Di Taipei, Taiwan, terjadi penemuan yang mengejutkan di mana mayat seorang wanita muda ditemukan tergeletak di selokan yang terletak di daerah perkotaan.
Penemuan tersebut langsung menarik perhatian banyak pihak, terutama aparat kepolisian dan tim forensik, yang mulai melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkapkan penyebab kematian korban.
Pada awalnya, mayat tersebut ditemukan dalam keadaan yang cukup mencurigakan, yakni tanpa adanya tanda-tanda patah tulang atau cedera fisik yang jelas.
Hal ini menimbulkan dugaan sementara bahwa korban mungkin telah menjadi korban tabrak lari.
Dugaan tersebut semakin diperkuat dengan adanya rekaman dari kamera pengawas (CCTV) yang menunjukkan sebuah truk melintas di sekitar lokasi pada waktu yang sama dengan hilangnya korban dari pandangan.
Dari rekaman tersebut, dapat disimpulkan bahwa setelah truk melintas, korban tidak lagi terlihat di sekitar area tersebut, yang mengarah pada asumsi bahwa korban mungkin tertabrak dan kemudian jasadnya disembunyikan di dalam selokan tersebut.
Namun, penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan oleh tim forensik menemukan bukti yang tidak terduga dan memunculkan pertanyaan baru mengenai penyebab kematian korban.
Baca Juga:Â Saksi Bisu dari Alam: Bagaimana Serbuk Sari Membuka Kasus Kriminal
Tim forensik menemukan adanya bahan tumbuhan asing yang tersangkut di rambut korban.
Bahan tumbuhan tersebut terdiri dari buah beri dan batang kecil yang tidak umum ditemukan di daerah sekitar penemuan mayat.
Setelah dilakukan identifikasi lebih mendalam, bahan tumbuhan tersebut ternyata merupakan bagian dari genus Solanaceae, yang dikenal sebagai keluarga tumbuhan yang terdiri dari berbagai jenis tanaman berbisa dan berkhasiat obat.
Penemuan ini mengarah pada dugaan baru bahwa kematian korban mungkin tidak terkait dengan tabrak lari, melainkan lebih kepada suatu kejadian yang melibatkan faktor eksternal lainnya.
Lebih jauh lagi, penyelidikan yang dilakukan di lokasi penemuan mayat mengungkapkan bahwa di sekitar area tersebut terdapat potongan batang tanaman yang cocok dengan tanaman yang ada di sekitarnya.
Potongan batang ini ditemukan di dekat sebuah pot tanaman yang terletak tepat di atas selokan tempat korban ditemukan, dengan ketinggian sekitar 3,5 meter.
Baca Juga:Â Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.): Keindahan Ungu Memikat yang Tak TernilaiÂ
Tanaman yang ditemukan tersebut kemudian diidentifikasi sebagai Solanum nigrum L., yang dikenal dengan nama leunca dalam bahasa Indonesia.
Identifikasi ini sangat penting karena adanya kecocokan fisik antara batang tanaman yang ditemukan di lokasi kejadian dengan potongan batang yang tersangkut di rambut korban.
Bukti botani yang ditemukan ini menunjukkan bahwa korban kemungkinan besar jatuh dari atas gedung atau bangunan tinggi yang berada di dekat lokasi penemuan mayat, dan bukan akibat tabrak lari seperti yang semula diduga.
Hasil otopsi kemudian mengonfirmasi bahwa korban meninggal akibat luka benturan keras yang terjadi pada tubuhnya, yang semakin memperkuat dugaan bahwa korban jatuh dari ketinggian.
Dengan adanya bukti tersebut, kasus ini mulai terlihat lebih jelas dan menyimpulkan bahwa kematian korban mungkin bukan akibat kecelakaan lalu lintas atau tabrak lari.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa korban mengalami depresi yang cukup berat dan sebelumnya pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Baca Juga: Potensi Tanaman Pegagan (Centella Asiatica) sebagai Suplemen Pemacu Daya Ingat
Informasi yang diperoleh dari pihak keluarga menunjukkan bahwa korban memiliki riwayat masalah mental yang serius dan pernah menunjukkan tanda-tanda ingin mengakhiri hidupnya.
Semua bukti dan informasi ini semakin memperkuat dugaan bahwa korban mungkin sengaja melompat atau terjatuh dari atas gedung dengan niat untuk mengakhiri hidupnya.
Kasus ini menjadi contoh penting mengenai peran krusial botani forensik dalam mengungkap penyebab kematian yang misterius.
Tanaman Solanum nigrum yang ditemukan di lokasi kejadian menjadi petunjuk yang sangat berharga, yang mengarahkan penyelidikan pada kemungkinan bunuh diri, alih-alih kecelakaan lalu lintas.
Penemuan ini menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus, bukti-bukti yang tampak tidak terkait langsung dengan kejadian, seperti bahan tumbuhan yang tersangkut di rambut korban, dapat memberikan petunjuk penting yang dapat mengungkap fakta-fakta baru yang mengarah pada penyelesaian kasus yang lebih akurat.
Oleh karena itu, botani forensik memiliki peran yang sangat vital dalam membantu pihak berwenang untuk mengungkap kejadian-kejadian yang berhubungan dengan kematian, terutama yang memiliki faktor penyebab yang tidak langsung terlihat atau sangat tersembunyi.
Penulis:
1. Ghesya Adinda Yulia Fitrih
2. Reyhana Putri Zulfikar
3. Dio Ariyanto
4. Yulia Ayu Saputri
5. Nur Aliyah Pasha
Program Studi Biologi Terapan, Universitas Lampung
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News