Hati Tenang dengan Membaca Al-Qur’an

Membaca Al Quran

Saat ini banyak manusia terjangkit penyakit kelabilan jiwa yang cukup memprihatinkan dan semakin meningkat jumlahnya.

Gejala ini disebabkan banyak hal, namun penyebab yang paling dominan adalah jauhnya mayoritas manusia dari petunjuk Ilahi.

Salah satu cara dalam Islam agar mendapatkan ketenangan jiwa adalah dengan membaca al-Qur’an. Orang-orang yang membaca atau mendengarkan al-Qur’an akan dianugrahi ketenangan hati. Ketenangan hati inilah yang membawa dirinya taat kepada Allah sehingga menjadi sehat jasmani dan rohaninya.

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang secara panjang dan serius pada Klinik Besar Florida Amerika Serikat, telah berhasil membuktikan bahwa dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik bagi mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, bisa merasakan sebuah perubahan fisiologis yang amat besar.

Bacaan Lainnya

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, mencegah terjadinya berbagai macam penyakit ialah sesuatu pengaruh umum yang sudah dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya.

Beberapa ayat-ayat al-Qur’an menjelaskan tentang ketenangan hati dan berdzikir termasuk membacanya, seperti: Al-Qur’an Surat Al Anfal [8:2, 10], an-Nahl [16:106], Al Maidah [5:113], Ali Imron [3:103, 126], dan  Al- Fath [48:18].

Selain itu, al-Qur’an juga menerangkan kemampuan al-qalb untuk dzikir dengan membacanya agar senantiasa mengingat kekuasaan Allah, seperti dalam surat  ar-Ra’du [13:28], Qaf [50:37], Az-Zumar [39:22, 23], dan al-Hadid [57:16].

Ayat-ayat al-Qur’an tersebut kiranya mampu menjelaskan bahwa ketenangan hati merupakan fondasi dalam pendidikan Islam agar menjadikan umat Islam menjadi manusia unggulan.

Karena itulah Allah Swt., mengajarkan umatnya untuk mempelajari al-Qur’an dengan diawali kata iqra (baca) dalam surat al-‘Alaq [96] ayat 1-5 agar umat Islam senantiasa membacanya secara kontinyu terus menerus sebagaimana diperintahkan Allah Swt.

Di dalam alQur’an dijelaskan bahwa hati (al-qalb) mempunyai kemampuan untuk memahami atau menangkap maknamakna. Dengan kemampuan hati tersebut, al-Qur’an sendiri memerintahkan agar hati senantiasa memahami alQur’an yang menjadi objek pemahaman hati.

Al-Qur’an tidak hanya menjadi objek pemahaman hati, tetapi juga bisa menjadi obat bagi hati yang sakit, karena al-Qur’an adalah dzikir. Menurut al-Qur’an hati akan tenang hanya dengan dzikir.

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (QS. Al-Isro’: 82)

Ada ruang di dalam hati yang tidak mungkin tercahayai kecuali dengan kalam Ilahi. Di sinilah kita bertemu dengan janji Allah bahwa hanya dengan zikrullâh (mengingat Allah)-lah. Adapun sebaik-baik zikrullâh adalah membaca Al Quran. Maka, ada jaminan bahwa dengan membaca Al Quran hati menjadi tenang.

Dari ulasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa Al-Quran sebagai mu’jizat dapat memberikan ketenangan tersendiri bagi jiwa yang dilanda kesedihan dan penyakit-penyakit lainnya.

Dengan membaca dan memaknai, ketenangan itu akan hadir di dalam jiwa. Al-Quran dapat membawa manusia kepada jiwa yang terang. Dan Al-Quran juga merupakan cakupan makanan bagi hati dan jiwa.

Nur Wahidah
Mahasiswa IAIN Pekalongan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses