Fenomena TikTok Live dan Affiliator, Penghasilan Capai Jutaan?

Media Sosial
Ilustrasi Aplikasi Tiktok (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

TikTok live seringkali kita lihat di beranda TikTok kita. Ada yang berjualan, menampilkan bakat, sekedar mengobrol, atau bahkan berdiam diri di kubangan lumpur menunggu datangnya gift dari para penonton.

Gift yang diberikan saat live menjadi fokus utama para kreator TikTok untuk mendapatkan uang. Ladang pekerjaan baru kah?

TikTok dan Live

TikTok saat ini menjadi salah satu aplikasi sosial media yang banyak digunakan oleh masyarakat. Hal ini bisa terjadi karena dalam tiktok kita bisa menemukan berbagai macam konten, baik konten edukasi, konten hiburan bahkan sampai konten-konten yang berisi hal-hal sensasional.

Dengan beragamnya konten serta semakin bertambahnya pengguna, TikTok pun mengeluarkan berbagai macam fitur yang akan membantu serta menghibur pengguna. Salah satunya adalah fitur live yang dimana dalam fitur live ini, pengguna bisa berbicara secara langsung kepada followersnya. 

Bacaan Lainnya

Ketika melakukan live, penonton juga bisa memberikan apresiasi dengan memberikan like atau gift virtual seperti stiker singa, rose bahkan sampai stiker pulau yang terlihat mewah.

Namun, gift virtual yang ada dalam fitur ini memiliki sistem berbayar dimana pengguna harus membeli koin dahulu untuk memberikan gift-gift tersebut, tentunya koin tersebut memiliki harga yang tidak murah.

Pengguna yg melakukan live juga bisa mendapat keuntungan dari gift tersebut. Mereka bisa menukarkan gift yang mereka dapatkan menjadi uang.

Dengan adanya hal ini, semakin banyak pengguna yang melakukan live tiktok untuk mendapatkan uang, tentu dengan menghalalkan berbagai cara.

Ditambah dengan adanya kebijakan baru yang memperbolehkan pengguna dengan 100 pengikut bisa melakukan live TikTok. 

Live TikTok biasanya digunakan oleh pengguna untuk berbagai tujuan, ada yang positif ada pula yang hanya terkesan mencari sensasi untuk mendapatkan uang dari gift yang diberi.

Salah satunya adalah live “mandi lumpur” yang akhir-akhir ini sedang viral diperbincangkan oleh banyak orang. Banyak sekali masyarakat yang merasa bahwa live mandi lumpur merupakan salah satu live yang terkesan mencari sensasi dan semata-mata hanya untuk mendapatkan uang dari gift yang diberikan.

Ada pula yang mengatakan bahwa live mandi lumpur tidak jauh berbeda dengan mengemis. Paling mirisnya, bahkan banyak sekali orang yang mengeksploitasi anak-anak, orang tua atau penyandang disabilitas untuk melakukan live sejenis mandi lumpur.

Tentu semua itu dilakukan hanya untuk mendapatkan uang. Beberapa mengatakan bahwa hasil live mandi lumpur dalam sehari bisa mencapai jutaan.

Namun di samping hal itu, ada pula pengguna TikTok yang memanfaatkan fitur live untuk melakukan live shopping atau berjualan secara langsung. Entah menjual barang jualannya sendiri melalui TikTok shop atau menjadi seorang TikTok affiliator.

Hal ini merupakan salah satu cara marketing yang sedang tren di kalangan masyarakat dan cukup berhasil untuk mendapatkan keuntungan bagi kedua belah pihak.

TikTok Affiliate

TikTok affiliate merupakan salah satu program yang dibuat oleh tiktok untuk membantu suatu brand dalam mempromosikan produknya melalui konten video ataupun live dari para kreator TikTok.

Biasanya seorang kreator TikTok yang sudah menjadi afiliator akan bekerja sama dengan suatu merek atau perusahaan yang membutuhkan marketing dan penjualan yang lebih luas.

Ketika menjadi seorang TikTok afiliator, kita akan diberikan link afiliasi yang bisa kita pasang ketika kita melakukan live atau membuat sebuah konten.

Lalu, ketika seseorang membeli melalui link tersebut seorang afiliator akan mendapatkan komisi berupa fresh money ataupun lainnya. Komisi yang bisa kita dapatkan sebesar 5-10% dari hasil penjualan kita di hari tersebut. 

Bagaimana sih cara menjadi seorang TikTok afiliator? Pertama, pastikan kita terdaftar sebagai seller ketika mendaftar TikTok shop. Hal ini bertujuan agar tidak ada syarat minimal followers untuk bisa menjadi afiliator.

Kedua, mendaftarkan diri dengan akun TikTok yang sudah kita miliki. Setelah itu kita bisa melakukan verifikasi dokumen melalui dashboard TikTok Shop Seller Center. Kemudian kita bisa memilih brand apa saja yang akan kita promosikan.

Terakhir, menyambungkan aplikasi TikTok shop kita dengan akun bank yang kita miliki. Dengan begitu kita sudah berhasil masuk dan terdaftar menjadi seorang TikTok affiliator

Lalu, benarkah fitur live TikTok saat ini bisa menjadi sebuah ladang pekerjaan baru bagi masyarakat? Ditambah dengan kemudahannya, masyarakat bisa melakukan live dari rumah dan juga bisa melakukan apapun untuk mendapatkan uang secara affiliate atau juga bergantung dengan fitur gift yang sudah disediakan TikTok. Tentu bisa.

TikTok merupakan salah satu aplikasi yang sangat cepat beradaptasi serta melakukan pembaruan untuk membantu dan menghibur masyarakat.

Dengan adanya fitur-fitur seperti TikTok live ini, TikTok seperti memberikan ladang pekerjaan baru yang memperbolehkan masyarakat untuk bebas berekspresi dan berinovasi secara luas dalam usaha mendapatkan pundi-pundi uang.

Apalagi dengan adanya program afiliasi yang bisa memberikan sedikit tambahan bagi para kreator TikTok yang sudah berusaha membuat konten dengan cara mempromosikan produk dari brand-brand kerjasama.

Seperti salah satu kreator TikTok dengan nama akun @louissescarlettfamily yang sudah menjadi seorang TikTok affiliator nomor 1 sejak beberapa tahun terakhir.

Dari wawancaranya bersama Melaney Ricardo, wanita yang sering dipanggil Mommy ini mengungkapkan bahwa saat ini dalam sehari ia bisa melakukan live online shopping selama kurang lebih 6-18 Jam/hari.

Penghasilan yang didapatkan juga tidak kalah fantastis, bisa mencapai 1 Miliar per harinya! Hal ini cukup menjadi bukti bahwa fitur TikTok live dan affiliator bisa menjadi pekerjaan yang cukup menguntungkan apabila kita menggunakannya untuk hal yang positif, konsisten serta kreatif ketika menekuninya. Bagaimana, Tertarik untuk mencoba live serta menjadi TikTok affiliator?

 

Penulis: Vanessa Hidayat
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, BINUS University Malang

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses