Eksistensi Koran dan Majalah Fisik Semakin Langka Seiring Berkembangnya Teknologi Digital

Koran dan Majalah Fisik Semakin Langka
Koran dan Majalah Fisik Semakin Langka

Latar Belakang

Sejak ditemukannya mesin cetak pada abad ke XV oleh Johann Gutenberg, koran dan majalah menjadi media massa yang dapat mengubah dunia, keduanya memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi di antara masyarakat. Seiring berjalannya waktu, perkembangan koran dan majalah juga dapat diamati. Pada awalnya, koran dan majalah hanya berbentuk cetakan dengan tulisan berwarna hitam putih lalu berkembang dengan adanya gambar dan warna yang beragam.

Dengan berkembangnya teknologi, keberadaan koran dan majalah secara fisik mulai tergeser dengan media digital. Informasi dan berita yang biasa dimuat di koran dan majalah, kini dapat diakses dengan mudah melalui internet. Hal tersebut memberikan perubahan besar bagi seluruh masyarakat dalam berkomunikasi salah satunya terbukti dengan semakin menipisnya orang-orang yang menggunakan koran dan majalah secara fisik. Ditambah dengan adanya pandemi, minat masyarakat terhadap koran dan majalah fisik pun sepenuhnya berkurang dan beralih pada media digital.

Dampak dari perubahan ini pun juga dirasakan oleh Ibu Romelah (65) selaku loper koran. Ibu Romelah berkata bahwa semakin hari, orang yang membeli koran dan majalah fisik tidak  mancapai angka 10 meski berkeliling seharian dengan cuaca yang tidak menentu.

Bacaan Lainnya
DONASI

“Sebelum pandemi saya bisa menjual koran 15-50 koran, tapi setelah pandemi cuma jual kurang dari 10 itu pun kadang ada yang menawar korannya dan berhutang,” ujar Ibu Romelah. Beliau berkata bahwa kebanyakan dari pembeli koran dan majalah biasanya dari kalangan orang dewasa dan orang tua saja, jarang sekali Ia menemukan anak muda yang membeli koran dan majalah secara fisik.

Perubahan generasi ini pun juga dipengaruhi dengan adanya perubahan teknologi. Golongan muda cenderung tumbuh dengan teknologi serba digital sehingga lebih terbiasa untuk mencari informasi melalui internet. Memang jika dibandingkan dengan cepatnya penyebaran informasi di media digital, penggunaan koran dan majalah fisik sedikit kurang efektif sebab harus menunggu proses pemuatan berita dan percetakan.

Tidak hanya proses pembuatannya, proses distribusi koran dan majalah fisik juga membutuhkan waktu sebab harus dibagikan melalui tangan ke tangan. Dampak perubahan teknologi ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat saja, namun juga menciptakan evolusi bagi perusahaan perusahaan penghasil berita yang mau tidak mau harus beradaptasi dengan teknologi saat ini. Sehingga terciptalah portal berita secara digital yang dapat diakses dengan mudah melalui internet.

Mirisnya, fungsi koran dan majalah semakin lama sudah tidak sesuai dengan fungsi sesungguhnya. Jika dahulu koran dan majalah sangat dinantikan untuk mencari informasi. Kini koran dan majalah seringkali digunakan sebagai pajangan atau mungkin hal lain seperti bungkus nasi dan sebagainya. Hal tersebut juga memberikan perubahan terhadap fungsi koran dan majalah saat ini.

Meski begitu, beliau berharap agar penggunaan koran dan majalah fisik dapat kembali digandrungi masyarakat sebab dengan membaca koran dan majalah dapat memberikan banyak manfaat. Membaca koran dan majalah membuat kita membuka mata dengan seluruh informasi penting yang telah dimuat, berbeda dengan penggunaan media digital di mana kita bisa melewatkan informasi yang tidak ingin kita baca.

Penulis:
1. Zafira Ardhea Rista (1152200358)
2. Anisha Intan Prameswari (1152200353)
3. Elvira Chomdiyah (1152200379)
4. Malinda Intani (1152200367)
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI