Isu lingkungan global semakin menjadi perhatian utama dunia karena dampaknya yang luas terhadap ekosistem, kesehatan manusia, dan keberlanjutan kehidupan di bumi. Berikut adalah beberapa isu utama beserta kasus-kasus yang menonjol:
1. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan iklim disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik industri yang tidak ramah lingkungan.
Tahun 2023 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah pengamatan, dengan anomali suhu global mencapai 1,40°C di atas era pra-industri. Dampaknya meliputi gelombang panas ekstrem, kekeringan, banjir, dan ancaman serius terhadap ketahanan pangan global.
2. Deforestasi
Penggundulan hutan secara besar-besaran mengancam keanekaragaman hayati dan memperparah perubahan iklim. Deforestasi sering terjadi akibat ekspansi lahan pertanian, pembalakan liar, dan pembangunan infrastruktur.
Kasus deforestasi di wilayah adat dan hutan tropis, seperti di Indonesia dan Amazon, menjadi sorotan dunia karena mengakibatkan hilangnya habitat, spesies, serta meningkatkan emisi karbon.
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara menjadi salah satu penyebab utama kematian dini dan penurunan kualitas hidup. Indonesia termasuk dalam enam negara dengan kontribusi tebesar terhadap polusi udara global, bersama China, India, Pakistan, Bangladesh, dan Nigeria.
Polusi udara di kota-kota besar seperti Jakarta telah memicu gugatan warga terhadap pemerintah dan industri karena dampaknya terhadap kesehatan dan ekonomi.
4. Pencemaran Plastik dan Mikroplastik
Krisis pencemaran plastik, terutama mikroplastik, mengancam lingkungan laut dan darat serta kesehatan manusia. Perusahaan besar seperti Unilever dilaporkan menjual ribuan plastik sachet setiap detik, yang sebagian besar tidak dapat didaur ulang dan berakhir mencemari lingkungan, terutama di negara-negara berkembang.
5. Krisis Air Bersih
Ketersediaan air bersih menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan dan kesehatan global. Diperkirakan pada tahun 2030, permintaan air bersih akan melampaui pasokan yang ada sebesar 40%. Krisis air ini berpotensi mengganggu lebih dari separuh produksi pangan dunia, memperparah kelaparan dan konflik sumber daya.
6. Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Hilangnya spesies tumbuhan dan hewan akibat perusakan habitat, polusi, dan perubahan iklim mengancam keseimbangan ekosistem. Upaya perlindungan melalui konservasi dan pengelolaan berkelanjutan sangat penting untuk mencegah kepunahan massal. Kasus-Kasus Penting
Isu |
Kasus/Kejadian Utama |
Perubahan Iklim | Tahun 2023 sebagai tahun terpanas, gelombang panas Asia-Eropa, ancaman ketahanan pangan global. |
Deforestasi | Penggundulan hutan di Indonesia dan Amazon, invasi lahan adat, hilangnya habitat satwa liar. |
Pencemaran Udara | Polusi udara Jakarta, gugatan warga terhadap pemerintah, penurunan angka harapan hidup. |
Pencemaran Plastik | Unilever menjual 1.700 plastik sachet/detik, krisis plastik di negara berkembang. |
Krisis Air Bersih | Permintaan air bersih melebihi pasokan, ancaman terhadap produksi pangan dunia. |
Kehilangan Biodiversitas | Kepunahan sesies akibat deforestasi dan perubahan iklim, kerusakan ekosistem alami. |
Tantangan dan Upaya Penanganan
Upaya penanganan isu lingkungan global melibatkan berbagai strategi seperti:
- Perjanjian internasional (Paris Agreement, SDGs)
- Pengembangan energi terbarukan
- Konservasi dan rehabilitasi hutan
- Pengurangan limbah dan polusi
- Edukasi dan aksi kolektif masyarakat
Namun, tantangan besar masih dihadapi, seperti kurangnya komitmen politik, keterbatasan teknologi, dan ketimpangan sumber daya antar negara.
Simpulan
Isu lingkungan global sangat kompleks dan saling terkait, membutuhkan kolaborasi lintas negara, sektor, dan masyarakat untuk mengatasinya secara berkelanjutan demi masa depan bumi dan generasi mendatang.
Penulis: Enjelina Aprilia Meigar
Mahasiswa Hubungan internasional, Universitas Cenderawasih
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News