Keterkaitan Penambangan Timah dengan Masyarakat Risiko di Pantai Rebo (Sungailiat)

Dampak Penambangan Timah
Pantai Rebo (Sungailiat).

Penambangan timah di Pantai Rebo, Sungailiat, Bangka Belitung sudah berlangsung sejak lama. Secara geografis, Desa Rebo berjarak hanya sekitar 8 km dari Kota Sungailiat, Bangka.

Desa ini sebenarnya merupakan daerah wisata bahari yang dahulu ingin dikembangkan oleh Pemda Kabupaten Bangka. Desa yang mempunyai luas 19,00 dan berjumlah penduduk sekitar 4.132 jiwa ini kebanyakan warganya bermata pencaharian sebagai nelayan.

Kegiatan penambangan timah di Bangka di mulai pasca tahun 1990-an merujuk pada Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Kepmenperindag) Nomor 558 Tahun 1998 dan Nomor 146 Tahun 1999 yang menyatakan timah sebagai komoditas bebas ekspor.

Bacaan Lainnya
DONASI

Aktivitas ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah tersebut, namun di sisi lain juga membawa risiko bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Aktivitas penambangan timah telah mengubah bentang alam Pantai Rebo.

Banyak lubang-lubang besar bekas tambang terbuka di sepanjang pesisir pantai. Pemandangan alam pantai yang indah kini bercampur dengan pemandangan tambang yang dapat menimbulkan banjir dan pencemaran.

Masyarakat di sekitar tambang timah Pantai Rebo sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Selain itu ada yang berprofesi bertani, berkebun, dan wiraswasta dan sebagian beralih bekerja di sektor pertambangan. Perubahan mata pencaharian nelayan Desa Rebo menjadi penambang timah sangat terlihat.

Perubahan ini memberikan dampak signifikan pada pendapatan warga setempat, terlihat dari peningkatan kualitas rumah, pendirian toko, dan peningkatan tingkat pendidikan anak-anak.

Keterkaitan penambangan timah dengan masyarakat risiko juga dapat dipahami melalui beberapa aspek. Pertama, penambangan timah erat hubungannya dengan potensi lahan galian di suatu wilayah, yang melibatkan berbagai tahap seperti pencarian, penggalian, pengolahan, pemurnian, dan pemasaran.

Kedua, faktor-faktor seperti pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan masyarakat memengaruhi persepsi terhadap dampak lingkungan dari penambangan timah, di mana pengetahuan menjadi faktor paling berpengaruh.

Ketiga, mayoritas masyarakat di daerah pertambangan memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang kegiatan penambangan timah, baik yang terlibat langsung maupun tidak, karena kegiatan tersebut tersebar luas di Pulau Bangka.

Masyarakat telah melihat secara langsung proses penambangan timah di lapangan, memberikan pemahaman mendalam terhadap kegiatan tersebut.

Berbagai dampak dari tambang timah di atas pada akhirnya membentuk Pantai Rebo sebagai sebuah masyarakat risiko. Masyarakat risiko sendiri merupakan sebuah keadaan di mana terjadi perubahan yang baru dalam kehidupan manusia karena suatu hal yang mana bisa bersifat mengancam dan yang mana bisa bersifat kemungkinan.

Di Pantai Rebo, masyarakat setempat hidup dengan ancaman kerusakan lingkungan yang terus meningkat, seperti abrasi pantai, banjir, kelangkaan air bersih, dan pencemaran tanah. Dengan kata lain, mereka tinggal dalam situasi penuh ketidakpastian dan kerapuhana akibat aktivitas penambangan.

Kesimpulannya, aktivitas penambangan timah di Pantai Rebo telah membawa dampak ekologis dan sosial yang signifikan bagi masyarakat setempat. Pendapatan dari penambangan timah di Pantai Rebo sangat membantu perekonomian keluarga, namun juga menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan.

Kerusakan lingkungan serta perubahan mata pencaharian telah menempatkan mereka dalam situasi penuh ketidakpastian dan kerentanan. Kondisi ini sesuai dengan konsep masyarakat risiko, di mana komunitas menghadapi ancaman bahaya ekologis dan perubahan sosial akibat kemajuan industri.

Untuk mengelola risiko tersebut, diperlukan kebijakan yang tepat. Dengan demikian diharapkan aktivitas pertambangan dapat berjalan secara berkelanjutan tanpa mengorbankan kesejahteraan penduduk di sekitarnya.

Penelitian tentang perubahan sosial ekonomi masyarakat dari nelayan ke penambang timah di lepas pantai di Desa Rebo, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka menunjukkan bahwa penambangan timah telah membawa perubahan sosial ekonomi masyarakat di daerah tersebut.

Penulis:
1. Aldi Peratama
2. Desna Safiah
3. Haliza Fiani Tastbita
4. Salsabilah
5. Olivia Arzety
6. Vergita Detriyani
Mahasiswa  Sosiologi Universitas Bangka Belitung

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI