Larangan Bunuh Diri dari Sudut Pandang Hadis serta Cara Mengendalikan Diri dan Motivasi untuk Bertahan Hidup

Motivasi untuk Bertahan Hidup
Ilustrasi: istockphoto

Dalam ajaran Islam, nyawa manusia dianggap sebagai anugerah dari Allah SWT,  oleh karena itu manusia menjaga dan menyayangi kehidupan tersebut, terdapat kewajiban untuk melakukannya. Bunuh diri merupakan tindakan yang sangat dikutuk dalam Islam, seperti yang diungkapkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW.

Dari sudut pandang hadis, larangan bunuh diri mencerminkan hikmah dan kecintaan Tuhan kepada manusia serta mengajarkan pentingnya menghadapi kesulitan hidup dengan sabar dan bertawakal kepada Tuhan.

  1. Hidup adalah tentang amanah: Dalam Islam, setiap orang dianggap sebagai khalifah di muka bumi dan bertanggung jawab untuk menjunjung amanah yang diberikan Tuhan kepadanya, termasuk nyawanya sendiri. Bunuh diri dianggap sebagai pelanggaran kepercayaan karena manusia tidak mempunyai hak yang diberikan Tuhan untuk mengakhiri hidupnya.
  2. Sabar dalam Cobaan: Hadis Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk bersabar dalam cobaan dan kesulitan hidup. Bunuh diri merupakan salah satu bentuk keputusasaan yang bertentangan dengan sikap sabar yang diajarkan dalam Islam. Bunuh diri bukanlah solusi yang dianjurkan untuk mengatasi kesulitan hidup, karena Allah SWT menjanjikan pertolongan bagi mereka yang  menghadapi cobaan dengan penuh kesabaran.
  3. Pengharapan dan Pengampunan Tuhan: Dalam hadis Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa Tuhan Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Manusia bisa saja melakukan kesalahan yang serius, misalnya ingin bunuh diri, namun Tuhan selalu membukakan pintu taubat dan memberikan harapan kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, bunuh diri bukanlah solusi yang tepat, namun memohon ampun dan bimbingan kepada Tuhan adalah langkah yang harus dilakukan.
  4. Menjaga Kesehatan Mental: Dalam hadis, kesehatan mental dianggap sebagai bagian penting dari kesejahteraan manusia. Nabi Muhammad SAW memberikan bimbingan dan nasihat kepada umat tentang bagaimana menjaga kesehatan mental dan emosional. Mengobati penyakit jiwa dengan bantuan profesional atau mencari dukungan dari orang terdekat merupakan langkah penting dalam Islam. Sebaliknya, bunuh diri merupakan tindakan mengabaikan nasihat dan pedoman Nabi Muhammad SAW.
  5. Berbagi Beban dengan Sesama: Nabi Muhammad SAW mengajarkan dalam sebuah hadis pentingnya menolong sesama dan  berbagi beban dengan umat Islam lainnya. Mengekspresikan perasaan dan berbicara dengan orang yang  dipercaya dapat mengurangi tekanan mental dan emosional. Bunuh diri menghilangkan kemampuan untuk menerima dukungan dari orang lain dan melanggar ajaran Islam tentang gotong royong.

Kesimpulannya, larangan bunuh diri dalam Islam merupakan pengingat yang kuat akan pentingnya menghargai kehidupan dan menjaga amanah yang diberikan Allah SWT kepada kita. Dari sudut pandang hadis, bunuh diri merupakan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama dan menunjukkan kurangnya rasa percaya kepada Allah.

Bacaan Lainnya
DONASI

Sebaliknya, Islam menganjurkan umatnya untuk  menghadapi tantangan hidup dengan sabar, mencari pertolongan Tuhan melalui doa dan taubat, menjaga kesehatan mental dengan bantuan profesional, dan berbagi beban dengan umat Islam lainnya.

Dengan memahami dan menjunjung tinggi ajaran yang terkandung dalam hadis Nabi Muhammad SAW, maka umat Islam dapat menghadapi tantangan hidup dengan sabar dan berharap kepada Allah serta saling mendukung sehingga timbul rasa kasih sayang dan cinta kasih.

Membangun Ketahanan Psikologis: Cara Mengendalikan Diri dan Menghindari Bunuh Diri ketika perasaan putus asa mendekat, sangat penting untuk mengembangkan strategi pengendalian diri untuk menghindari bunuh diri.

Berikut beberapa langkah untuk membantu meningkatkan ketahanan mental Anda:

  1. Bicaralah dengan seseorang. Terbuka pada orang terdekat, misalnya teman atau psikolog. Membicarakan perasaan dan pikiran Anda adalah langkah awal yang sangat penting.
  2. Mencari bantuan profesional: Konsultasikan dengan  psikolog atau psikiater. Kami dapat memberi Anda keahlian dan dukungan yang Anda butuhkan.
  3. Jangan menutup pikiran: Ikut serta dalam kegiatan sosial dan jangan menarik diri sepenuhnya. Hubungan sosial yang positif memberikan dukungan emosional yang diperlukan.
  4. Tetap aktif secara fisik: Aktivitas fisik membantu mengurangi stres dan meningkatkan produksi endorfin yang membuat Anda merasa senang dan bahagia.
  5. Tetapkan Harapan yang Realistis: Bersikaplah realistis ketika menetapkan harapan untuk diri sendiri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan ingatlah bahwa kesulitan adalah bagian alami dari kehidupan.
  6. Mengelola Stres: Identifikasi pemicu stres dalam hidup Anda dan temukan cara untuk mengatasinya. Gunakan teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga.
  7. Hindari zat adiktif: Hindari konsumsi zat adiktif dan alkohol. Keduanya dapat memperburuk keadaan emosi Anda dan menghambat proses pemulihan Anda.
  8. Buat rencana darurat. Buat rencana darurat dengan nomor telepon penting dan kontak yang dapat memberikan bantuan jika diperlukan.
  9. Berpartisipasilah dalam aktivitas yang Anda sukai. Temukan aktivitas dan hobi yang Anda sukai. Ini akan membantu mengalihkan perhatian Anda dari pikiran negatif.
  10. Jangan takut untuk meminta bantuan: Meminta bantuan adalah tanda keberanian, bukan kelemahan. Jika Anda merasa tidak bisa mengendalikan diri, segera cari bantuan. Menghentikan pikiran dan perilaku bunuh diri memerlukan dukungan, keberanian, dan komitmen terhadap perubahan. Dengan mencari bantuan, menjaga kesehatan mental, dan membangun sumber daya pribadi, seseorang dapat memperkuat ketahanan mentalnya dan menemukan jalan keluar dari kegelapan. Penting untuk diingat bahwa setiap orang berharga dan berhak mendapatkan dukungan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Temukan semangat hidup di setiap langkah hidup adalah perjalanan yang penuh warna dan setiap langkah memiliki makna tersendiri. Cara kita memandang dan meresponsnya dapat memengaruhi kebahagiaan dan kesuksesan kita.

Berikut  beberapa pemikiran untuk memotivasi Anda dalam hidup:

  1. Berpikir Positif: Fokus pada hal-hal positif dalam hidup. Setiap rintangan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Perlakukan setiap tantangan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan.
  2. Berkomitmen pada tujuan Anda: Tetapkan tujuan hidup yang jelas dan bertekad untuk mencapainya. Rencanakan langkah-langkah kecil yang akan membantu Anda mencapai impian besar Anda.
  3. Terima Diri Sendiri: Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Terimalah diri Anda apa adanya dan fokuslah pada potensi dan kelebihan yang bisa Anda kembangkan.
  4. Menjaga Keseimbangan : Hidup seimbang adalah kunci kebahagiaan. Luangkan waktu untuk keluarga, pekerjaan, dan diri Anda sendiri keseimbangan ini membawa keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari Anda.
  5. Ambil Risiko dengan Cerdas: Terkadang Anda harus mengambil risiko untuk mencapai sesuatu yang hebat. Nilai risikonya dengan bijak, namun jangan biarkan rasa takut menghalangi Anda dari potensi kesuksesan.
  6. Membangun Hubungan Positif: Lingkungan sosial Anda mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap motivasi hidup Anda. Bangun hubungan positif dengan orang-orang yang mendukung dan menginspirasi Anda.
  7. Ucapkan Terima Kasih: Luangkan waktu untuk merenungkan hal-hal baik dalam hidup Anda dan bersyukur. Bersyukur meningkatkan perasaan bersyukur dan bahagia.
  8. Belajar dari kesalahan: Kesalahan bukanlah akhir dari perjalanan, tapi pelajaran berharga. Luangkan waktu untuk memproses pembelajaran dari setiap kegagalan dan menggunakannya sebagai bahan bakar untuk  kesuksesan di masa depan.

Hidup adalah perjalanan yang penuh tantangan dan penuh warna. Dengan bersikap positif, menetapkan tujuan, dan belajar dari pengalaman, kita dapat menemukan motivasi yang mendalam untuk menghadapi setiap aspek kehidupan.

Setiap langkah membawa kita lebih dekat ke diri kita yang terbaik. Maka pertimbangkan setiap langkah dengan  semangat dan tekad untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan sejati.

Penulis: Tiara Zahroturrohmah
Mahasiswa Ilmu Hadis UIN Sayyid Ali Rahmatullah    

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI