Edukasi Diet Diabetes dan Senam Kaki pada Lansia sebagai Upaya Pencegahan Diabetes Melitus di Desa Ngasem

Pencegahan Diabetes Melitus di Desa Ngasem
Kegiatan Pencegahan Diabetes Melitus di Desa Ngasem (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Karanganyar, 15 September 2024 – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (BEM FIK UMS) kembali menunjukkan kontribusinya kepada masyarakat melalui program pengabdian masyarakat dalam program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Ormawa (PPO) Universitas Muhammadiyah Surakarta 2024.

Kegiatan yang berlangsung di Desa Ngasem, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar ini mengusung tema “Edukasi Diet Diabetes dan Senam Kaki pada Lansia sebagai Upaya Pencegahan Diabetes Melitus di Desa Ngasem”

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan sebagai respons atas tingginya angka penderita diabetes melitus di kalangan lansia, terutama di pedesaan yang cenderung kurang memiliki akses terhadap informasi dan fasilitas kesehatan yang memadai.

Berdasarkan data yang ada, masyarakat di Desa Ngasem banyak yang belum memahami pola hidup sehat untuk mencegah atau mengelola diabetes, yang menjadi salah satu penyakit kronis yang umum dihadapi lansia.

Bacaan Lainnya

Latar Belakang dan Tujuan Kegiatan

Menurut data dari Dinas Kesehatan setempat, angka penderita diabetes di Kabupaten Karanganyar, terutama di wilayah pedesaan, menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Diabetes melitus dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius pada penderitanya, terutama yang berusia lanjut.

Oleh karena itu, BEM FIK UMS berinisiatif melaksanakan penyuluhan dan edukasi sebagai bentuk kontribusi nyata kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang pola hidup sehat serta memberikan bekal bagi peserta dalam merawat diri secara mandiri.

Kegiatan ini bertujuan untuk:

  1. Memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya lansia, mengenai diabetes melitus, gejala, serta risiko yang ditimbulkan.
  2. Mengajarkan masyarakat mengenai pola makan yang sehat dan sesuai untuk penderita diabetes.
  3. Memberikan pelatihan aktivitas fisik sederhana yang dapat dilakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama bagi penderita diabetes.
  4. Mengajarkan senam kaki khusus bagi lansia yang bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah pada kaki, yang merupakan bagian tubuh yang rentan terhadap komplikasi diabetes.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada 15 September 2024 di Balai Desa Ngasem, dengan diikuti oleh 21 orang peserta dari kalangan masyarakat sekitar. Peserta yang hadir terdiri dari 3 orang laki-laki dan 18 perempuan, sebagian besar merupakan lansia yang rentan terhadap diabetes.

1. Penyuluhan Tentang Diabetes Melitus

Kegiatan diawali dengan penyuluhan mengenai diabetes melitus yang dibawakan oleh tim pengabdian masyarakat BEM FIK UMS. Dalam sesi ini, peserta diberikan pemahaman tentang definisi diabetes melitus, jenis-jenis diabetes, gejala-gejalanya, serta bagaimana mengenali tanda-tanda awal diabetes. Para peserta terlihat antusias dan banyak yang bertanya tentang cara mencegah diabetes, termasuk kebiasaan makan yang harus dihindari.

2. Edukasi Gizi untuk Penderita Diabetes

Setelah sesi penyuluhan, acara dilanjutkan dengan edukasi gizi yang dipandu oleh mahasiswa Prodi Gizi. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan pengetahuan mengenai pola makan sehat yang direkomendasikan bagi penderita diabetes.

Tim edukasi menjelaskan pentingnya makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti sayuran hijau, biji-bijian utuh, dan buah-buahan yang rendah gula. Mereka juga diajari bagaimana mengatur porsi makan yang seimbang, sehingga kadar gula darah tetap terkontrol.

Mahasiswa dari Prodi Gizi juga memberikan contoh menu makanan sehat dan memberikan tips untuk memilih bahan makanan yang mudah ditemukan di sekitar Desa Ngasem. Para peserta terlihat sangat antusias dan aktif bertanya, terutama terkait makanan tradisional yang sering dikonsumsi. Banyak dari mereka yang baru memahami pentingnya menjaga asupan makanan untuk mencegah lonjakan gula darah.

3. Pelatihan Aktivitas Fisik untuk Mencegah dan Mengontrol Diabetes

Sesi berikutnya adalah pelatihan aktivitas fisik yang mudah dan aman untuk lansia. Tim pengabdian masyarakat BEM FIK yang berasal dari Prodi Fisioterapi memandu para peserta dengan menunjukkan gerakan-gerakan ringan seperti jalan di tempat, peregangan otot, dan beberapa gerakan sederhana lainnya yang aman untuk dilakukan setiap hari.

Peserta juga diberi penjelasan mengenai manfaat aktivitas fisik dalam membantu tubuh mengelola kadar gula darah serta menjaga kebugaran.

Aktivitas fisik menjadi bagian penting dalam mencegah komplikasi diabetes. Oleh karena itu, mahasiswa memberikan panduan gerakan yang dapat dilakukan setiap pagi di rumah. Para peserta, terutama yang lansia, sangat bersemangat mencoba gerakan-gerakan tersebut.

4. Senam Kaki untuk Lansia

Kegiatan puncak dari acara pengabdian ini adalah senam kaki khusus bagi lansia. Senam ini dirancang untuk melancarkan peredaran darah di kaki, yang sangat penting bagi penderita diabetes, karena kaki adalah salah satu bagian tubuh yang rawan mengalami masalah akibat komplikasi diabetes.

Dengan senam kaki, sirkulasi darah di area tersebut akan lebih baik, mengurangi risiko terjadinya luka yang sulit sembuh pada penderita diabetes.

Selama sesi ini, peserta diajak mempraktikkan senam kaki bersama-sama. Senam dilakukan dengan iringan musik yang menyenangkan dan dengan tambahan kertas untuk sehingga para peserta merasa lebih rileks dan termotivasi untuk melakukannya di rumah.

Dalam penggunaan kertas untuk media senam kaki bagi lansia dengan Diabetes Melitus memiliki beberapa manfaat seperti berikut :

1. Meningkatkan Sirkulasi Darah:

Pada lansia dengan diabetes melitus, risiko sirkulasi darah yang buruk cukup tinggi. Senam kaki dengan media kertas membantu merangsang aliran darah ke kaki, yang dapat mengurangi risiko ulkus (luka) atau masalah kaki lainnya.

2. Meningkatkan Sensitivitas Saraf:

Salah satu masalah yang dialami penderita diabetes adalah neuropati, atau kerusakan saraf di bagian kaki. Dengan latihan menggunakan kertas, lansia didorong untuk lebih memperhatikan gerakan kaki, yang dapat membantu meningkatkan respons saraf di area tersebut.

3. Meningkatkan Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Kaki:

Latihan-latihan seperti menggulung kertas dengan jari kaki atau meremas kertas dapat membantu memperkuat otot-otot kecil di kaki. Ini penting untuk membantu menjaga keseimbangan dan mobilitas lansia, serta mencegah jatuh.

4. Memperbaiki Rentang Gerak Sendi:

Media kertas memungkinkan latihan yang melibatkan pergerakan jari kaki dan sendi kaki secara keseluruhan. Senam ini bisa meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak sendi yang sering kali menurun pada lansia dengan diabetes.

5. Mendorong Lansia untuk Berpartisipasi Aktif:

Menggunakan media sederhana seperti kertas membuat senam kaki lebih mudah dilakukan di rumah. Hal ini dapat mendorong lansia untuk lebih aktif berpartisipasi dalam menjaga kesehatan kaki mereka tanpa harus bergantung pada peralatan khusus atau kehadiran di pusat rehabilitasi.

Dengan manfaat-manfaat tersebut, senam kaki menggunakan media kertas dapat menjadi pilihan yang baik untuk lansia dengan diabetes melitus dalam upaya pencegahan komplikasi kaki serta menjaga kesehatan dan mobilitas mereka.

Para peserta juga tampak antusias selama melakukan senam kaki tersebut karena telah diajarkan gerakan-gerakan senam yang mudah dan bermanfaat bagi kesehatan mereka.

 

Hasil Evaluasi Program

Sebelum acara dimulai, tim pengabdian masyarakat BEM FIK UMS melakukan pretest untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta mengenai diabetes dan gaya hidup sehat. Setelah semua sesi edukasi dan pelatihan selesai, tim kembali melakukan post-test untuk mengukur pemahaman dan perubahan pengetahuan peserta.

Dari hasil pretest dan post-test, terlihat adanya peningkatan pemahaman yang signifikan di kalangan peserta. Banyak dari mereka yang mengaku baru memahami pentingnya mengatur asupan makanan dan melakukan aktivitas fisik secara rutin setelah mengikuti program ini. Program ini menunjukkan hasil yang sangat positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan untuk mencegah diabetes.

Para peserta juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kegiatan yang telah dilaksanakan. Banyak di antara mereka yang berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan lagi di masa mendatang dengan tema yang berbeda.

Melalui program ini, BEM FIK UMS berhasil memberikan dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya para lansia yang membutuhkan dukungan dalam menjaga kesehatan.

 

Penutup

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh BEM FIK UMS ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan kepada masyarakat, tetapi juga mengajak mereka untuk aktif dalam menjaga kesehatannya sendiri melalui pola makan yang sehat dan aktivitas fisik.

BEM FIK UMS berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat melalui kegiatan pengabdian yang relevan dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat. Ke depannya, BEM FIK UMS berharap dapat melibatkan lebih banyak mahasiswa dalam kegiatan pengabdian seperti ini, sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya.

 

Penulis:

  1. Zaenal Muttaqqin
  2. Nikita Sheva Putri Ardianti,
  3. Baiq Ningrum Tatya Meilinda,
  4. Fachruni Alya Irawadi,
  5. Amaliah Mahmudah,
  6. Imam Mashudy Fazry,
  7. Muhamad Nabil Miqdam,
  8. Annisa ESQ Ananda,
  9. Mauliddina Adinda Putri Indah Pakerti,
  10. Nurbaiti Fitria Rahmah,
  11. Bilqiis Ramadhani Lombayan,
  12. Deby Aghata Risky Pinastika,
  13. Dahlia Nabila Oktaviansyah

Mahasiswa Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses