Fenomena Lupa dan daya Ingat Anak SD/MI

kecerdasan anak
Foto: www.kompasiana.com

Ketika mulai sekolah khususnya usia SD/MI pada anak- anak agar mereka bisa ingat pengetahuan dan pelajaran baru di sekolah, mereka tentunya harus memiliki kemampuan daya ingat yang baik dan daya ingat dipengaruhi oleh konsentrasi yang baik. Dalam aktivitas sehari-hari kemampuan konsentrasi dan daya ingat dilakukan dengan latihan konsentrasi. Sayangnya, kemampuan daya ingat setiap anak berbeda-beda. Ada yang mudah lupa dan ada yang mudah mengingat segalanya

Daya ingat merupakan kemampuan seseorang untuk menggali kembali informasi yang telah dipelajarinya dan yang telah disimpan dalam otak. Daya ingat seseorang tidak terlepas dari kemampuan otaknya untuk menyimpan informasi. Informasi, ilmu penegtahuan, suatu kejadian, pengalaman dan yang lainnya di dalam otak disimpan dalam bentuk memori.

Sedangkan lupa adalah kondisi hilangnya kemampuan untuk memproduksi kembali apa yang sebelumnya telah dipelajari. Ini dapat diartikan bahwa yang hilang itu kemampuan memprodksi kembali atau mengingat bukan hilangnya item informasi yang diterima dan pengetahuan yang diterima akal kita. Sedangkan ingat adalah kemampuan yang dimilki seseorang untuk menginggat kembali segala sesuatu yang pernah tersimpan dalam

Pada dasarnya, pikiran manusialah yang berperan aktif untuk merekam, menyimpan, memutar segala sesuatu yang dilakukan manusia melaui indera manusia. Pikiran manusia memiliki dua bagian yang berbeda, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar sendiri merupakan pusat dan pengendali dari semua yang dilakukan manusia dan merupakan prosesor informasi yang kuat bagi manusia. Perlu diketahui bahwa pikiran sadar manusia hanya mampu mengolah 40 stimulus yang berasal dari lingkungan kita masing-masing perdetiknya. Sedangkan pikiran bawah sadar mampu mengolah 20.000.000 stimulus yang berasal dari lingkungan perdetiknya dan memproses 400 Miliyar bit informasi perdetiknya.

Seorang anak yang pelupa dapat disebabkan karena faktor berikut: Gangguan kesehatan, dimana otak sebagai organ utama ingatan telah menggalami penurunan fungsi yang diakibatkan karena gaya hidup yang tidak sehat, makan makanan yang tidak bergizi, dll. Kemudian hambatan yang bersifat psikologis seperti depresi. Situasi pada saat menginggat, suasana rileks atau bising akan mempengaruhi ingatan. Rentang waktu, ingatan akan peristiwa yang baru terjadi akan berbeda dengan yang telah lampau. Berikut beberapa cara sederhana untuk meningkatkan daya ingat jangka panjang anak:

  • Bermain sambil belajar seperti dengan melakukan permainan olah otak (mengisi teka teki, bermain puzzle, bermain catur dll);
  • Dengan di sertai gambar, ketika harus mengingat suatu informasi, lebih efektif jika disertai dengan gambar. Menurut sebuah penelitian, otak akan mudah mengingat penjelasan atau informasi yang di dalamnya terkandung unsur gambar dibandingkan hanya tulisan saja, bercerita bersama;
  • Mengajak bernyanyi dan mendengarkan musik menjadi salah satu terapi peningkatan daya ingat anak;
  • Olahraga, aktivitas fisik dapat  memberi manfaat yang baik untuk tubuh secara keseluruhan karena dapat mengasah ketrampilan gerak dan juga berkembangan otak;
  • Tidur yang cukup,karena jika kurang tidur bisa menggangu otak untuk membersihkan protein tau yang bisa membantu menstabilkan susunan sel-sel saraf otak;
  •  Biasakan anak untuk sarapan pagi sebelum berangkat sekolah. Menurut penelitian, anak yang rutin sarapan pagi, konsentrasi dan daya ingatnya akan meningkat memperhatikan asupan nutrisi serta pola makan yang baik seperti makan 4 sehat 5 sempurna.

Leni Marlina
Mahasiswi IAIN Pekalongan

Kirim Artikel

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI