Dilema AKM di Sekolah

Dilema AKM di Sekolah

Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, karakter dan lingkungan belajar) yang dulunya EDS PMP sekarang di ubah menjadi ANBK.

Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid.

Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antar daerah, atau pun kesenjangan antar kelompok berdasarkan atribut tertentu).

Baca Juga: Dilema Masyarakat Daerah Tertinggal, Akan Hak Pendidikan yang Terasa “Mengganjal”

Bacaan Lainnya

OPINI

Kemendikbud ingin mengetahui atau mengevaluasi sistem pendidikan secara menyeluruh dari siswa tenaga pendidik dan bahkan kepala sekolah dalam satuan pendidik. Sehingga ada kekhawatiran dalam sekolah tersebut. Ada kendala dan masalah di setiap masing-masing satuan pendidik. dari segi sarana dan prasarana, dari teknis dan lain sebagainya.

Misal siswa yang sekolah  bertempat di desa atau pegunungan dan belum begitu familier dengan komputer atau laptop sehingga ada siswa yang mencet-mencet tombol PC/komputer dengan sembarangan karna antusias dengan melihat dan menggunakan PC/laptop atau notebook.

Sehingga dalam pelaksanaannya ada kendala, belum lagi masalah jaringan internet yang harus sesuai dengan ketentuan dari dinas untuk pelaksanaannya. Sekolah yang di kota mungkin karna khawatir nilai mutu sekolahnya tidak bagus dan menurun kualitas sekolahnya sehingga membuat les tambahan bagi peserta didiknya demi hanya mengikuti ANBK dengan tujuan dapat nilai yang bagus dan tidak kalah dengan sekolah lainnya.

Baca Juga: Dilema Kode Etik Guru di Dunia Pendidikan

Dalam pelaksanaan ANBK ini ada 4 Komponen yang mempengaruhi lancar atau tidak jalanya AKM yang pertama kepala sekolah ke-2, proktor ke-3, teknisi ke-4, pengawas. Penulis sangat mendukung dengan dilaksanakannya ANBK ini sehingga ada kesetaraan kualitas mutu dan pendidikan di seluruh INDONESIA di masa yang akan datang.


Kristina Cahyo Saputro
Mahasiswa Universitas Ngadiwaluyo

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses