Fenomena modernisasi tak akan pernah berkesudahan, dengan banyaknya aspek kehidupan yang berjalan pastinya tak akan mampu meredam adanya perubahan. Mulai dari aspek sosial, ekonomi, hingga budaya. Era modernisasi akan membawa dampak bagi generasinya, sama halnya seperti perubahan budaya.
Aspek budaya yang mengalami perubahan salah satunya dari pakaian yang digunakan. Salah satu yang kita ketahui adalah transformasi kebaya tradisional. Perkembangan zaman membuat beberapa kebaya mengalami perubahan dari bentuk aslinya.
Kebaya sendiri merupakan salah satu warisan Nusantara yang memiliki makna dan nilai budaya mendalam sebagai suatu identitas bagi pemakainya pada beberapa daerah tertentu. Kebaya setiap daerah memiliki ciri khasnya sendiri, baik dari segi potongan maupun hiasannya.
Kebaya merupakan bukti nyata adanya fenomena modernisasi. Namun, adanya modernisasi tersebut tak menampik fakta bahwasannya perubahan akan memunculkan sebuah dampak negatif ataupun positif di dalamnya.
Perubahan kebaya tradisional yang dimodifikasi sedemikian rupa merupakan tantangan tersendiri, dari perubahan tersebut tentu akan berdampak pada esensinya, terutama dalam segi makna dan kesakralannya. Kebaya Jawa menjadi salah satu contoh yang mengalami perubahan tersebut.
Jika kita mengorek kebudayaan Jawa, kebaya merupakan salah satu warisannya, meskipun tidak digunakan lagi untuk pakaian dalam menjalankan rutinitas kesehariannya, seperti pada zaman dulu. Dalam artian, kebaya memiliki peran penting sebagai simbol identitas dan warisan budaya.
Baca juga:Keindahan dan Kekayaan Budaya dalam Batik Indonesia
Salah satu dampak dari modernisasi kebaya sendiri adalah terkikisnya penggunaan kebaya tradisional pada zaman sekarang, karena banyaknya kebaya modern dengan berbagai variasi membuat anak muda lebih berminat terhadap penggunaan kebaya modern daripada tradisional.
Namun, hal tersebut memberi dampak positif dari perubahan kebaya, yang tentunya menguntungkan para generasi muda untuk menggunakannya, karena modifikasi kebaya yang dilakukan menyesuaikan pemakainnya, juga memberikan kenyamanan untuk tampil lebih percaya diri dengan menggunakan kebaya tanpa takut terlihat jadul dan tertinggal.
Contoh lain dampak positif modifikasi kebaya yakni, kebaya modern cenderung lebih tertutup dan tidak mununjukkan bagian dada, sehingga perempuan muslim dapat menggunakannya dengan nyaman sesuai dengan nilai-nilai Islam (Hadi et al., 2024).
Banyak para anak muda memadukan kebaya dengan jeans sehingga tampilannya memberi kesan modis dan eksis, hal itu pula membawa dampak positif karena dengan adanya modernisasi kita tidak hanya terpaku pada kebiasaan zaman dahulu, tapi generasi sekarang juga mampu untuk melakukan perubahan dengan tetap membawa warisan budaya di dalamnya.
Namun, perlu digaris bawahi segala bentuk modernisasi tidak akan bisa menggantikan kebaya asli, karena nilai dan makna yang dibawa akan terkesan berbeda, tidak juga menyalahi akan adanya modernisasi kebaya sebab dengan adanya kebaya modern memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengenalnya dari tahapan termudah, yakni mencoba menggunakan kebaya modern.
Dari situ pula, para anak muda dapat tertarik dan timbul rasa penasaran bagaimana penggunaan kebaya tradisional sendiri. Sehingga tertarik mencari informasi kebaya tradisional yang menjadi warisan Nusantara.
Penulis: Nadin Amaliyah Putri
Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Universitas Airlangga
Referensi:
Hadi, G. S., Noviyanti, A. F., & Setiyawati, A. (2024). Preservasi Kebaya Tradisional di Era Modernisasi (Studi Kasus Salon Pengantin Yudistira Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember). Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced, 2(2), 80–89. https://doi.org/10.61579/future.v2i2.98
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
