Pelantikan Presiden baru Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, menandai dimulainya babak baru untuk negara Indonesia. Masyarakat Indonesia terutama generasi muda sangat berharap di masa kepemimpinan Presiden Prabowo mampu membawa Indonesia menuju era yang lebih baik.
Salah satunya dalam bidang pendidikan, di mana pendidikan sebagai pondasi untuk kemajuan bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan melalui pendidikan dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sehingga generasi penerus bangsa mampu bersaing di kancah internasional.
Harapan generasi muda untuk adanya perubahan di bidang pendidikan sangatlah besar. Mereka menginginkan pemerataan dan kualitas pendidikan terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kota.
Pada era globalisasi ini sudah terdapat kemajuan teknologi dan infrastruktur, tetapi masih banyak ditemukan daerah-daerah terpencil yang menghadapi keterbatasan akses terhadap fasilitas pendidikan yang memadai. Adanya kesulitan akses untuk ke sekolah dan kurangnya tenaga pendidik menambah kesenjangan perbedaan yang ada.
Hal tersebut tentu sangat berbanding terbalik dengan daerah yang berada di pusat kota. Pemerintah diharapkan perlu bertindak mengambil strategi yang tepat untuk memastikan bahwa anak-anak di daerah terpencil dapat menikmati pendidikan yang layak tanpa terkendala oleh lokasi.
Di Indonesia saat ini hanya sedikit masyarakat yang belajar atau menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Menurut data dari databoks tahun ini populasi di Indonesia hanya 6,28% yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Hal ini disebabkan banyak yang terkendala masalah ekonomi.
Oleh karena itu, generasi muda juga berharap di masa Presiden Prabowo ini ada kebijakan tentang adanya program kuliah gratis (beasiswa) dan keringanan biaya kuliah. Program kuliah gratis diharapkan mampu menciptakan kesempatan bagi semua kalangan untuk merasakan dunia perkuliahan tanpa memandang latar belakang ekonomi.
Meskipun sekarang sudah banyak beasiswa, tetapi dalam pelaksanaannya tidak sesuai kondisi. Di mana adanya pihak yang menyalahgunakan beasiswa tersebut untuk kepentingan pribadi sehingga beasiswa jatuh ke tangan yang tidak tepat.
Saat ini banyak beredar informasi tentang gaji untuk guru honorer yang menjadi perbincangan hangat. Di Indonesia terdapat isu bahwa tenaga pendidik honorer masih banyak yang mengalami kondisi penghasilan yang kurang memadai.
Adanya isu tersebut generasi muda memiliki harapan terakhir yang tak kalah penting yaitu agar adanya peningkatan gaji untuk tenaga pendidik honorer. Dengan adanya peningkatan gaji, diharapkan tenaga pendidik dapat lebih fokus dalam menerapkan dan mengembangkan metode pendidikan yang lebih efektif. Mereka juga menyadari bahwa kualitas pendidikan sangat bergantung terhadap kualitas pendidiknya.
Penulis: Wulan Suci Aryani
Mahasiswa S1 Akuntansi, Universitas Tidar
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
