Karang Anyar – Sebagai upaya meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah pertanian, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengadakan Workshop Kerajinan Bunga dari Kulit Jagung di Balai Desa Karang Anyar pada Jumat, 31 Januari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 25 peserta yang didominasi oleh ibu-ibu PKK dan komunitas tani wanita desa setempat.
Workshop ini bertujuan untuk memberikan wawasan serta keterampilan dalam mengolah kulit jagung, yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah, menjadi produk bernilai jual tinggi. Silvia Agustina, penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal dalam mendorong ekonomi kreatif berbasis komunitas.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kulit jagung bisa dimanfaatkan menjadi produk yang tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat,” ujar Silvia.
Pelatihan dan Praktik Langsung
Kegiatan yang berlangsung selama tiga jam ini dimulai dengan sesi teori mengenai teknik dasar pembuatan bunga dari kulit jagung, pewarnaan, perakitan, serta strategi pemasaran produk. Setelah itu, peserta langsung mempraktikkan pembuatan bunga dengan bimbingan dari pemateri.
Proses pembuatan dimulai dengan pewarnaan kulit jagung menggunakan pewarna makanan atau tekstil agar warna lebih tahan lama. Kulit jagung kemudian dijemur hingga kering sebelum dipotong dan dibentuk sesuai pola kelopak bunga yang diinginkan.
Berbagai teknik lipatan dan penyusunan diterapkan agar hasil akhir tampak lebih natural dan menarik. Bahan tambahan seperti benang, lem bakar, kawat bunga, dan flower tape digunakan untuk menyempurnakan bentuk bunga.
Peserta tampak antusias dalam mengikuti setiap sesi. Mereka aktif bertanya dan mencoba berbagai teknik yang diajarkan. Salah satu peserta, Ibu Siti, mengaku sangat senang dengan pelatihan ini. “Biasanya kulit jagung hanya dibuang atau dibakar. Ternyata bisa dibuat menjadi bunga cantik dan mungkin bisa dijual,” katanya.
Peluang Ekonomi dari Limbah Pertanian
Selain melatih keterampilan, workshop ini juga membuka wawasan peserta mengenai potensi ekonomi dari kerajinan berbasis limbah. Dengan kreativitas dan inovasi, produk yang dihasilkan dapat memiliki daya saing di pasar lokal maupun nasional. Bahkan, dengan dukungan pemasaran yang baik, kerajinan ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat desa.
Keberhasilan program ini terlihat dari antusiasme peserta yang tidak hanya mencapai target tetapi juga melebihi ekspektasi. Banyak peserta menunjukkan minat untuk terus mengembangkan keterampilan yang telah diperoleh dan menjadikannya sebagai peluang usaha.
Dukungan untuk Keberlanjutan Program
Agar program ini dapat berkelanjutan, dibutuhkan pendampingan lebih lanjut dalam hal pemasaran dan inovasi desain produk. Dukungan dari pemerintah desa dan lembaga terkait sangat diperlukan untuk membantu memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk kerajinan ini.
Workshop ini membuktikan bahwa dengan pelatihan yang tepat, limbah pertanian dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi. Diharapkan, ibu-ibu Desa Karang Anyar semakin termotivasi untuk mengembangkan usaha berbasis komunitas yang tidak hanya berkontribusi pada perekonomian desa, tetapi juga membantu mengurangi limbah organik di lingkungan sekitar.
Penulis: KKN Desa Karang Anyar
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News