Kolaborasi Robot dan Kecerdasan Buatan dalam Kehidupan Sehari-hari dengan Basis Teknologi IoT

Teknologi
Teknologi IoT

Teknologi Internet of Things atau yang biasa disingkat dengan IoT sudah berhasil mengantarkan perubahan yang signifikan dalam kehidupan umat manusia. Di salah satu bidang yang mengalami kemajuan pesat adalah ilmu teknologi maju, terkhusus di bidang ilmu robotika dan kecerdasan buatan.

Kolaborasi antara kedua disiplin ilmu yang terhitung baru ini melibatkan tercampurnya beberapa aspek dari keduanya yang menghasilkan teknologi IoT, di mana hasil dari konsep ini menyebabkan terjadinya inovasi yang mengubah berbagai aspek kehidupan kita.

Di sini akan membahas beberapa penerapan ilmu teknologi maju, dengan fokus pada teknologi IoT dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Prediksi, Tantangan, dan Peluang Kecerdasan Buatan di Masa Mendatang

Bacaan Lainnya

Penerapan teknologi IoT dalam pengembangannya untuk mempermudah hidup manusia telah menciptakan banyak konsep yang salah satunya adalah Smart Home, di mana perangkat-perangkat di rumah mampu terhubung dan berkomunikasi dalam menciptakan keselarasan dan kenyamanan bagi penghuninya.

Lewat sensor-sensor yang terhubung dan koneksi jaringan antar barang, sistem kecerdasan buatan dapat mengontrol dan mengatur perangkat-perangkat rumah tangga seperti lampu, kipas, pintu, jendela, dan perangkat elektronik lainnya.

Dengan adanya Smart Home, sang pemilik rumah dapat mengatur jadwal menyalanya atau matinya perangkat yang diinginkan, memantau konsumsi energi yang terpakai, mengontrol keamanan, dan meningkatkan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep Smart Home ini juga selaras dengan jalannya kampanye Carbon Footprint dan konsep Revolusi Industri 5.0 yang menghasilkan sinergi yang bagus dalam berkembangnya umat manusia.

Penggunaan teknologi IoT dan integrasinya dengan kecerdasan buatan juga menghasilkan dampak yang sangat signifikan dalam bidang transportasi. Teknologi IoT memungkinkan kendaraan terhubung dengan infrastruktur jalan dan kendaraan lainnya, sehingga menciptakan transportasi pintar.

Melalui fitur sensor-sensor dan penggunaan kecerdasan buatan, kendaraan mampu mengumpulkan dan menganalisa data arus lalu lintas, kondisi jalan, perilaku pengemudi, dan penilaian kondisi keselamatan. Hal ini memungkinkan sistem navigasi yang akurat dan tepat, pemantauan kondisi kendaraan secara real-time, dan pengurangan kemacetan.

Selain itu, teknologi IoT juga mampu mendukung pengembangan kendaraan otonom yang dapat berinteraksi dengan lingkungan dan mengambil keputusan secara akurat dan mandiri.

Dalam bidang kesehatan, teknologi IoT memainkan peran penting dalam mendukung teknik robotika dan kecerdasan buatan. Melalui perangkat yang terhubung, perangkat medis dan wearable devices dapat mengumpulkan data kesehatan secara real-time.

Sistem kecerdasan buatan dapat menganalisis data tersebut untuk mendeteksi gejala-gejala kesehatan yang dialami, memudahkan para tenaga medis dalam mendiagnosis pasien sekaligus menjadi sarana penyembuhan bagi pasien yang berada dalam masa penyembuhan.

Baca Juga: Analisis Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan pada Aplikasi Tokopedia

Dari segala manfaat IoT yang telah dibahas, masih terdapat beberapa stigma negatif terhadap IoT seperti pengintaian terhadap para penggunanya, sabotase dari para peretas, malfungsi komunikasi antar perangkat, atau bahkan rusaknya logika dari kecerdasan buatan yang mampu mengacaukan sistem komunikasi antar perangkat.

Tantangan-tantangan itulah yang menjadi sebuah masalah yang harus dihadapi kedepannya dalam pemanfaatan dan penggunaan IoT dalam basis sehari-hari.

Terlepas dari semua hingar-bingar kemajuan teknologi itu, masih tersisa satu pertanyaan moral mengenai hal yang paling mendasar. Apakah kemajuan ini menjadi pertanda kemajuan manusia dalam meluaskan pandangan dan penerapan ilmu mereka atau kemunduran dalam tanggung jawab terhadap kehidupan dari umat manusia itu sendiri?

Penulis: 

Argananda Putra Tyaskresna Dwisetya
Mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses