Keutamaan Akhlak dalam Hadis

Keutamaan Akhlak dalam Hadis
Sumber: Penulis

Akhlak memegang peranan sentral dalam ajaran Islam, di mana manusia diwajibkan untuk menunjukkan perilaku yang mulia, melebihi makhluk Allah ﷻ yang lain. Kehadiran Rasulullah ﷺ bertujuan utama untuk membimbing manusia menuju ketakwaan dan membentuk akhlak yang baik.

Dalam perspektif Islam, Rasulullah ﷺ dianggap sebagai teladan bagi seluruh umat manusia, memberikan ajaran akhlak baik secara teori maupun praktis. Namun, realitas dan berbagai permasalahan yang muncul dalam masyarakat Muslim semakin beragam. Salah satu isu yang muncul adalah krisis akhlak di kalangan masyarakat Muslim Indonesia.

Pemahaman tentang keutamaan akhlak masih terbatas di kalangan masyarakat Muslim, terutama di Indonesia. Kejadian-kejadian seperti prank yang merugikan orang lain dan infiltrasi budaya asing yang negatif, yang secara bebas ditiru oleh masyarakat, menunjukkan penurunan dalam praktik akhlakul karimah.

Bacaan Lainnya
DONASI

Untuk mencapai  perilaku yang baik, seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ, dapat diwujudkan oleh setiap individu melalui usaha sepenuh hati, baik secara lahir maupun batin.

Setiap individu seharusnya secara konsisten berusaha menjalankan akhlak-akhlak teladan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Upaya ini akan membantu menjadikan manusia setara dengan malaikat dalam aspek moral dan spiritual.

Allahﷻ mengutus Nabi ﷺ untuk menyempurnakan ahlak manusia.

إنما بُعثتُ لأتمم مكارم الأخلاق

“Aku diutus di muka bumi untuk menyempurnakan akhlak”.

Nabi ﷺ diutus sebagai teladan untuk menunjukkan akhlak mulia kepada manusia. Nabi ﷺ menjalankan tugas ini dengan sangat baik sehingga mendapat pujian langsung dari Allah ﷻ, dalam firman-Nya:

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (QS. Al Qalam 68:4).

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan ketika Aisyah menggambarkan Nabi Muhammad ﷺ dalam hadisnya sebagai Al Qur`an yang berjalan, menekankan bahwa akhlak Nabi Muhammad ﷺ adalah manifestasi dari ajaran Al Qur`an.

Nabi ﷺ mengajarkan bahwa derajat tertinggi dalam masyarakat Muslim ditempati oleh orang yang memiliki akhlak terbaik, sebagaimana sabda beliau,

إِنَّ مِنْ أَخْيَرِكُمْ أَحْسَنَكُمْ خُلُقًا

” Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian ialah yang paling bagus akhlaknya.” (HR. Bukhari No. 5569)

Al-Ghazali menjelaskan bahwa akhlak adalah sifat yang melekat dan merupakan bagian dari jiwa seseorang, yang menghasilkan segala tindakan secara spontan tanpa memerlukan pemikiran yang berlebihan.

Kualitas akhlak diukur berdasarkan standar yang ditetapkan oleh al-Qur’an dan al-Sunnah, jika sesuai, maka dianggap baik, namun jika tidak sesuai, maka dianggap buruk. Kelakuan baik mencerminkan akhlak yang baik, yang juga merupakan sifat utama para nabi, rasul, siddiqin, para syuhada’ dan salihin.

Akhlak yang baik dibangun atas dasar melakukan perbuatan baik dan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah ﷻ. Akhlak menjadi inti ajaran Islam, bersanding dengan aqidah dan syariah. Dengan memegang teguh akhlak, mental dan jiwa manusia dibentuk untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang tinggi. Melalui akhlak, tampaklah pola dan hakikat kemanusiaan yang sejati. Wallahu a’lam

 

Penulis: Muhammad Tasrif
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hadis, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

 

Editor: I. Chairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI