Seiring perkembangan teknologi informasi, masyarakat sekarang semakin mencari alternatif pendapatan. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal ekonomi Indonesia tahun 2025 yang lebih lambat dibanding tahun sebelumnya[1].
Sehingga bisnis digital berupa penjualan voucher digital muncul sebagai solusi inovatif yang memanfaatkan sumber daya minimal namun mampu menghasilkan keuntungan dengan maksimal untuk membantu perputaran ekonomi pada kuartal selanjutnya.
Bisnis digital ini menggerakkan perekonomian yang berubah secara terus menerus, oleh karena itu, bisnis voucher ini merupakan bisnis yang memiliki fleksibel dan mudah diakses yang memungkinkan masyarakat awam menjalaninya dan berpotensi memiliki pasar yang luas.
Pemahaman tentang strategi bisnis voucher digital menjadi penting bagi yang ingin menjalaninya, karena dengan jangkauan pasar yang luas, bisnis voucher digital berpotensi meraih pendapatan secara optimal dan menjadi solusi ekonomi modern. Inovasi dalam model bisnis voucher digital terus berkembang, akan tetapi sudah banyak sistem otomatis untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi serta permintaan pasar agar tetap bertahan.
Dengan demikian, bisnis digital voucher bukan hanya sekadar tren, melainkan telah berubah menjadi sumber pendapatan ekonomi secara digital yang menjanjikan di era sekarang.
Ada berbagai sektor bisnis voucher yaitu dengan membuat platform pembelian voucher secara mandiri atau berlangganan lisensi platform kepada distributor utama dan hanya mengganti nama toko saja. Akan tetapi, kedua opsi tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan nya.
Pada bisnis digital berupa voucher ini terdapat beberapa kategori platform seperti voucher konsumtif berupa pulsa, token listrik dan data internet smartphone. Selain voucher konsumtif, ada juga platform voucher produk digital seperti voucher saldo game, voucher diskon untuk dipakai di berbagai situs pemesanan hotel atau restoran.
Kedua platform tersebut memiliki karakteristik berbeda namun dapat digabungkan menjadi satu platform terintegrasi yang menjadikan platform lebih diminati dan menjadi habit dari calon konsumen. Tentunya dengan keinginan menjadi platform yang serba ada tidak semudah dengan hanya memilih satu kategori platform digital dikarenakan harus dapat mengatur produk dan harga yang pas dengan permintaan dari pasar.
Dibalik kedua kategori platform tersebut terdapat kelebihan dan kekurangannya, walaupun ada kekurangannya hal tersebut dapat diatasi dengan berbagai cara dan bantuan dari analisa yang cukup mudah dilakukan.
Bisnis voucher digital yang membuat sendiri dari awal tanpa membeli lisensi dari pihak ketiga membutuhkan modal yang lebih banyak dibandingkan dengan membeli lisensi. Akan tetapi, kelebihan dari membuat sendiri tanpa membeli lisensi dari pihak ketiga adalah dapat mengatur harga jual yang lebih murah dibandingkan dengan platform dengan lisensi pihak ketiga.
Selain itu, harga dan promosi sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli, harga dapat berpengaruh terhadap keputusan pembeli terkait kualitas produknya maupun jasa dan promosi juga dapat berpengaruh terhadap kesadaran pembeli dalam melihat suatu produk atau jasa.
Oleh karena itu, keputusan pembeli dapat dipengaruhi oleh harga dan promosi sehingga bisnis voucher digital harus memiliki harga yang wajar dan promosi yang efektif.[2]
Keuntungan dari setiap produk voucher digital tentunya berbeda setiap nominal yang dibeli. Profit dari setiap produk memiliki variasi nominal yang beragam mulai dari ratusan Rupiah hingga ratusan ribu Rupiah per produk.
Maka dari itu, para pemilik bisnis voucher digital diharuskan menghitung biaya-biaya diluar modal produk seperti biaya promosi dan maintenance platform sehingga mendapatkan harga modal final dan dapat menentukan harga jual yang kompetitif.
Setelah mendapatkan harga jual dan perkiraan potensi profit dari setiap produk, langkah selanjutnya adalah membuat konten promosi untuk menunjang awareness calon konsumen untuk mengetahui platform yang telah dibuat.
Setelah semua sudah dilakukan, potensi bisnis dari platform voucher digital tersebut akan mengalami peningkatan yang lebih cepat dibandingkan bisnis konvensional sehingga dapat menjadi pendapatan alternatif bagi masyarakat.
Kreasi bisnis dan adaptasi digital melalui bisnis voucher digital memiliki berbagai cara untuk meraih kesuksesan sebagai alternatif pendapatan masyarakat.
Membuat sebuah bisnis baru memang tidak mudah akan tetapi, akses yang luas terhadap informasi dapat membantu memilih strategi dalam menjalankan bisnis voucher digital ini. Bisnis digital dengan produk voucher game maupun voucher konsumtif dapat menjadi alternatif pendapatan bagi masyarakat yang bingung dalam memulai sebuah bisnis.
Penulis: Zaidan Ismael
Mahasiswa Administrasi Bisnis, Universitas Katolik Parahyangan
Referensi
[1]Simanjuntak, A. K. M. (n.d.). Melambat, ekonomi Indonesia kuartal I/2025 hanya tumbuh 4,87 persen. DDTCNews – Berita Pajak Terkini Dan Terpercaya Di Indonesia Dan Internasional. https://news.ddtc.co.id/berita/nasional/1810514/melambat-ekonomi-indonesia-kuartal-i2025-hanya-tumbuh-487-persen
[2] Pauzi, M. R., Hadita, H., & Dovina, D. (2023). PENGARUH PROMOSI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI VARIABEL INTERVENING MINAT BELI VOUCHER GAME VALORANT (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bhayangkara Jakarta Raya). JURNAL ECONOMINA, 2(9), 2453–2481. https://doi.org/10.55681/economina.v2i9.827
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News