Kopi: Bahayakah sebagai Teman Mahasiswa untuk Begadang?

Kopi Teman Mahasiswa Begadang

Sering dengar mahasiswa begadang sambil ngopi? Sebagai seorang mahasiswa pasti memiliki banyak tugas. Terlebih lagi, tugas tersebut harus  segera diselesaikan dalam waktu semalam. Lalu apa yang harus dilakukan mahasiswa agar mata tetap terbuka?

Apa itu kopi?

Mayoritas mahasiswa sering membuat kopi sebagai teman untuk begadang. Pasalnya kopi mengandung banyak kafein, yang membuat mahasiswa melek sampai pagi. Menurut Bhara L. A. M (2005), kopi adalah sejenis tumbuhan yang dijadikan minuman. Dimana minuman ini memiliki sifat psikostimulan sehingga menyebabkan seseorang yang meminumnya tetap terjaga (susah tidur).

Dari definisi tersebut, terlihat jelas bahwa mahasiswa sering menjadikan kopi sebagai teman begadang. Alasan mahasiswa meminum kopi karena khasiat kafein yang terlalu tinggi. Efeknya membuat orang yang meminumnya meningkatkan energi secara instan. Jadi, kopi cocok banget nih buat teman begadang sambil ngerjain tugas.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pesatnya Pertumbuhan Kedai Kopi di Kota Semarang

Mengapa harus kopi untuk begadang? Padahal kan banyak kafeinnya? Bukannya berbahaya bagi kesehatan kita? Yups, memang benar kopi banyak kafein dan mengganggu kesehatan kita. Namun, kafein juga memiliki manfaat untuk kesehatan.

Manfaat kafein untuk kesehatan

Yang pertama, kafein dapat meningkatkan fokus dan kewaspadaan. Kafein bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif, sehingga membuat konsumen merasa lebih bersemangat dan berenergi. Selanjutnya, kafein juga dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan kognitif.

Menurut para peneliti, orang yang mengonsumsi kafein dari kopi pada pagi hari, memiliki nilai yang lebih baik dari tes atau ujian dibandingkan orang yang tidak minum kopi. Manfaat selanjutnya yaitu kafein dapat mencegah penyakit kanker. Kafein mengandung antioksidan yang mampu mencegah kanker di dalam tubuh kita.

Karena kopi mengandung kafein. Mengonsumsi kopi sering dihubungkan dengan penurunan risiko terjadinya kanker prostat, kanker kulit, kanker hati, dan kanker endometrium. Namun, kemungkinan manfaat ini juga berasal dari antioksidan yang alami dari kopi.

Setiap orang pasti memiliki reaksi berbeda saat kafein berada pada tubuh kita. Dengan adanya hal ini, batasi kafein pada tubuh kita. Berlebihan konsumsi kafein juga tidak bagus untuk kesehatan tubuh kita.

Konsumsi kafein yang aman adalah 200-400 mg per hari. Sehingga, sama dengan mengonsumsi kopi sebanyak 2 sampai 4 cangkir. Bila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya Anda mengurangi mengonsumsi kafein dalam kadar asupan normal.

Efek samping kopi

Jika ada manfaat kafein dalam kopi. Pasti ada efek samping kopi bagi yang mengonsumsi. Efek samping kopi yang sering dialami oleh konsumen meliputi insomnia, sering buang air kecil, jantung berdetak kencang, gelisah, gangguan pencernaan, dan caffeine withdrawal.

Efek samping tersebut bisa terjadi jika mahasiswa sering mengonsumsi kopi. Salah satu bahaya efek samping tersebut yaitu caffeine withdrawal. Apa itu caffeine withdrawal? Apakah sangat berbahaya? caffeine withdrawal adalah efek samping kopi ketika seseorang sudah terbiasa rutin minum kopi, dan tiba-tiba berhenti mengonsumsi.

Berikut beberapa gejala yang bakal terjadi, jika seseorang tiba-tiba berhenti ngopi. Anda akan merasa sakit kepala, konsentrasi menurun, lemas, meriang, nyeri otot, sembelit, mual, mudah mengantuk, depresi, merasa grogi, dan merasa cenderung bad mood.

Baca Juga: Rekomendasi Kedai Kopi Baru di Kota Lama

Setiap orang memiliki pola gejala putus kafein yang berbeda. Ada orang yang bergejala dalam waktu 2 hari setelah terakhir mengonsumsi kafein, ada pula orang yang bertahan sampai 9 hari. Namun, gejala putus kafein umumnya 12 sampai 24 jam setelah mengonsumsi kafein terakhir.

Semakin Anda rutin minum kopi, semakin besar pula kemungkinan Anda mengalami gejala di atas, jika Anda tiba-tiba berhenti ngopi. Lalu hal seperti apa seseorang mengalami putus kafein? Mungkin ada beberapa faktor seseorang putus kafein, diantaranya yaitu kondisi fisik dan ketergantungan.1

Kondisi fisik pada kafein akan muncul jika seseorang mengalami kurangnya konsentrasi saat tidak mengonsumsi kafein. Sedangkan kondisi ketergantungan akan muncul jika seseorang merasa resah karena tidak terbiasa minum kopi.

Orang yang sudah ketergantungan pada kopi, biasanya mengonsumsi minuman tersebut lebih dari 2 cangkir dalam waktu sehari. Lalu bagaimana cara mengatasi hal tersebut? Jika Anda ingin berhenti mengonsumsi kopi, tapi sudah terlanjur ketergantungan.

Tips mengurangi ketergantungan pada kopi

Mungkin ada beberapa tips untuk menyesuaikan kondisi yang sudah terjadi. Yang pertama jangan langsung berhenti mengonsumsi kopi, sebaiknya kurangi saja jatah Anda saat ngopi hingga Anda bisa berhenti sepenuhnya.

Yang kedua perbanyak minum air putih. Gantilah kebiasaan Anda untuk minum air putih, sebab dengan adanya kebiasaan baru. Perlahan Anda akan berhenti untuk ngopi. Selanjutnya yaitu mulailah berolahraga dengan rutin agar kondisi tubuh tetap berenergi dan sehat. Dan untuk mengurangi rasa kantuk, berusahalah untuk tidur yang cukup dan tepat waktu.

Baca Juga: Kedai Kopi di Masa Pandemi

Mungkin bagi mahasiswa minuman kopi yang mengandung kafein dapat dijadikan sebagai teman saat begadang. Namun, perlu kita timbangkan efek saat minum kopi. Berbahayakah atau tidak?

Jika kondisi tubuh mahasiswa kurang sehat, maka tidak dianjurkan untuk begadang sambil minum kopi. Sebab, ada takaran tersendiri untuk mengonsumsi kopi agar tidak terjadi gejala efek samping yang begitu berat.

Shelvina Mei Ekasari
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.