatan yang dilakukan oleh China dan Taiwan dapat dilihat dari berbagai tindakan, seperti:

Donasi Alat Kesehatan: Kedua pihak, meskipun dalam skala yang berbeda, melakukan donasi alat pelindung diri (APD), masker, ventilator, dan perlengkapan medis lainnya kepada negara-negara yang membutuhkan.

Baca juga: The Situation of Gig Workers During Covid 19

Tindakan ini tidak hanya bertujuan untuk membantu mengatasi krisis kesehatan global, tetapi juga untuk membangun citra positif dan memperkuat hubungan bilateral dengan negara penerima.

Berbagi Informasi dan Keahlian: Meskipun terbatas dalam konteks bilateral China-Taiwan, secara global, kedua entitas terlibat dalam berbagi informasi dan pengalaman terkait penanganan pandemi. Taiwan, dengan keberhasilannya dalam mengendalikan COVID-19, memiliki banyak pelajaran yang bisa dibagikan. Sementara China, sebagai negara tempat pandemi pertama kali merebak, memiliki data dan pengalaman awal yang berharga.

 

Penutup

Dapat disimpulkan bahwa pandemi COVID-19 telah menambahkan dimensi keamanan kesehatan yang signifikan dalam dinamika hubungan China-Taiwan. Persaingan pengaruh tidak lagi terbatas pada isu-isu politik dan militer, tetapi juga merambah ranah respons kesehatan global dan citra internasional.

Keberhasilan Taiwan dalam mengendalikan pandemi, di satu sisi, meningkatkan legitimasi internasionalnya, sementara upaya diplomasi kesehatan China, di sisi lain, menunjukkan ambisinya untuk menjadi kekuatan global yang bertanggung jawab. Namun, polarisasi politik tetap menjadi penghalang utama bagi potensi kerja sama lintas selat dalam menghadapi ancaman kesehatan bersama di masa depan.

 

Penulis: Ronaldo Luiz Nazario Baransano
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Cenderawasih

 

Referensi

Lestari, D. (2023). Perjuangan menyelamatkan muka: Strategi-strategi Tiongkok dalam memulihkan citra akibat Covid-19. Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, 10(1), 78-92.

Susanto, B. (2022). Analisis respons pemerintah Tiongkok dalam upaya penanganan Covid-19. Jurnal Sentris, 5(1), 45-60.

World Health Organization. (2022). Regional health security in East Asia during the COVID-19 pandemic. [https://www.who.int/westernpacific/news-room/fact-sheets/detail/coronavirus-disease-(covid-19]

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses