Organisasi, komunitas, maupun kelompok sosial lainnya menjadi wadah bagi setiap individu untuk mencapai tujuan bersama kelompoknya. Hadirnya organisasi sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi lingkungan di mana organisasi tersebut berada. Banyaknya organisasi di tengah masyarakat, baik organisasi sejenis maupun bukan, menjadi ancaman untuk organisasi tersebut bergerak. Maka diperlukan adanya pengakuan dari masyarakat di tengah keberagaman organisasi, yakni eksistensi.
Eksistensi
Berbicara eksistensi, maka berbicara sebuah keterkaitan dengan makna kebebasan. Organisasi memiliki kebebasan untuk memilih peran dan sudut pandang yang dimainkan. Hanya saja, ada aturan main yang tetap membatasi pergerakannya. Dewasa ini, eksistensi digunakan organisasi sebagai suatu kebutuhan. Eksistensi ini menjadikan keberadaan organisasi akan tetap konstan dan diakui keberadannya oleh khalayak. Membangun eksistensi sama halnya dengan membangun identitas organisasi. Hal ini dikarenakan eksistensi dibangun berdasarkan latar belakang dan budaya organisasi itu sendiri. Semakin intens eksistensi yang dibangun, semakin kuat pula identitas yang dihasilkan. Identitas ini menjadi penanda status sosial bahwa organisasi itu eksis dan berkapasitas melakukan sesuatu yang penting.
Esensi
Berbeda dengan eksistensi, esensi dapat dimaknai sebagai konsep dasar dari organisasi itu sendiri. Esensi mengambil peran vital bagi gerakan ataupun program kerja dari organisasi. Cakupan esensi meluas hingga pokok yang paling fundamental, seperti visi, misi, dan tujuan organisasi. Hadirnya esensi organisasi menjadi patokan dan batasan dalam perjalanan organisasi yang wajib dihadirkan dalam diri para penggeraknya (anggota). Posisi penting esensi ini dapat mengalami pergeseran nilai jika orientasi eksistensi organisasi cenderung lebih dipentingkan dibandingkan orientasi sosial yang menjadi tujuan. Hal ini tentunya akan memperburuk tubuh organisasi dan dapat mengalami disfungsi gerakan.
Jika menilik selama kondisi pandemi Covid-19 yang memporakporandakan seluruh tatanan kehidupan masyarakat di Indonesia bahkan lingkup global, tentu banyak hal ataupun fenomena baru yang kemudian bermunculan. Hal atau fenomena tersebut terlahir atas tantangan serta desakan kondisi alam yang memaksa manusia untuk melakukan transformasi di sektor apapun. Di Indonesia, kasus awal pandemi Covid 19 dikonfirmasi pada awal maret 2020 lalu, kemudian berlanjut sampai saat ini.
Pemerintah Indonesia melakukan upaya-upaya strategis yang berkaitan dengan pemutusan mata rantai virus ini, salah satunya adalah kebijakan PJJ atau pembelajaran jarak jauh. Kebijakan ini merupakan transisi pembelajaran konvensional yang bertahun-tahun dilakukan di kelas menjadi pembelajaran berbasis daring. Fenemomena ini kemudian tidak hanya diimplementasikan di lembaga pendidikan, tetapi turut dikembangkan dalam gerakan organisasi.
Kondisi pandemi menjadi tantangan baru dalam tubuh organisasi, meskipun secara esensial organisasi tidak akan mengalami perubahan apapun. Dalam hal eksistensi, organisasi tentunya mengalami perubahan-perubahan strategi yang dilatarbelakangi oleh kondisi saat ini. Menjamurnya diskusi online yang diselenggarakan oleh organisasi, komunitas atau lembaga menjadi produk dari hadirnya pandemi. Diskusi yang berbasis online menjadi pilihan tepat untuk tetap aktif dan interaktif dalam masyarakat. Banyak kemudahan yang didapatkan dengan gerakan basis virtual seperti diskusi online, di antaranya minimnya anggaran kegiatan yang dikeluarkan, persiapan kegiatan yang tidak banyak memakan waktu, tidak banyak tenaga yang dikeluarkan, serta masih banyak lagi segudang kemudahan kegiatan virtual.
Diskusi Online
Banyaknya diskusi online yang memiliki beragam nama diskusi serta tema yang diangkat merupakan kegiatan positif untuk merawat akal dengan amunisi intelektual. Namun, jika dilihat dari latar belakang organisasi, banyak organisasi yang sebelum pandemi jarang mengadakan kegiatan bahkan terkesan tidak pernah, tetapi setelah pandemi dan semua kegiatan menjadi daring, organisasi tersebut sering melakukan kegiatan atau diskusi online.
Sebaliknya, ada juga organisasi yang sebelum pandemi sangat aktif berkegiatan dan setelah adanya pandemi, organisasi tersebut pasif berkegiatan bahkan terkesan tidak ada kegiatan apapun. Kemudahan virtual saat ini, lantas dijadikan sebagai alasan sebagai strategi eksistensi. Namun, jika esensi organisasi itu sendiri ditinggalkan, tentu akan menjadi hal yang sia-sia. Setelah pandemi berakhir, tetapi tidak diimbangi dengan pergerakan secara nyata akan menjadi masalah di kemudian hari, yakni dalam pengembangan organisasi dan kaderisasi.
Pada dasarnya, organisasi hadir diharapkan untuk memiliki konstribusi bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat di berbagai aspek yang menjadi arah gerak organisasi. Namun, pada kenyataannya ada saja organisasi yang penggeraknya lebih mementingkan eksistensi daripada esensi dan konstribusi. Organisasi kemudian berdiri hanya sekedar simbol belaka tanpa diiringi tindak lanjut yang masif. Diskusi online sah-sah saja diselenggarakan, tetapi tidak hanya sekadar untuk dianggap ada dan aktif oleh masyarakat.
Diskusi yang diselenggarakan tidak hanya gencar pada pandemi, tetapi sudah seharusnya ditindaklanjuti untuk menjawab problematika di masyarakat. Tindak lanjut inilah yang kemudian menjadi salah satu esensi organisasi. Maka diperlukan adanya kejelasan dan orientasi terhadap diskusi online maupun kegiatan online lainnya agar nantinya tidak berdampak buruk bagi organisasi dan masyarakat. Tak hanya sekadar diskusi online semata, kejelasan orientasi juga perlu ditekankan kepada para penggerak agar organisasi tidak disalahgunakan menjadi tempat eksis, bukan tempat mengabdi. Eksistensi sejatinya merupakan bonus dari keikhlasan mengabdi kepada masyarakat dan bukanlah tujuan utama bagi berdirinya organisasi.
Firman Dani Wijaya
Sekretaris Umum HMJ KPI IAIN Tulungagung 2019 – 2020
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, IAIN Tulungagung
Editor : Kurnia Putri Mirani
Baca Juga:
Undangan: Diskusi Online Potret Pemikiran
Efektivitas Sekolah Online
Berkualitaskah Sistem Pembelajaran Daring?